
mellydia.co.id Mantan pelatih Alex Marquez, Joan Olive Marquez, memberikan pandangannya mengenai tantangan yang akan dihadapi Veda Ega Pratama di Moto3. Menurutnya, tantangan tersebut tidaklah ringan. Jika melihat rekam jejak calon debutan lain yang lebih dulu terjun ke Moto3, pernyataan Olive ini terasa sangat beralasan.

Veda Ega Pratama beruntung mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuannya di bawah arahan sosok yang kaya pengalaman di dunia MotoGP.
Di Junior Talent Team, Veda mendapatkan bimbingan langsung dari Joan Olive Marquez yang bertindak sebagai manajer tim balap kelas kadet yang didukung oleh Dorna dan Honda.
Joan Olive sendiri adalah mantan pembalap yang memiliki rekam jejak impresif dengan 170 kali start di ajang Grand Prix dari tahun 2001 hingga 2012. Ia berkompetisi di kelas 125cc/Moto3 dan 250cc/Moto2, dan berhasil mengoleksi 9 podium.
Pria asal Catalunya ini juga memiliki kedekatan dengan Marc Marquez dan Alex Marquez, dua bersaudara yang saat ini mendominasi MotoGP.
Olive pernah menjadi rival Marc di kelas 125cc dan kemudian menjadi manajer tim bagi Alex ketika Alex berhasil meraih gelar Juara Dunia Moto2 pada tahun 2019 bersama Marc VDS.
Hubungannya dengan Veda terjalin sejak ia mengamati perkembangan rider muda berusia 16 tahun asal Gunung Kidul tersebut saat berlomba di Asia Talent Cup beberapa tahun silam.
Update Daftar Pembalap Moto3 – Veda dan Pembalap Malaysia Bersaing Lagi, tapi Kali Ini Beda Bekal Motor
“Saya melihatnya tumbuh dari seorang bocah menjadi seorang pemuda,” ungkap Olive seperti dikutip dari Kompas.id.
“Sejak awal pertemuan kami, dia sudah menunjukkan skill yang mumpuni dalam mengendarai motor. Selain itu, dia selalu terlihat bersemangat untuk meraih hasil-hasil yang bagus.”
“Dia juga merupakan anak yang memiliki rasa ingin tahu yang besar sejak awal.”
“Dia selalu ingin belajar dan tak pernah ragu untuk bertanya,” imbuh mantan juara Kejuaraan Spanyol 125cc, yang merupakan cikal bakal JuniorGP yang saat ini sedang diikuti oleh Veda.
Dari penuturan Olive, dapat disimpulkan bahwa Veda memiliki tiga kualitas utama yang akan membantunya meraih kesuksesan di Moto3.
Ketiga kualitas tersebut adalah kecepatan yang berkaitan dengan kemampuan adaptasi, teknik dalam mengontrol bukaan gas untuk mendapatkan traksi yang optimal, serta kemauan kuat untuk terus mengembangkan diri.
Mengenai kecepatan, Olive mencontohkan bagaimana Veda langsung berhasil meraih posisi start baris kedua pada seri pembuka Red Bull Rookies Cup 2024 di Jerez, Spanyol.
Padahal, itu adalah penampilan perdananya di sirkuit Eropa.
Veda terus menunjukkan peningkatan dengan meraih podium pertama di musim debutnya, kemudian meraih kemenangan dan menjadi runner-up kejuaraan pada musim keduanya di Rookies Cup.
Raihan peringkat tiga besar tersebutlah yang membuat Veda berhak untuk tampil di Moto3 lebih cepat satu tahun dari batas usia minimal standar, yaitu 18 tahun.
Pembalap yang akan merayakan ulang tahun ke-17 pada tanggal 23 November mendatang ini, akan bergabung dengan Honda Team Asia pada Moto3 2026.
Namun, Veda tidak seberuntung rekan-rekannya di Rookies Cup dan JuniorGP yang sudah lebih dulu merasakan atmosfer Moto3 karena faktor usia yang mencukupi.
Tercatat ada enam debutan Moto3 2026 yang sudah memiliki pengalaman sebagai pembalap pengganti, termasuk Brian Uriarte, juara Rookies Cup dan JuniorGP yang hanya tiga bulan lebih tua dari Veda.
Melihat pencapaian mereka hingga seri terakhir GP Valencia akhir pekan lalu, terlihat jelas bahwa menembus persaingan papan atas bukanlah perkara mudah.
Uriarte dan rekan-rekannya mampu secara rutin lolos ke kualifikasi 2, yang menentukan 18 posisi start teratas.
RAPOR CALON ROOKIE MOTO3
No Pembalap Hasil Grand Prix
CZE AUT HUN CAT RSM JPN INA AUS MAL POR VAL
1 Marco Morelli
Q 9 – – 22 – 16 21 12 20 13 5
S 8 – – 21 – 14 21 12 19 13 5
F 13 – – 18 – 17 14 18 12 11 12
2 Casey O’Gorman
Q – 20 19 – – – – – – 7 15
S – 20 18 – – – – – – 7 15
F – 18 13 – – – – – – 6 13
3 Brian Uriarte
Q – – – – – – – 19 5 14 13
S – – – – – – – 19 13 14 13
F – – – – – – – 19 8 13 17
4 Jesus Rios
Q – – – – – – – – – 25 16
S – – – – – – – – – 25 16
F – – – – – – – – – GF 9
5 Hakim Danish
Q – – – – – – – – 14 17 18
S – – – – – – – – 12 17 18
F – – – – – – – – GF 12 14
6 Zen Mitani
Q – – – – – – 24 – – 19 24
S – – – – – – 24 – – 19 24
F – – – – – – GF – – 19 GF
Ket:
Q = posisi kualifikasi
S = posisi start
F = posisi finis
Namun, untuk bisa menembus posisi 10 besar, yang mana menjadi target Veda pada musim pertamanya nanti, baru tiga pembalap yang berhasil melakukannya.
Mereka adalah Uriarte yang finis ke-8 pada GP Malaysia, Casey O’Gorman yang finis keenam pada GP Portugal, dan Jesus Rios yang finis ke-9 pada GP Valencia.
Sementara itu, calon rekan setim Veda, Zen Mitani, masih kesulitan untuk menembus zona poin, atau 15 besar, dalam tiga kesempatan yang dimilikinya.
Joan Olive menekankan bahwa tantangan di Moto3 akan sangat berat. Ibarat seleksi alam, semakin sedikit pembalap yang mampu melangkah ke jenjang berikutnya.
Bagi para debutan seperti Veda di tahun depan, hal terpenting adalah menyerap semua hal baru di level Grand Prix.
Melalui proses pembelajaran dan adaptasi yang baik, hasil-hasil positif yang diimpikan akan datang dengan sendirinya.
“Menurut saya, yang terpenting bagi pembalap muda adalah memahami bahwa hasil bagus datang dari kerja keras, bukan semata-mata karena keberuntungan,” tegas Olive.
“Hasil bagus adalah buah dari kerja keras yang terarah. Mereka juga perlu memahami bahwa jika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan, mereka harus berusaha lebih keras lagi, dan hasil yang diinginkan pasti akan tiba.”
“Dan yang tak kalah penting, dia harus memiliki rasa lapar (keinginan kuat untuk menang), sehingga ia akan termotivasi untuk berlatih keras setiap hari dan menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Sebelum terjun ke Moto3 2026, Veda masih memiliki satu penampilan lagi yang akan dijalani.
Pada akhir pekan ini, ia akan mengikuti seri terakhir JuniorGP pada 22-23 November 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol.
Marc Marquez Sebut Lawan Terkuat Veda Ega Pratama pada Moto3 2026
Ringkasan
Joan Olive Marquez, mantan pelatih Alex Marquez, menyoroti tantangan besar yang akan dihadapi Veda Ega Pratama di Moto3. Menurutnya, meskipun Veda memiliki bakat dan semangat belajar yang tinggi, persaingan di Moto3 sangat ketat, dan banyak debutan lain sudah memiliki pengalaman sebagai pembalap pengganti. Kecepatan, teknik kontrol gas, dan kemauan untuk terus berkembang akan menjadi kunci kesuksesan Veda.
Olive menekankan pentingnya kerja keras dan pembelajaran bagi pembalap muda di Moto3. Ia berharap Veda dapat menyerap pengalaman baru di level Grand Prix dan tidak hanya mengandalkan keberuntungan. Veda akan terus mempersiapkan diri dengan mengikuti seri terakhir JuniorGP sebelum terjun ke Moto3 pada tahun 2026, bergabung dengan Honda Team Asia.



