Ronaldo Geram: Ballon d’Or Penghargaan Fiktif? Singgung Mekanisme Kontroversial!

Posted on

mellydia.co.id – Bintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo, sekali lagi menyuarakan skeptisisme tajamnya terhadap penghargaan individu paling bergengsi, Ballon d’Or. Pernyataan kontroversial ini muncul setelah performa gemilangnya, di mana ia mencetak hat-trick dalam laga persahabatan antara timnya, Al Nassr, melawan Rio Ave di Stadion Algarve.

Penyerang veteran berusia 40 tahun itu, yang baru saja memimpin Al Nassr meraih kemenangan telak 4-0, secara blak-blakan menyebut penghargaan individu tersebut sebagai ‘fiktif’. Pernyataan tegas ini, yang dilansir dari Bein Sports pada Sabtu (9/8), sontak memicu kembali perdebatan sengit di kancah sepak bola global.

Bukan tanpa alasan, Cristiano Ronaldo, yang notabene adalah peraih lima trofi Ballon d’Or (pada tahun 2008, 2013, 2014, 2016, dan 2017), menegaskan bahwa ia kini tidak lagi menaruh kepercayaan pada penghargaan tersebut. Menurutnya, ia telah “mengetahui apa yang terjadi di balik layar”, sebuah isyarat kuat adanya faktor-faktor non-sportif yang memengaruhi hasil pemilihan.

Alejandro Garnacho Tinggalkan Manchester United dan Akan Lakukan Kesepakatan Pribadi dengan Chelsea

Sikap kritis Ronaldo terhadap Ballon d’Or bukan kali pertama diungkapkan. Sebelumnya, menjelang Piala Dunia Antarklub, ia juga pernah menyuarakan pandangan serupa: trofi seharusnya dianugerahkan kepada pemain yang benar-benar tampil gemilang dan berhasil menjuarai Liga Champions. Baginya, kriteria berbasis performa dan prestasi kolektif tersebut jauh lebih adil dibandingkan mekanisme pemilihan yang berlaku saat ini.

Komentarnya semakin menguatkan ketika ia merespons kabar masuknya tiga pemain Portugal, Nuno Mendes, Joao Neves, dan Vitinha, ke dalam daftar nominasi Ballon d’Or. Dengan nada meremehkan, Ronaldo seolah ingin mengatakan bahwa pencalonan semacam itu tidak selalu memiliki bobot substansial.

Secara umum, mega bintang Al Nassr ini juga menilai bahwa penghargaan individu seperti Ballon d’Or tidak serta-merta mencerminkan prestasi olahraga sejati yang ditorehkan di lapangan hijau. Perspektif ini menambah panjang daftar kritiknya terhadap sistem penghargaan individu dalam dunia sepak bola.

Ia menegaskan, meskipun mengakui pencapaian gemilang sejumlah pemain, ia meyakini bahwa penghargaan bergengsi semacam Ballon d’Or kerap dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar performa murni di lapangan hijau, memperkuat pandangannya tentang kurangnya objektivitas.

Melalui pernyataan terbarunya ini, Cristiano Ronaldo semakin mengokohkan posisinya sebagai salah satu suara paling vokal dan berani dalam menyoroti transparansi serta proses pemilihan penghargaan individu di dunia sepak bola.

Sikap kritisnya ini, yang konsisten ia suarakan, mencerminkan keyakinan kuatnya bahwa kesuksesan dan prestasi tim seharusnya selalu lebih diutamakan daripada sekadar pengakuan atau glorifikasi individu. Bagi Cristiano Ronaldo, esensi sejati sepak bola terletak pada pencapaian kolektif.

Kepindahan Son Heung Min ke LAFC Mendapat Respon Emosional dari Rekan Setimnya Harry Kane

Ringkasan

Cristiano Ronaldo kembali melontarkan kritiknya terhadap penghargaan Ballon d’Or, menyebutnya sebagai ‘fiktif’. Pernyataan ini muncul setelah ia mencetak hat-trick untuk Al Nassr, dan mengindikasikan ketidakpercayaannya pada mekanisme pemilihan penghargaan tersebut.

Ronaldo, yang telah meraih lima trofi Ballon d’Or, mengungkapkan bahwa ia “mengetahui apa yang terjadi di balik layar”, menyiratkan adanya faktor non-sportif yang mempengaruhi hasil pemilihan. Ia konsisten dengan pandangannya sebelumnya bahwa trofi seharusnya diberikan berdasarkan performa gemilang dan prestasi kolektif, bukan berdasarkan faktor lain yang kurang objektif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *