mellydia.co.id – Perjalanan Timnas Indonesia dalam kancah Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah mencapai putaran keempat, menandai berakhirnya asa Garuda untuk melangkah lebih jauh di turnamen akbar tersebut. Di tengah sorotan kekecewaan, Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, tampil memberikan dukungan moral kepada dua pilar andalannya, Rizky Ridho dan Jordi Amat, mendorong mereka untuk segera bangkit dan kembali fokus bersama klub.
Mimpi besar jutaan rakyat Indonesia untuk melihat “Garuda” berlaga di Piala Dunia 2026 harus tertunda. Perjalanan Timnas Indonesia memang terhenti di putaran keempat Kualifikasi Zona Asia, setelah menghadapi kekalahan krusial dari Arab Saudi dan Irak. Meskipun sempat membangkitkan asa dengan dukungan membahana dari seluruh penjuru negeri, impian itu kini harus dipendam sementara.
Kegagalan ini tentu meninggalkan luka dan kesedihan mendalam, tidak hanya bagi para penggemar sepak bola Tanah Air, tetapi juga bagi para pemain yang telah mencurahkan segala daya dan upaya sejak fase kualifikasi pertama. Emosi campur aduk meliputi perasaan mereka yang telah berjuang mati-matian demi lambang negara di dada.
Jay Idzes Bela Erick Thohir, Minta Publik Tetap Percaya pada Proyek Timnas Indonesia
Di tengah suasana hati yang kalut tersebut, Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, tampil sebagai salah satu figur yang turut merasakan gejolak emosi di balik laga-laga krusial tersebut. Perasaannya bukan hanya sebatas penikmat sepak bola, melainkan juga seorang pembimbing bagi dua pemain andalannya, Rizky Ridho dan Jordi Amat, yang baru saja membela panji Timnas Indonesia.
“Kami sangat menyayangkan Timnas Indonesia belum berhasil melaju ke Piala Dunia 2026, padahal kesempatan terasa sudah begitu dekat,” ungkap Mauricio Souza dengan nada penuh empati. “Namun, sekarang adalah momen yang tepat bagi mereka—Ridho dan Jordi—untuk membuka lembaran baru. Saya percaya keduanya kini sudah dalam kondisi mental yang jauh lebih baik,” tambahnya, saat ditemui di Lapangan Nirwana Park pada Rabu (15/10), sebagaimana dikutip dari website persija.id.
Pelatih berkebangsaan Brasil itu memahami betul besarnya tekanan yang harus dihadapi kedua anak didiknya. Terutama Rizky Ridho, yang dalam dua laga krusial tersebut memikul tanggung jawab besar di lini pertahanan, menghadapi ekspektasi tinggi dari seluruh publik Tanah Air yang haus akan kemenangan.
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bulan Oktober : Turun Tiga Peringkat, Disalip Malaysia
Meskipun impian ke Piala Dunia belum terwujud, Mauricio Souza meyakini bahwa kedua pemainnya justru kembali dengan sesuatu yang jauh lebih bernilai dari sekadar kemenangan. Mereka telah memperoleh bekal yang tak terhingga.
“Mereka tidak pulang dengan tangan hampa. Ada segudang pengalaman berharga dan keteguhan hati yang mereka bawa pulang,” tegas Souza. “Hal-hal seperti ini tidak bisa diajarkan melalui teori semata, melainkan hanya dapat dipelajari dan ditempa melalui pahit-manisnya sebuah perjuangan yang sesungguhnya.”
Ia menambahkan, momen krusial ini harus dimanfaatkan sebagai titik balik bagi Ridho dan Jordi untuk menunjukkan performa yang lebih optimal dan matang di level klub.
Bambang Pamungkas Sebut Dukungan saat Terpuruk Adalah Kunci untuk Timnas Indonesia
“Sekarang adalah saatnya bagi mereka untuk kembali fokus sepenuhnya pada Persija dan memberikan kontribusi terbaik bagi tim,” ucap Mauricio Souza dengan penuh keyakinan. “Saya justru yakin bahwa semangat juang mereka kini akan berlipat ganda setelah melalui pengalaman berharga ini.”
Suasana latihan Persija kini telah kembali normal, penuh gairah. Ridho dan Jordi pun telah kembali bergabung dengan tim utama, disambut hangat oleh rekan-rekan setim mereka, menunjukkan eratnya ikatan kekeluargaan dalam skuad.
Mauricio Souza mengapresiasi tinggi semangat luar biasa yang ditunjukkan keduanya. Meski baru saja kembali dari perjalanan panjang dan pengalaman yang menguras emosi, mereka tetap menunjukkan dedikasi tanpa cela.
“Tidak ada satupun dari mereka yang terlihat patah semangat. Mereka tetap tersenyum dan berlatih dengan penuh motivasi yang membara. Ini adalah pertanda positif yang sangat kami syukuri,” ujar Mauricio Souza, menyoroti mental baja anak didiknya.
Kegagalan di putaran kualifikasi ini tidak lantas memadamkan obor mimpi besar Indonesia untuk menembus Piala Dunia di masa mendatang. Mauricio Souza sangat yakin, pengalaman berharga yang didapat di Jeddah akan menjadi bekal tak ternilai, membentuk generasi pemain yang lebih tangguh, bermental baja, dan siap bersaing di kancah global.
Hasil Latihan Penyelesaian Akhir, Anthony Gordon Cetak Gol untuk Timnas Inggris
“Dari setiap pengalaman pahit ini, mereka akan tumbuh menjadi pribadi dan pemain yang lebih matang, baik secara mental maupun taktik,” tutur mantan pelatih Madura United itu. “Saya memiliki keyakinan penuh bahwa ketika kesempatan emas berikutnya tiba, Timnas Indonesia akan jauh lebih siap dan perkasa.”
Meskipun perjalanan Timnas Indonesia mungkin terhenti sementara waktu, semangat juang “Garuda” takkan pernah padam dan akan selalu membara. Sebab, di balik setiap kegagalan yang menyakitkan, selalu tersimpan kesempatan emas yang baru untuk bangkit, berbenah, dan pada suatu hari nanti, Indonesia akan benar-benar mampu terbang tinggi, mengukir sejarah di panggung sepak bola dunia.