Marc Marquez Dihantam Isu Rossi, Perang Lama Kembali Memanas!

Posted on

mellydia.co.id Loris Reggiani mengungkit peristiwa MotoGP 2015 yang menyeret nama Valentino Rossi dan Marc Marquez sebagai pemeran utamanya. Musim yang penuh gejolak emosi tersebut tak hanya mencatat sejarah, namun juga mengukir kenangan pahit bagi banyak penggemar balap motor, mengingat tensi tinggi antara dua ikon balap, Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Puncak ketegangan terjadi pada GP Malaysia melalui insiden yang dikenal dengan nama Sepang Clash. Kala itu, Valentino Rossi dituding sengaja menendang Marc Marquez hingga terjatuh dari motornya. Namun, kebenaran di balik tudingan tersebut tak pernah terkonfirmasi secara pasti, bahkan setelah “The Doctor” pensiun pada akhir musim 2021. Di sisi lain, Marquez terus memacu kariernya, dan kini telah mengoleksi tujuh gelar juara dunia kelas utama, sebuah capaian yang menyamai raihan Rossi, yang kini ia genggam bersama tim pabrikan Ducati.

Geliat Marquez di musim ini sontak mengundang Loris Reggiani untuk kembali bersuara. Ingatan Reggiani tertuju pada musim 2015, di mana Marquez menjadi sosok kontroversial yang secara jelas menghalangi langkah Rossi dalam perburuan gelar. Dengan lugas, Reggiani menyuarakan kekecewaannya, merasa bahwa pembalap berusia 32 tahun itu kala itu tidak menunjukkan respek yang layak kepada MotoGP dan dunia balap motor secara umum.

Ditinggal di Tengah Jalan, Bos Honda Nilai Ducati Beruntung Datangkan Marc Marquez

Bagi Reggiani, musim 2015 adalah titik balik yang mendiskualifikasi Marquez sebagai pembalap yang fair setelah insiden kontroversialnya dengan Rossi. Akibatnya, Valentino Rossi harus kehilangan peluang emas untuk merebut gelar juara dunia musim tersebut, kalah bersaing dengan rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, imbas dari hukuman yang diterimanya.

Tak heran jika Reggiani melihat Marquez kerap menjadi sasaran cemoohan saat berlaga di tanah Italia, kandang Rossi, pada musim ini. Bahkan balutan warna merah Ducati, pabrikan kebanggaan Italia, tak mampu membuat Marquez aman dari siulan sinis ketika mengaspal di sirkuit Mugello dan Misano. “Musim itu mengubah segalanya, Marquez tidak menghormati dunia balap motor,” ungkap Reggiani, seperti dilansir BolaSAport.com dari DiarioAS. Ia melanjutkan, “Musim itu mendiskualifikasinya sebagai seorang pria.” Menariknya, Reggiani mengaku sempat menjadi penggemar Marquez, bahkan lebih menyukainya ketimbang Rossi. “Saya sangat suka dia promosi ke MotoGP dan menempatkan semua orang pada tempatnya dengan bakatnya. Tak ada yang bisa merebutnya, tapi nama Marquez telah kehilangan banyak hal, saya tidak heran mereka mencemoohnya,” tambahnya.

Di mata Reggiani, yang paling dibutuhkan Marc Marquez saat ini adalah kerelaan hati untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf, meskipun insiden itu telah berlangsung lama. Di sisi lain, Reggiani juga menilai tudingan bahwa Rossi menendang Marquez pada GP Malaysia 2015 sama sekali tidak masuk akal.

“Yang perlu dia lakukan hanyalah meminta maaf, bahkan sepuluh tahun kemudian,” tegas Reggiani. Ia secara gamblang membela Rossi, menyatakan, “Rossi tidak pernah menendang Marquez, bahkan Dorna pun tidak menganggapnya seperti itu.” Reggiani menambahkan, “Mustahil secara sisi manusiawi menendang motor seberat 150 kilogram saat sedang melaju, bahkan saat pelan sekalipun,” sebuah pernyataan yang memperkuat keyakinannya.

Pada akhirnya, Reggiani dengan yakin menyatakan bahwa Valentino Rossi sejatinya pantas mendapatkan gelar juara dunia musim 2015, sebelum harus mengakui keunggulan Lorenzo di balapan penutup. “Rossi pantas mendapatkan gelar itu, dia memimpin dari balapan pertama hingga seri penultima,” tegas Reggiani. Ia mengakui bahwa Lorenzo mungkin memenangkan lebih banyak Grand Prix, namun konsistensi Rossi jauh lebih superior. “Lorenzo sedikit bermain lebih baik, dia sendiri yang mengatakannya setelah balapan di Valencia,” imbuhnya. Reggiani berkeyakinan penuh, “Jika tiga balapan terakhir berjalan sebagaimana mestinya, Rossi akan memenangkan Kejuaraan Dunia itu, di usia 36 tahun!”

Ringkasan

Artikel ini membahas kembali kontroversi MotoGP 2015 yang melibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez, di mana Loris Reggiani mengungkit insiden “Sepang Clash” dan menuding Marquez menghalangi Rossi dalam perburuan gelar. Reggiani merasa Marquez tidak menghormati dunia balap motor dan mendiskualifikasinya sebagai pembalap yang fair.

Reggiani berpendapat bahwa Marquez seharusnya meminta maaf atas kejadian tersebut, meskipun sudah lama berlalu. Ia juga membela Rossi, menyatakan bahwa Rossi tidak menendang Marquez dan bahwa Rossi seharusnya memenangkan gelar juara dunia 2015 karena konsistensinya sepanjang musim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *