mellydia.co.id , JAKARTA — Taipan Garibaldi Thohir, yang akrab disapa Boy Thohir, kembali menjadi sorotan setelah melakukan pembelian kembali (buyback) sebanyak 1,3 juta saham PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS). Langkah strategis ini menarik perhatian mengingat Boy Thohir sebelumnya sempat melepas kepemilikannya di perusahaan tambang emas tersebut.
Dalam pernyataan resminya, aksi buyback saham EMAS ini dilakukan oleh Boy Thohir secara pribadi maupun melalui entitas keluarga, PT Trinugraha Thohir (TNT). Pembelian kembali 1,3 juta saham EMAS ini, menurut Boy, didasari oleh keyakinan kuat terhadap fundamental ekonomi nasional yang tetap solid serta prospek jangka panjang perseroan yang dinilai sangat menjanjikan. “Keputusan ini saya ambil mempertimbangkan kondisi ekonomi yang solid dan prospek EMAS yang cukup menjanjikan,” ujarnya pada Selasa (14/10/2025).
Salah satu faktor pendorong utama di balik keputusan investasi Boy Thohir ini adalah pengumuman PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) yang belum lama ini secara resmi memulai first mining di Tambang Emas Pani. Tahap first mining ini menandai awal krusial operasi tambang, melibatkan pengupasan lapisan tanah (overburden stripping) dan ekstraksi bijih pertama. Boy Thohir melihat first mining sebagai tonggak sejarah yang vital bagi EMAS, para pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan. Ia menegaskan, “Fase ini sangat krusial karena menandai bermulanya aktivitas bisnis.”
Sebelum aksi buyback saham EMAS ini, publik sempat dihebohkan dengan kabar pelepasan saham EMAS oleh Boy Thohir pasca-Initial Public Offering (IPO) perseroan. Sebagai konteks, Boy Thohir diketahui memiliki 5,59% saham EMAS sebelum IPO. Namun, setelah pencatatan saham perdana, namanya tidak lagi tercantum dalam daftar pemegang saham EMAS dengan kepemilikan di atas 5%.
Menanggapi fluktuasi kepemilikan saham ini, Adi Adriansyah Sjoekri, Corporate Secretary EMAS, menyatakan bahwa perseroan tidak memiliki informasi spesifik mengenai pelepasan saham EMAS oleh Garibaldi Thohir. Adi turut menggarisbawahi bahwa penerima manfaat akhir dari EMAS adalah Winato Kartono dan Edwin Soeryadjaya, sesuai dengan dokumen resmi yang telah dipublikasikan. Melalui keterbukaan informasi pada Selasa (14/10/2025), ia menegaskan, “Transaksi pelepasan saham oleh Bapak Garibaldi Thohir tidak menyebabkan perubahan pengendalian atas perseroan.” Lebih lanjut, Adi memastikan bahwa pergerakan saham yang dilakukan oleh Garibaldi Thohir ini tidak berdampak pada kegiatan operasional, kondisi keuangan, maupun rencana strategis EMAS.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
