Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2030: Masalah Umur Pemain Kunci?

Posted on

PSSI harus melakukan regenerasi mendesak di Timnas Indonesia menyusul kegagalan pahit di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kesempatan emas untuk menampilkan generasi terbaik di ajang sepak bola terakbar itu kini telah sirna, menuntut evaluasi mendalam dan langkah strategis ke depan.

Skuad Garuda harus mengubur impiannya untuk lolos setelah takluk dari Arab Saudi dan Irak pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Padahal, harapan sempat melambung tinggi mengingat sebagian besar pilar inti Timnas Indonesia akan mencapai usia emas mereka pada tahun 2026. Namun, kondisi ini justru menjadi dilema, karena para pemain tersebut diprediksi akan terlalu senior untuk Piala Dunia 2030, memunculkan pertanyaan besar tentang keberlanjutan performa tim.

Sebagai ilustrasi, kapten tim, Jay Idzes, akan genap berusia 26 tahun pada 2026, namun ia akan menginjak usia kepala tiga saat Piala Dunia 2030 tiba. Sorotan lebih tajam tertuju pada sejumlah pemain veteran yang masih atau kembali mendapat kepercayaan dari pelatih Patrick Kluivert. Kehadiran mereka, meskipun sarat pengalaman, menimbulkan urgensi untuk memikirkan suksesi.

Stefano Lilipaly menjadi pemain tertua dalam skuad saat ini dengan usia 35 tahun, dan diproyeksikan akan berusia 40 tahun pada edisi 2030. Menyusul di belakangnya adalah Jordi Amat (33 tahun), Marc Klok (32), Joey Pelupessy (32), dan Thom Haye (30). Dari lima nama ini, praktis hanya Joey Pelupessy yang kerap dianggap sebagai starter mutlak dalam formasi skuad Garuda.

Kegagalan ini juga berarti Timnas Indonesia Menganggur usai Gagal Bareng Patrick Kluivert ke Piala Dunia 2026, Nihil Laga Kompetitif hingga Tahun Depan. Situasi ini menggarisbawahi perlunya perubahan signifikan. Oleh karena itu, siapa pun yang akan menukangi Timnas Indonesia berikutnya memiliki tugas berat untuk mencari dan mempersiapkan pemain-pemain baru yang lebih muda agar siap bersaing di Kualifikasi Piala Dunia 2030.

Kabar kurang mengenakkan lainnya adalah minimnya pemain muda yang disisipkan Kluivert dalam skuad terbarunya untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebagai contoh, dalam susunan starter saat menghadapi Irak, praktis hanya Mauro Zijlstra yang baru berusia 20 tahun yang akan berada di usia emas saat Piala Dunia 2030. Sementara itu, dua talenta lokal terbaik, Rizky Ridho dan Beckham Putra, akan berusia 29 tahun seandainya Indonesia berhasil lolos pada edisi 2030.

Menanggapi hasil ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan permohonan maaf. “Pertama kali dalam sejarah, Indonesia bisa sampai di titik sejauh ini,” tulisnya di akun Instagram pribadinya. “Kami memohon maaf mimpi masuk ke Piala Dunia belum bisa kami wujudkan.” Apabila Erick Thohir tetap memimpin PSSI sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2030, ia harus memastikan Timnas Indonesia memiliki skuad yang kompetitif dan berkelanjutan.

PSSI dihadapkan pada dua opsi strategis untuk masa depan: pertama, terus gencar mencari pemain naturalisasi berkualitas dari Eropa untuk memperkuat tim; atau kedua, fokus memproduksi pemain-pemain berbakat dari dalam negeri melalui pembinaan yang lebih intensif. Keduanya membutuhkan perencanaan matang untuk menghindari kegagalan serupa.

Berikut adalah lima pemain tertua Timnas Indonesia saat ini yang menjadi sorotan dalam diskusi regenerasi:

  • Stefano Lilipaly (35 tahun)
  • Jordi Amat (33 tahun)
  • Marc Klok (32 tahun)
  • Joey Pelupessy (32 tahun)
  • Thom Haye (30 tahun)

Sementara itu, pasca-kegagalan, Patrick Kluivert Ngumpet Usai Gagal di Arab Saudi, Matikan Komentar Instagram, Tak Ikut Rombongan ke Indonesia, menyisakan banyak pertanyaan dan mendesaknya kebutuhan akan arah baru bagi Timnas Indonesia.

Ringkasan

Kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menyoroti masalah regenerasi pemain. Meskipun beberapa pemain inti akan mencapai usia emas pada 2026, banyak di antaranya diprediksi terlalu senior untuk Piala Dunia 2030, termasuk Stefano Lilipaly (35), Jordi Amat (33), dan Marc Klok (32). Minimnya pemain muda dalam skuad saat ini juga menjadi perhatian utama.

PSSI kini menghadapi dua pilihan strategis: terus mencari pemain naturalisasi berkualitas atau fokus pada pembinaan pemain muda lokal. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, telah menyampaikan permohonan maaf atas kegagalan ini. Pelatih Patrick Kluivert juga mendapat sorotan pasca-kegagalan, dan regenerasi mendesak menjadi prioritas utama menuju Kualifikasi Piala Dunia 2030.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *