Membuka pekan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja yang kurang menggembirakan. Pada sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa, 14 Oktober 2025, IHSG tercatat melemah 0,67 persen, menutup paruh pertama hari dengan parkir di level 8.171,3. Penurunan ini menandai tekanan signifikan di pasar saham domestik.
Tim Analis Samuel Sekuritas Indonesia dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan bahwa IHSG memang berada di bawah tekanan sepanjang sesi pertama. Sentimen negatif ini tercermin dari dominasi saham melemah yang mencapai 474 emiten, berbanding 235 saham menguat, dan 134 saham stagnan. Aktivitas transaksi saham pada paruh pertama hari ini pun cukup besar, dengan total nilai mencapai Rp 15,6 triliun, mencatatkan frekuensi trading sebanyak 1,75 juta kali, dan volume trading sebesar 240 juta lot.
Di tengah dinamika pasar saham, investor asing menunjukkan sikap hati-hati dengan mencatatkan net sell signifikan sebesar Rp 932,2 miliar pada sesi pertama. Tim Samuel Sekuritas merinci bahwa berdasarkan volume, saham GOTO, BULL, dan BUMI menjadi pilihan utama untuk dibeli oleh investor asing. Sebaliknya, saham BRMS, CDIA, dan BKSL justru menjadi yang paling banyak dilepas dari portofolio mereka.
Fokus pada aktivitas domestik, saham emiten tambang batu bara milik Prajogo Pangestu, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), mendominasi daftar saham paling aktif diperdagangkan berdasarkan frekuensi pada sesi pertama. CUAN mencatatkan frekuensi transaksi mencapai 81.576 kali. Diikuti ketat oleh BRMS dengan 79.024 kali, dan CDIA dengan 75.793 kali transaksi.
Sementara itu, jika dilihat dari segi volume, saham tambang batu bara Grup Bakrie, Bumi Resources (BUMI), memimpin sebagai saham dengan volume perdagangan terbanyak pada sesi pertama hari ini. BUMI berhasil mencatatkan volume fantastis sebesar 27,7 juta lot. Posisi berikutnya diisi oleh WIRG dengan 12,8 juta lot, dan DEWA dengan 11,1 juta lot.
Meskipun IHSG melemah, beberapa sektor saham berhasil mencatatkan penguatan. Indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) tampil paling cemerlang dengan kenaikan 0,9 persen. Diikuti oleh indeks sektor properti (IDXPROPERT) yang tumbuh 0,5 persen, dan indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) yang menguat tipis 0,3 persen, menunjukkan resistensi di tengah tekanan pasar.
Berbanding terbalik, indeks sektor transportasi (IDXTRANS) justru menjadi yang paling terpuruk, anjlok 3,1 persen pada sesi pertama perdagangan. Penurunan signifikan juga dialami oleh indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) yang melemah 2 persen, serta indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) yang terpangkas 1,4 persen, mencerminkan tantangan serius bagi sektor-sektor ini.
Di antara gejolak pasar, ada lima saham yang berhasil menjadi top gainer dengan persentase kenaikan tertinggi pada sesi pertama:
- MBTO melonjak 34,4 persen ke Rp 199 per saham
- SOSS melesat 25 persen mencapai Rp 1.300 per saham
- MRAT turut menguat 25 persen menjadi Rp 525 per saham
- SOHO naik 24,5 persen ke Rp 1.015 per saham
- GZCO menguat 24,4 persen, ditutup di Rp 330 per saham
Sebaliknya, daftar lima saham yang menjadi top loser dengan persentase penurunan terdalam pada sesi pertama adalah:
- MOLI anjlok 15 persen ke Rp 340 per saham
- JARR tergerus 14,9 persen menjadi Rp 6.950 per saham
- UANG juga melemah 14,9 persen ke Rp 3.010 per saham
- CBRE turun 14,8 persen menjadi Rp 1.065 per saham
- COCO melemah 14,7 persen, ditutup pada Rp 288 per saham
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Pilihan Editor: Efektivitas Aturan Influencer Saham Mencegah Kerugian Investor
Ringkasan
Pada sesi pertama perdagangan Selasa, 14 Oktober 2025, IHSG mengalami koreksi sebesar 0,67 persen dan ditutup pada level 8.171,3. Samuel Sekuritas Indonesia mencatat dominasi saham yang melemah, dengan investor asing melakukan net sell signifikan senilai Rp 932,2 miliar. Saham GOTO, BULL, dan BUMI menjadi yang paling banyak dibeli asing, sementara BRMS, CDIA, dan BKSL paling banyak dilepas.
Saham CUAN mendominasi frekuensi perdagangan, diikuti BRMS dan CDIA, sedangkan BUMI memimpin volume perdagangan. Di antara sektor, kesehatan, properti, dan industri dasar mencatatkan penguatan, sementara transportasi, teknologi, dan keuangan mengalami penurunan. MBTO dan MOLI menjadi top gainer dan top loser masing-masing.