Kisah Duel Sengit: Pebulutangkis Malaysia Kagum dengan Alwi Farhan!

Posted on

mellydia.co.id Justin Hoh, tunggal putra andalan Malaysia, baru-baru ini membuka suara mengenai pengalaman pahitnya di partai final Macau Open 2025. Kekalahan dari wakil Indonesia, Alwi Farhan, pada Minggu, 3 Agustus 2025, menyisakan kenangan yang mendalam bagi pebulu tangkis berusia 21 tahun ini, bukan hanya karena hasil pertandingan, tetapi juga tantangan tak terduga yang harus dihadapinya di lapangan.

Hoh sebetulnya membawa asa besar saat melangkah ke Macao East Asian Games Dome, Cotai, Macau. Setelah berjuang pulih dari cedera, turnamen ini menjadi peluang emas baginya untuk meraih gelar juara pertamanya. Namun, impian itu harus pupus saat ia takluk dua gim langsung dari Alwi Farhan dengan skor telak 15-21 dan 5-21, membuat para penggemar yang hadir harus melihatnya tertunduk lesu.

Lebih dari sekadar kekuatan lawan, Hoh mengungkapkan bahwa ia harus berjuang melawan tekanan mental yang berat, dipicu oleh kondisi lapangan. Ia mengeluhkan lantai yang basah dan licin akibat tetesan air dari pendingin ruangan, sebuah situasi yang membangkitkan kembali trauma cedera yang pernah dialaminya. Fobia akan cedera tersebut membuatnya merasa dihantui, bahkan sempat memicu keluhan kepada sang pelatih.

“Saya punya fobia gara-gara cedera, dan lapangan sangat licin pada hari itu,” kenang Justin Hoh, seperti dilansir dari NST.com.my. Ia mengakui bahwa kondisi ini sedikit banyak memengaruhi mentalnya. “Harus saya akui, hal itu sedikit mempengaruhi mental saya. Saya bahkan sampai memberi tahu pelatih: ‘Saya tak bisa bergerak dengan baik di lapangan’.”

Meski demikian, Hoh dengan bijak menambahkan bahwa ia seharusnya bisa beradaptasi di segala situasi. “Memang harusnya saya bisa bermain di semua situasi. Pada akhirnya, itu tak bisa dijadikan alasan. Lawan saya juga menghadapi situasi yang tak berbeda.” Ketakutan akan otot robek kembali, sebuah risiko yang ia hadapi sejak menjalani operasi, masih menjadi bayang-bayang. Ia bahkan masih harus menjalani sesi fisio dan rehabilitasi demi mencegah cedera berulang.

Kekalahan dari Alwi Farhan di final Macau Open 2025 ini menjadi pelajaran berharga bagi Justin Hoh. Ia bertekad untuk sepenuhnya menyembuhkan fobia yang menghantuinya agar bisa tampil lebih bebas dan optimal di turnamen-turnamen mendatang. “Masalahnya berasal dari sana. Jadi, saya harus mengatasinya,” ujarnya.

Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia ini tengah mencari solusi, kemungkinan melalui psikologi olahraga atau refleksi diri untuk menerima kondisinya. “Sejauh ini, saya terus mendiskusikannya dengan tim pelatih. Kami coba menemukan solusinya bersama-sama. Hal seperti ini bisa terjadi lagi ke depannya sehingga saya harus siap dan beradaptasi untuk turnamen berikutnya.” Secara keseluruhan, meskipun kalah, final Macau Open justru menjadi bukti peningkatan bagi Justin Hoh setelah penampilan kurang memuaskan sebelumnya, dan ia berharap dapat terus berkembang di masa depan.

Ringkasan

Justin Hoh, pebulutangkis Malaysia, mengakui kekalahannya dari Alwi Farhan di final Macau Open 2025 akibat kondisi lapangan yang licin. Ia mengungkapkan trauma cedera membuatnya kesulitan bergerak dan memengaruhi mentalnya selama pertandingan, meskipun ia menyadari lawannya juga menghadapi situasi serupa.

Hoh bertekad mengatasi fobia cederanya agar dapat tampil lebih baik di turnamen mendatang. Ia tengah mencari solusi dengan bantuan tim pelatih, termasuk mempertimbangkan psikologi olahraga, dan menyadari pentingnya adaptasi terhadap berbagai kondisi lapangan. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga dan motivasi untuk terus berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *