Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, telah mengidentifikasi satu nama pembalap yang diyakini memiliki potensi luar biasa untuk menjadi rival terkuat Marc Marquez di lintasan MotoGP yang semakin kompetitif.
Musim MotoGP 2025 menjadi panggung bagi dominasi tak terbantahkan dari Marc Marquez. Sebagai debutan di tim pabrikan Ducati, pembalap berjuluk ‘Si Alien’ ini tampil sangat perkasa, mengukir rentetan kemenangan impresif. Ia bahkan telah mengamankan gelar juara dunia sebelum seri terakhir tiba di Sirkuit Mandalika, Indonesia. Sayangnya, pada seri ke-18 di Mandalika, Marquez mengalami cedera yang diperkirakan akan memaksanya absen setidaknya dalam dua seri balapan berikutnya.
Meski dihantam cedera, rider berusia 32 tahun ini telah membuktikan bahwa bakat dan semangat kompetisinya belum pudar sedikit pun. Dengan kemampuan luar biasa yang dimilikinya, Marquez berhasil bangkit dari masa-masa tergelap kariernya bersama Honda. Kepindahannya ke Ducati telah secara fundamental mengubah peta persaingan MotoGP, menempatkannya kembali sebagai pusat perhatian utama. Oleh karena itu, tak mengherankan jika pertanyaan tentang siapa yang mampu membendung laju dominasinya mulai mengemuka, dan Jorge Lorenzo memiliki jawabannya.
Jorge Lorenzo, yang dijuluki ‘Por Fuera’, telah mengantongi satu nama yang dianggapnya paling berpotensi: rider muda berbakat dari Red Bull KTM, Pedro Acosta. Acosta, yang akrab disapa ‘El Tiburon’, bahkan telah dilabeli sebagai ‘titisan Marc Marquez‘ jauh sebelum promosi ke kelas utama. Lorenzo beralasan bahwa Acosta dapat mengungguli Marquez berkat usia yang lebih muda dan level bakat yang setara. Pandangan peraih tiga gelar juara dunia ini secara terang-terangan mengesampingkan nama Francesco Bagnaia, rekan setim Marquez di Ducati. Meskipun mengendarai motor dengan spesifikasi yang sama, Bagnaia tampak kesulitan mengimbangi dominasi Marquez sepanjang musim ini.
Redam Konflik Padepokan di Mandalika, Marquez Dipuji setelah Larang Penggemar Serang Bezzecchi
“Pedro Acosta, mengingat usia dan bakatnya,” tegas Lorenzo, seperti dikutip dari laman Motosan.
Di mata Lorenzo, sinergi antara Marc Marquez dan Ducati adalah representasi sempurna dari kombinasi seorang pembalap dengan bakat luar biasa dan performa motor yang sangat kuat. Meskipun memiliki riwayat cedera parah pada lengan yang dideritanya di musim 2020, sosok yang identik dengan nomor 93 itu tetap mampu menunjukkan performa yang sangat impresif.
Yamaha Ajak Konsumen Nonton Langsung MotoGP, Dapat Momen Tak Terlupakan di Mandalika
“Saya rasa, pasca kecelakaan lengannya di tahun 2020, ia belum pulih sepenuhnya,” jelas Lorenzo. “Saya yakin kondisi fisiknya belum seratus persen, namun demikian, ia tetaplah yang terbaik di lintasan.”
“Ia tampak jauh unggul dari pembalap lain, sebagian besar berkat kekuatan Ducati, dan sebagian lagi tak lepas dari kemampuan individualnya yang superior,” tambah Lorenzo. “Ketika pembalap terbaik mengendarai motor terbaik, hasil seperti ini memang tak terhindarkan. Fenomena serupa pernah terjadi dengan Mick Doohan di Honda dan Michael Schumacher di Ferrari.”
Ditampar Marc Marquez dengan Bakatnya, Jorge Lorenzo Bawa-bawa Michael Schumacher
Ringkasan
Jorge Lorenzo memprediksi bahwa Pedro Acosta, pembalap muda Red Bull KTM, memiliki potensi untuk menjadi rival terkuat Marc Marquez. Lorenzo berpendapat usia yang lebih muda dan bakat setara membuat Acosta berpeluang mengungguli Marquez, bahkan mengesampingkan Francesco Bagnaia yang satu tim dengan Marquez di Ducati. Lorenzo menilai sinergi antara Marquez dan Ducati sangat kuat, kombinasi pembalap bertalenta dan motor terbaik.
Lorenzo menambahkan, meskipun Marquez belum pulih sepenuhnya pasca cedera lengan di 2020, ia tetap menunjukkan performa superior. Menurutnya, keunggulan Marquez sebagian besar didukung oleh kekuatan Ducati, dan sebagian lagi oleh kemampuan individualnya yang luar biasa. Kombinasi pembalap terbaik dan motor terbaik menghasilkan dominasi yang tak terhindarkan, seperti yang pernah terjadi pada Mick Doohan dan Michael Schumacher.