Toprak Ditolak Yamaha! Impian MotoGP 2026 Kandas?

Posted on

Pembalap sensasional asal Turki, Toprak Razgatlioglu, diprediksi kuat akan segera meraih gelar Juara Dunia Superbike (WSBK) ketiganya di musim 2025. Namun, di balik persiapan gemilangnya menuju ‘arena’ baru MotoGP 2026, sebuah persoalan tak terduga muncul dari tim barunya, Yamaha.

Saat Toprak Razgatlioglu mematangkan persiapannya untuk debut di kelas utama MotoGP pada 2026, ia mengajukan satu permintaan krusial: membawa serta Phil Marron, insinyur kepercayaan yang telah mendampinginya selama bertahun-tahun. Sayangnya, harapan Toprak untuk melanjutkan kolaborasi legendaris ini harus pupus, karena Yamaha dengan tegas menolak permintaannya.

Ikatan profesional antara Toprak dan teknisi asal Irlandia, Phil Marron, telah terjalin kuat sejak tahun 2018. Mereka memulai perjalanan bersama di tim Puccetti Kawasaki, berlanjut ke tim pabrikan Yamaha di WSBK, hingga akhirnya di tim BMW, membangun fondasi kesuksesan yang luar biasa.

Kolaborasi erat mereka tak hanya menciptakan sejarah, tetapi juga mengukir statistik yang mencengangkan: 168 podium, 76 kemenangan, 23 posisi terdepan, dan 65 lap tercepat dari total 252 balapan. Angka-angka ini jelas menjadi bukti tak terbantahkan atas sinergi sempurna antara pembalap dan kepala teknisnya.

Sebagai pembalap yang kini memuncaki klasemen WSBK, Toprak Razgatlioglu sendiri telah meneken kontrak MotoGP berdurasi dua tahun dengan Yamaha pada Mei 2025. Kontrak ini akan membuatnya berlaga bersama tim satelit kuat, Pramac Racing, untuk musim MotoGP 2026 dan 2027.

Awalnya, permintaan Toprak agar Phil Marron bergabung dalam petualangan barunya telah mendapat dukungan dari manajemen Yamaha saat negosiasi kontrak. Namun, beberapa bulan terakhir menjadi saksi perubahan signifikan di tubuh merek tersebut, yang pada akhirnya membatalkan persetujuan awal dan menolak ide tersebut secara definitif.

Seorang eksekutif senior Yamaha lantas memberikan penjelasan resmi kepada Speedweek.com, yang juga dilansir motorsport.com. “Kami saat ini berada dalam fase pengembangan yang sangat krusial dan sulit,” ungkapnya. “Bekerja dengan seorang kepala teknis yang sudah lama tidak terlibat di MotoGP tidak akan menguntungkan kami. Kami sangat menghormati Phil Marron, namun kami yakin akan lebih baik bagi Toprak untuk berkolaborasi dengan seseorang yang sudah sangat akrab dengan teknologi terkini MotoGP.” Ini menegaskan fokus Yamaha pada adaptasi teknologi.

Sebagai gantinya, Yamaha telah memutuskan untuk menempatkan Alberto Giribuola, seorang insinyur asal Italia dengan rekam jejak mumpuni, untuk mendampingi Toprak Razgatlioglu di musim MotoGP mendatang. Giribuola sebelumnya menjabat sebagai kepala teknis untuk Enea Bastianini di tim Red Bull KTM Tech3 hingga pekan lalu, dan juga pernah menduduki posisi serupa di tim Avintia dan Gresini Ducati. Pengalamannya semakin kaya dengan keterlibatannya bersama Andrea Dovizioso di tim pabrikan Ducati dari 2016 hingga 2020. Ini menunjukkan bahwa Yamaha mencari keahlian yang terbukti di lingkungan MotoGP modern.

Ringkasan

Toprak Razgatlioglu, yang akan debut di MotoGP 2026 bersama Yamaha, ditolak permintaannya untuk membawa serta insinyur kepercayaannya, Phil Marron. Yamaha beralasan bahwa mereka membutuhkan kepala teknis yang sudah familiar dengan teknologi MotoGP terkini demi pengembangan tim.

Sebagai gantinya, Yamaha menunjuk Alberto Giribuola, seorang insinyur Italia berpengalaman yang sebelumnya bekerja dengan Enea Bastianini dan Andrea Dovizioso, untuk mendampingi Toprak. Penolakan ini menandakan fokus Yamaha pada adaptasi teknologi terbaru di MotoGP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *