PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif, dimulai dari kuartal III-2025 dan berlanjut hingga akhir tahun. Tren perbaikan fundamental ini menandakan arah yang menjanjikan bagi perusahaan di tengah fokus strategisnya.
Abdul Azis Setyo Wibowo, Equity Research Analyst dari Kiwoom Sekuritas, optimistis terhadap prospek kinerja GOTO. Ia memprediksi, pendapatan GOTO pada kuartal III-2025 akan mengalami peningkatan signifikan, didorong oleh melonjaknya volume transaksi pada layanan e-commerce dan on-demand. Terutama, periode promo akhir tahun diharapkan menjadi katalisator utama pertumbuhan ini. Fokus GOTO pada efisiensi biaya dan monetisasi ekosistem secara konsisten menjadi kunci utama di balik proyeksi positif ini.
Dari segi profitabilitas, EBITDA yang disesuaikan GOTO diperkirakan akan semakin mendekati titik impas. Hal ini tak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam menurunkan beban insentif serta optimalisasi biaya pemasaran yang lebih efektif. Dengan landasan fundamental yang kian stabil, Azis meyakini tren perbaikan kinerja GOTO ini berpotensi besar untuk terus berlanjut hingga penghujung tahun, meskipun kompetisi ketat dan kondisi makroekonomi global tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai secara cermat.
Senada dengan pandangan positif tersebut, Equity Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Kafi Ananta dan Erindra Krisnawan, menyoroti strategi GOTO yang terus berfokus pada pendalaman penetrasi di layanan premium sembari agresif menggarap pertumbuhan di segmen pasar massal. Strategi ganda ini diyakini akan memperkuat posisi perusahaan di pasar dan menjadi dorongan kuat bagi peningkatan profitabilitas.
Kedua analis tersebut memproyeksikan pendapatan GOTO mampu tumbuh impresif sebesar 11% secara tahunan di akhir 2025. Mereka juga meyakini bahwa EBITDA yang disesuaikan GOTO akan tetap sesuai dengan ekspektasi. Kontribusi kuat dari GoTo Financial serta jalur yang semakin pendek menuju laba bersih positif, seiring menyusutnya kerugian di unit TikTok Shop–Tokopedia, menjadi pilar utama proyeksi ini. Secara rinci, pendapatan GOTO diproyeksikan mencapai Rp 17,89 triliun di 2025 dengan EBITDA sebesar Rp 1,03 triliun, sementara rugi bersih GOTO diperkirakan akan menyusut drastis menjadi Rp 426 miliar.
Dalam analisis valuasi, Kafi dan Erindra melihat saham GOTO masih memiliki daya tarik yang kuat. Saat ini, valuasi GOTO berada di level 3,5 kali P/S (Price-to-Sales) untuk 2025, yang dinilai relatif menarik mengingat kinerja harga sahamnya yang sempat tertinggal. Sebagai perbandingan, saham GRAB di pasar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan pada valuasi 7,3 kali P/S di 2025, berada di kisaran plus satu standar deviasi dari rata-rata historisnya setelah reli. Angka ini secara jelas menunjukkan bahwa valuasi GOTO jauh lebih kompetitif dan menarik bagi investor.
Melihat prospek fundamental yang kian membaik, BRI Danareksa Sekuritas secara tegas merekomendasikan beli saham GOTO, dengan keyakinan bahwa peningkatan kinerja keuangan perusahaan layak mendapatkan re-rating menuju target harga Rp 100. Senada, Kiwoom Sekuritas juga mengeluarkan rekomendasi beli GOTO, dengan menargetkan harga saham di level Rp 65.
Ringkasan
Analis memproyeksikan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan mencatatkan pertumbuhan kinerja positif mulai kuartal III-2025, didorong oleh peningkatan volume transaksi pada layanan e-commerce dan on-demand serta efisiensi biaya. EBITDA yang disesuaikan GOTO diperkirakan mendekati titik impas, didukung oleh penurunan beban insentif dan optimalisasi biaya pemasaran.
BRI Danareksa Sekuritas dan Kiwoom Sekuritas merekomendasikan beli saham GOTO. Pendapatan GOTO diproyeksikan tumbuh 11% secara tahunan di akhir 2025 mencapai Rp 17,89 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 1,03 triliun. Valuasi GOTO saat ini dinilai menarik, dengan target harga saham di level Rp 100 (BRI Danareksa Sekuritas) dan Rp 65 (Kiwoom Sekuritas).