mellydia.co.id – Ikon Manchester United dan penyerang legendaris timnas Inggris, Wayne Rooney, belum lama ini kembali mencuri perhatian publik. Dalam sebuah penampilannya di layar kaca, ia berbagi pengalaman dan pandangan mendalam mengenai dunia sepak bola yang membesarkan namanya, termasuk daftar lima bek paling tangguh yang pernah ia hadapi selama berkarier di panggung akbar Liga Champions.
Selama masa jayanya, khususnya saat mengenakan seragam kebanggaan Manchester United, Rooney secara konsisten berhadapan dengan bek-bek kelas dunia di kompetisi antarklub paling elite Eropa. Pengalamannya meliputi 85 pertandingan di Liga Champions bersama Setan Merah, mencatatkan 30 gol dan 21 assist, serta meraih satu trofi Si Kuping Besar pada musim 2007/2008.
Menariknya, saat berbicara kepada BBC Sport, Rooney secara mengejutkan tidak mencantumkan nama Sergio Ramos, bek yang dikenal sebagai kapten legendaris Real Madrid dengan 142 penampilan dan empat gelar Liga Champions, dalam daftar pilihannya. Keputusan ini justru mengarahkan fokus pada sejumlah sosok yang tak kalah ikonik, bahkan beberapa di antaranya adalah pendahulu Ramos dalam dunia sepak bola.
Wayne Rooney Mengaku Sulit Memilih Antara Ronaldo atau Messi Sebagai Pemain Terbaik Dunia
Mantan striker timnas Inggris ini justru memilih sosok-sosok legendaris lainnya: dua bek tangguh dari AC Milan, dua benteng kokoh Chelsea, serta seorang bek jebolan akademi Manchester United yang kemudian sukses besar bersama Barcelona. Inilah daftar lengkap lima bek terberat versi Wayne Rooney:
5. Alessandro Nesta (AC Milan)
Pada era awal 2000-an, AC Milan dikenal memiliki lini pertahanan yang luar biasa solid, dan salah satu pilar utamanya adalah Alessandro Nesta. Nama bek Italia tersohor ini menjadi salah satu pilihan Rooney.
Nesta adalah maestro dalam merebut bola, seorang bek yang profilnya nyaris tak terkalahkan. Ia memainkan peran krusial dalam dominasi Rossoneri di kancah sepak bola Eropa pada masa itu.
Krisis di Liverpool! Paul Scholes dan Wayne Rooney Kompak Kritik Mohamed Salah yang Mulai Kehilangan Sentuhan Ajaibnya
Nesta berhasil meraih dua gelar Eropa bersama AC Milan, termasuk trofi Liga Champions musim 2006/2007, di mana timnya menyingkirkan Manchester United yang diperkuat Rooney. Dalam laga tersebut, Setan Merah dan legenda Inggris itu tak berdaya menghadapi kekalahan 3-0 di San Siro.
“Kami (Manchester United) pernah bermain melawannya (Nesta) di Liga Champions tahun 2007. Dia sangat cerdas, ia selalu terlihat mengendalikan permainannya (di lini pertahanan), dan ia juga bisa bermain dengan ‘kasar’,” kenang Rooney.
Pria yang kini berusia 39 tahun ini juga mengingat kemenangan 3-2 atas AC Milan di Old Trafford pada leg pertama, di mana ia sendiri mencetak dua gol. Rooney menceritakan, “Kami melawan AC Milan di Old Trafford pada leg pertama. Setelah 10 menit, saya bisa mendengarnya bernapas berat di belakang saya dan berkata, ‘Saya pikir saya sudah mengalahkannya, dia tidak akan bertahan selama 90 menit’.”
Ruben Amorim di Ujung Tanduk: Kritik Rooney dan Hasil Buruk Bikin Kursi Manchester United Goyang
“Dia berhasil melewatinya, tetapi saya mencetak gol di menit terakhir (saat Man United menang 3-2). Tetapi di leg kedua dan alasan utama mengapa saya memilihnya (sebagai pemain bertahan terbaik) dia adalah pemain yang sama sekali berbeda, tidak bernapas berat, tidak terengah-engah.”
“(Kemudian) kami kalah 3–0, saya merasa kami membuat kemajuan sebagai tim, tetapi (AC Milan) memiliki tim yang luar biasa (saat itu) dan setelah pertandingan itu adalah pelajaran nyata bagi kami,” tandasnya soal Nesta, menunjukkan betapa konsisten dan sulitnya Nesta di level tertinggi.
4. Ricardo Carvalho (Chelsea)
Wayne Rooney tak hanya bersua Ricardo Carvalho di ajang Liga Champions, tetapi juga menjadi rival sengit di Liga Primer Inggris. Carvalho adalah bagian integral dari salah satu pertahanan terbaik dalam sejarah liga utama Inggris, milik Chelsea asuhan Jose Mourinho.
Mourinho membawa bek asal Portugal ini ke tiga klub berbeda sepanjang kariernya, termasuk saat ia mengambil alih kemudi The Blues pada tahun 2004. Carvalho dikenal sebagai bek tengah mewah dengan kemampuan mengolah bola yang apik, sangat cocok dengan profil pertahanan rapi yang menjadi ciri khas tim-tim terbaik di Eropa.
Ruben Amorim Balas Kritik Wayne Rooney dan Gary Neville, Tegaskan Sistemnya Bukan Biang Kegagalan Manchester United
Carvalho pernah berhadapan dengan Rooney di Eropa, yakni pada final Liga Champions 2008 di Moskow, di mana Chelsea harus mengakui keunggulan Manchester United. Rooney juga mendalami pertarungan mereka di level internasional saat Inggris berhadapan dengan Portugal.
“(Carvalho) sulit dilawan, (bek berjiwa) pemimpin yang berpengalaman, cerdik dalam caranya membuat saya diusir keluar lapangan di Piala Dunia (2006). Ia tegas, sundulannya sangat bagus, dan mampu melakukan tekel (bersih),” ungkap Rooney.
“Mungkin ia sedikit dilupakan karena (kehadiran) John Terry di Chelsea. Tapi, Carvalho adalah kunci kesuksesan The Blues. Ada (profil) tersendiri dengan para pemain yang saya pilih (sebagai bek terbaik). Mereka semua pintar dan tahu trik-trik kecil,” tutup Rooney, menyoroti kecerdasan taktis Carvalho.
3. Paolo Maldini (AC Milan)
Bagi banyak penggemar sepak bola era awal 2000-an, Paolo Maldini tak diragukan lagi adalah salah satu bek terbaik sepanjang masa. Rekam jejaknya yang gemilang, termasuk lima gelar Eropa, adalah bukti nyata dari status legendarisnya.
Maldini bertransformasi dari bek sayap menjadi bek tengah yang perkasa, dengan kemampuan membaca permainan yang tak tertandingi oleh striker manapun. Perjalanan panjang bek Italia itu sungguh menakjubkan, mencatatkan 901 penampilan untuk AC Milan sebelum pensiun pada usia 41 tahun di tahun 2009.
Eks Kapten Man United Wayne Rooney: Apa yang Saya Lihat Sekarang Bukanlah Manchester United, Saya Takut Dua Anak Saya Kena Dampak Buruk Tim ini
Di pengujung karier legenda bernama tengah Cesare tersebut, ia harus berhadapan dengan sosok Rooney yang masih muda. Pertemuan singkat mereka, meski hanya tiga kali, meninggalkan kesan mendalam bagi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Setan Merah itu.
“Saya dulu menyaksikannya (Maldini) tumbuh dewasa dan dia adalah pemain ikonik. Ketika saya berhadapan dengannya, mungkin itu satu-satunya momen di mana saya merasa kagum di lapangan. Dia sangat cerdas,” buka Rooney, mengungkapkan kekagumannya.
“Yang sangat saya sukai adalah dia memahami jalannya lima menit berikutnya dalam pertandingan, ketika dia berbicara dengan rekan satu timnya, Anda bisa melihat mereka mendengarkan perkataannya, dia memiliki aura itu,” tambahnya.
“Pertahanannya, pembacaan permainannya, Anda pikir Anda telah melewatinya, tetapi ia akan menempatkan dirinya pada posisi yang lebih baik (untuk merebut bola),” jelas Rooney, menggambarkan kehebatan Maldini dalam mengantisipasi permainan lawan.
2. Gerard Pique (Barcelona)
Salah satu pemain asal Spanyol yang masuk dalam daftar Rooney adalah Gerard Pique. Rooney tahu betul kualitas yang dimiliki pemain jebolan akademi Manchester United ini, yang kemudian sukses menjadi legenda Barcelona.
Bek tengah setinggi 194 cm ini sempat bermain singkat di Manchester United dan merupakan anggota skuad Sir Alex Ferguson yang menjuarai Liga Champions pada tahun 2008. Sayangnya, saat itu, Pique muda harus bersaing dengan dua bek monster seperti Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic.
Rooney menilai Pique pantas mendapatkan pengakuan lebih, terutama karena perannya yang gemilang saat membawa timnas Spanyol menjuarai Piala Dunia Afrika Selatan 2010.
“Seorang pemain yang pernah bermain bersama dan melawan saya. Ia masih muda di Manchester United, tetapi ia tidak mendapatkan rasa hormat yang layak. Pique bukan pemain cepat, tetapi mampu menempatkan dirinya di posisi yang sangat baik untuk mengatasinya,” kata Rooney.
“Kemampuannya dalam mengolah bola sama baiknya dengan bek mana pun yang pernah Anda lihat dalam hal melewati garis pertahanan dan memulai serangan (dari belakang). Dia seorang pemenang, berkarakter hebat, dan menyenangkan saat bermain bersamanya,” ungkap Rooney soal kelebihan Pique yang komplet.
Premier League Terlalu Sulit? Florian Wirtz Dinilai Rooney Belum Cocok dengan Gaya Liverpool
“Masalahnya (ketika Pique) di United, dia sudah tampil gemilang secara teknis, dia fantastis, tetapi pertanyaannya adalah apakah dia mampu mengatasinya secara fisik (duel di Liga Inggris). Itu seperti lemparan koin (persaingan) antara dia dan Jonny Evans,” lanjutnya.
“Kami semua merasa saat itu Jonny (Evans) adalah pemain yang lebih baik dan lebih cocok untuk Liga Inggris. Manajer (Sir Alex Ferguson) mempertahankan Jonny dan membiarkan Gerard pergi ke Barcelona,” pungkasnya, menjelaskan keputusan sulit yang berujung pada kepergian Pique.
1. John Terry (Chelsea)
Nama teratas yang disebut Wayne Rooney dalam daftar bek terbaik yang pernah dilawannya adalah rival abadinya di Liga Primer Inggris, John Terry. Rooney menggambarkan setiap pertemuan dan duelnya sebagai pertandingan yang “mengerikan” saking sulitnya.
John Terry adalah sosok legenda, kapten ikonik Chelsea, yang selama rivalitas Mourinho-Ferguson selalu memimpin The Blues. Ia memberi contoh nyata dengan sikap pantang menyerah, ketegasan, dan gaya bermain yang tangguh, menjadi benteng tak tergoyahkan.
Rooney, yang pernah sama-sama berseragam timnas Inggris bersama Terry, tanpa malu memuji rivalnya tersebut. Ia mengungkap semua kelebihan yang dimiliki Terry sebagai bek terhebat yang pernah dihadapi legenda Manchester United itu.
“Tanpa diragukan lagi, dia (Terry) yang terbaik. Dia sangat buruk untuk dilawan. Berbicara tentang kepemimpinan, dia fantastis sebagai kapten Inggris ketika saya bermain (bersama) dengannya,” ujar Rooney.
“Cara dia bertahan, dia kuat, handal dalam duel bola udara, tidak pernah mundur dari tekel (lawan), dan menjadi ancaman dalam situasi bola mati. Dia adalah salah satu bek yang ketika Anda mendekatinya, dia akan langsung melukai Anda.”
“Dia tidak bermaksud begitu, tetapi dia akan selalu meninggalkan sesuatu pada (tubuh) Anda. Saya rasa orang-orang tidak memberinya pujian yang pantas diterimanya, dia luar biasa dengan kedua kakinya,” papar Rooney soal kemampuan Terry yang serbabisa.
John Terry berhadapan dengan Wayne Rooney sebanyak 28 kali sepanjang karier, menjadi pemain ketiga terbanyak yang pernah melawan ikon Manchester United tersebut, di bawah Gareth Barry dan James Milner.