Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Terbitkan Surat Utang Rp 2 Triliun, Begini Prospeknya

Posted on

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mengambil langkah strategis di pasar modal dengan rencana menerbitkan surat utang senilai Rp 2 triliun. Aksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan kegiatan bisnis anak usahanya, menandai fase ekspansi yang ambisius.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), CUAN merinci rencana penawaran Obligasi Berkelanjutan I Petrindo Jaya Kreasi Tahap II Tahun 2025. Total pokok obligasi yang ditawarkan mencapai Rp 1,35 triliun, terbagi dalam dua seri. Seri A ditetapkan sebesar Rp 1.162.360.000.000 dengan tenor 5 tahun sejak tanggal emisi, menawarkan tingkat bunga tetap sebesar 8,50% per tahun. Sementara itu, Seri B ditawarkan senilai Rp 187.640.000.000 dengan jangka waktu 7 tahun sejak tanggal emisi, dan imbal hasil bunga tetap sebesar 9% per tahun.

Tidak hanya itu, CUAN juga akan menerbitkan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Petrindo Jaya Kreasi Tahap II Tahun 2025 senilai Rp 650 miliar, juga terbagi menjadi dua seri. Seri A Sukuk memiliki jumlah dana modal investasi sebesar Rp 137.640.000.000, dengan target pendapatan imbal hasil wakalah Rp 11.699.400.000 per tahun atau ekuivalen 8,50% per tahun, serta memiliki jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi. Untuk Seri B Sukuk, jumlah dana modal investasi yang ditawarkan mencapai Rp 512.360.000.000, dengan target pendapatan imbal hasil wakalah Rp 46.112.400.000 per tahun atau ekuivalen 9% per tahun, serta jangka waktu 7 tahun sejak tanggal emisi.

Seluruh dana yang berhasil dihimpun dari penawaran umum berkelanjutan obligasi dan sukuk wakalah ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan sepenuhnya dialokasikan untuk pemberian pinjaman kepada anak perusahaan CUAN, yaitu MUTU. Ini menunjukkan komitmen perseroan dalam mendukung pertumbuhan internal melalui entitas anaknya.

Menanggapi langkah ini, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memberikan pandangannya. Ia menjelaskan bahwa penerbitan surat utang ini memberikan kesempatan bagi CUAN untuk meningkatkan kinerja melalui ekspansi bisnis yang lebih luas. Kendati demikian, keberhasilan penyerapan dana oleh pasar akan menjadi faktor krusial. Nafan menilai, “Peluang surat utang ini untuk oversubscribed cukup terbuka di tengah tren penurunan suku bunga acuan BI yang berdampak positif bagi pasar obligasi,” ujarnya pada Kamis (2/10), mengindikasikan prospek yang cerah.

Di tengah potensi positif ini, CUAN tetap menghadapi tantangan signifikan dari pelemahan industri pertambangan batubara, yang tercermin dari tren penurunan harga komoditas dan lesunya penjualan ekspor secara nasional. Namun, adanya potensi peningkatan permintaan batubara pada kuartal IV-2025 diproyeksikan menjadi angin segar yang dapat menopang kelangsungan usaha perseroan. Nafan menambahkan, “Ini jadi katalis positif bagi CUAN untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas produksinya.” Berdasarkan analisisnya, Nafan merekomendasikan “add” saham CUAN dengan target harga di level Rp 1.905 per saham.

Meskipun pendapatan CUAN pada semester I-2025 menunjukkan pertumbuhan impresif sebesar 49,22% year on year (yoy) mencapai US$ 462,11 juta, perseroan juga mencatat penurunan laba neto yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba neto melorot tajam 93,43% yoy, menjadi US$ 1,94 juta, sebuah dinamika yang akan dicermati oleh investor seiring dengan langkah ekspansi melalui penerbitan surat utang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *