IHSG Bangkit! Bursa Asia Bervariasi, Cek Sentimen Pagi Ini

Posted on

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Kamis (2/10/2025) dengan optimisme, dibuka menguat signifikan. Pada pukul 09.15 WIB, data dari RTI menunjukkan bahwa IHSG berhasil melonjak 0,48% atau setara dengan 38,63 poin, mencapai posisi 8.082,45.

Kekuatan pasar pagi ini terlihat dari dominasi saham yang menguat, dengan 271 emiten berhasil naik, mengungguli 215 saham yang melemah dan 175 saham yang bergerak stagnan. Aktivitas perdagangan juga cukup ramai, mencatat total volume 6,6 miliar saham dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 3,56 triliun.

Penguatan IHSG tak lepas dari kontribusi positif sembilan indeks sektoral yang menjadi pendorong utama. Tiga sektor yang memimpin kenaikan pada sesi pagi ini antara lain IDX-Industry, yang melesat 1,18%, diikuti oleh IDX-Finance dengan kenaikan 0,91%, dan IDX-Property yang turut menguat 0,89%.

Di antara saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ45, beberapa emiten mencatatkan kenaikan paling tajam. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memimpin daftar dengan lonjakan 8% ke level Rp 675. Selanjutnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) tidak ketinggalan, naik 7,44% menjadi Rp 2.310, diikuti oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat 3,27% ke harga Rp 3.160.

Namun, tidak semua saham bergerak positif. Di sisi lain, beberapa saham LQ45 juga mengalami koreksi. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menjadi yang paling tertekan, turun 4,55% ke Rp 378. Kemudian, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melemah 1,77% ke Rp 2.770, serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang terkoreksi 1,17% ke Rp 4.210.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan juga tidak bisa dilepaskan dari dinamika pasar global. Pada perdagangan Kamis (2/10/2025), pasar saham di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi, menunjukkan sentimen yang beragam di berbagai bursa regional.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menunjukkan performa cemerlang dengan lonjakan lebih dari 2%. Penguatan ini utamanya didukung oleh saham teknologi raksasa seperti Samsung Electronics yang naik 4% dan SK Hynix yang melesat 10%. Kenaikan signifikan ini dipicu oleh berita kemitraan strategis dengan OpenAI untuk memasok chip memori untuk pusat data Stargate. Indeks Kosdaq juga ikut terangkat, menguat 0,47%. Sementara itu, dari data makro ekonomi, inflasi tahunan Korea Selatan pada September tercatat 2,1%, sedikit di atas konsensus Reuters sebesar 2% dan meningkat dari 1,7% di bulan Agustus.

Bergeser ke Jepang, indeks Nikkei 225 juga berhasil menguat 1,04%, meskipun indeks Topix cenderung stagnan. Di bagian selatan, S&P/ASX 200 Australia membuka sesi dengan kenaikan 0,61%, menambah deret bursa Asia yang positif.

Namun, tidak semua bursa di Asia menikmati kenaikan. Indeks Hang Seng Hong Kong diproyeksikan melemah, terlihat dari kontrak berjangka yang terakhir berada di 26.840, sedikit di bawah penutupan sebelumnya di 26.855,56. Selain itu, aktivitas perdagangan di pasar China dan India tidak berlangsung karena adanya libur nasional.

Beralih ke Amerika Serikat, pergerakan indeks berjangka menunjukkan tren yang relatif stagnan selama sesi Asia. Namun, pada perdagangan sehari sebelumnya di Wall Street, indeks-indeks utama berhasil mencatatkan kinerja impresif. Indeks S&P 500 bahkan mencetak rekor penutupan baru setelah naik 0,34% ke level 6.711,20. Tak kalah, Nasdaq Composite menguat 0,42% mencapai 22.755,16, sementara Dow Jones Industrial Average membukukan kenaikan tipis 43,21 poin atau 0,09% ke 46.441,10.

Ringkasan

IHSG dibuka menguat signifikan pada Kamis, 2 Oktober 2025, naik 0,48% atau 38,63 poin ke level 8.082,45. Penguatan ini didorong oleh kenaikan pada sembilan indeks sektoral, terutama IDX-Industry, IDX-Finance, dan IDX-Property. Beberapa saham LQ45 seperti MBMA, ARTO, dan TLKM mencatatkan kenaikan signifikan, sementara SCMA, SMGR, dan INCO mengalami penurunan.

Pasar saham Asia menunjukkan performa yang bervariasi. Kospi Korea Selatan melonjak signifikan didukung oleh saham teknologi, sementara Nikkei 225 Jepang juga menguat. Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong diproyeksikan melemah, dan pasar China serta India libur. Di Wall Street, indeks S&P 500 mencetak rekor penutupan baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *