mellydia.co.id – JAKARTA — Stadion Stamford Bridge diselimuti aura nostalgia sekaligus drama saat Jose Mourinho kembali ke ‘rumah’ lamanya. Sambutan hangat dan penuh cinta dari para suporter Chelsea mengiringi kedatangannya, namun malam itu berakhir pahit bagi sang ‘Special One’. Tim barunya, Benfica, harus mengakui keunggulan The Blues dengan skor tipis 0-1 dalam laga ketat Liga Champions, Rabu (1/10/2024) dini hari WIB.
Satu-satunya gol yang memecah kebuntuan tercipta pada menit ke-18 melalui sebuah situasi yang tak terduga. Sebuah umpan terukur dari Pedro Neto diteruskan oleh Alejandro Garnacho ke muka gawang. Nahasnya, upaya bek Benfica, Richard Rios, untuk menghalau bola justru berujung pada gol bunuh diri yang membuat publik tuan rumah bersorak riuh.
Suasana di Stamford Bridge kian bergemuruh. Mourinho, yang pernah mempersembahkan tiga gelar Liga Primer Inggris untuk Chelsea, menanggapi sorakan nama dan nyanyian para penggemar dengan senyum khas, lambaian tangan, dan ciuman ke udara. Momen ini menjadi pemandangan yang kontras jauh berbeda dengan sambutan dingin saat ia datang sebagai pelatih Manchester United maupun Tottenham Hotspur di masa lalu, menegaskan ikatan emosionalnya dengan klub London Barat tersebut.
Kemenangan ini memberikan sedikit napas lega bagi Chelsea yang berhasil mengamankan tiga poin krusial di grup Liga Champions. Namun, kegembiraan itu harus dibayar mahal. Mereka harus menuntaskan pertandingan dengan sepuluh pemain setelah Joao Pedro, yang masuk sebagai pemain pengganti, diusir wasit pada masa injury time akibat mengantongi dua kartu kuning dalam waktu singkat.
Bagi skuad asuhan Enzo Maresca, raihan tiga poin ini sangat vital, terutama setelah mereka menelan kekalahan di laga perdana melawan raksasa Jerman, Bayern Munich. Sejak peluit awal dibunyikan, Chelsea tampil dominan, dengan aksi-aksi memukau dari Neto, Enzo Fernandez, dan rekrutan anyar dari Manchester United, Garnacho, yang menunjukkan performa impresif.
Meski tertinggal, Benfica tak menyerah begitu saja. Tim Portugal tersebut beberapa kali melancarkan serangan berbahaya melalui para pemain kuncinya seperti Fredrik Aursnes, Georgiy Sudakov, hingga Dodi Lukebakio. Upaya mereka bahkan memaksa kiper Chelsea melakukan penyelamatan krusial yang mengagumkan. Sayangnya, keberuntungan belum berpihak pada tim tamu malam itu.
Intensitas pertandingan semakin meningkat di babak kedua. Total tujuh kartu kuning dikeluarkan oleh wasit sebelum insiden kartu merah menutup drama yang tersaji di Stamford Bridge, menandakan betapa panasnya duel perebutan poin di kompetisi paling elite Eropa tersebut.
Salah satu momen menarik terjadi di babak pertama ketika Enzo Fernandez menjadi sasaran ejekan setiap kali menyentuh bola oleh para suporter Benfica, mantan klubnya. Ketika mengambil sepak pojok, Fernandez merespons dengan tepuk tangan dan senyum lebar, sebuah reaksi yang justru memicu hujan gelas plastik dari tribun tim tamu. Melihat situasi yang memanas, Jose Mourinho pun turun tangan, memberikan gestur menenangkan agar para penggemar Benfica meredakan emosi.
Bagi Mourinho, duel ini menjadi awal yang berat dalam petualangan barunya bersama Benfica. Ia baru saja ditunjuk kurang dari dua pekan sebelumnya, menggantikan Bruno Lage, menyusul kekalahan mengejutkan Benfica dari Qarabag. Kini, dengan dua kekalahan di panggung Eropa, tugas ‘The Special One’ untuk membawa Benfica bersinar di Liga Champions dipastikan kian menantang.
Ringkasan
Jose Mourinho kembali ke Stamford Bridge disambut hangat oleh suporter Chelsea, namun tim barunya, Benfica, harus mengakui keunggulan The Blues dengan skor 0-1 dalam laga Liga Champions. Gol tunggal tercipta akibat gol bunuh diri Richard Rios pada menit ke-18, memanfaatkan umpan dari Pedro Neto yang diteruskan Alejandro Garnacho.
Kemenangan ini penting bagi Chelsea setelah kekalahan di laga perdana, meski mereka harus bermain dengan 10 pemain setelah Joao Pedro mendapat kartu merah. Pertandingan berlangsung intens dengan total tujuh kartu kuning dikeluarkan, dan Enzo Fernandez sempat menjadi sasaran ejekan oleh suporter Benfica, yang ditenangkan oleh Mourinho.