mellydia.co.id – Dunia gimnastik internasional berduka. Naufal Takdir Al Bari (19), atlet berbakat asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami kecelakaan tragis saat latihan di Penza, Rusia, pada Kamis, 25 September 2025.
Naufal sempat berjuang selama 12 hari di ruang perawatan intensif Rumah Sakit G.A. Zakharyin. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, rekan, dan seluruh komunitas gimnastik Indonesia.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, Presiden Gimnastik Internasional (FIG), Morinari Watanabe, secara khusus datang melayat ke rumah keluarga Naufal di Gresik, Jawa Timur, pada Minggu, 28 September 2025. Kedatangannya, didampingi oleh Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), Ita Yuliati, menunjukkan betapa besar perhatian dunia terhadap talenta muda Indonesia ini.
Suasana haru menyelimuti pertemuan tersebut. Morinari Watanabe, dengan mata berkaca-kaca, menyampaikan ungkapan duka cita mendalam kepada ibunda Naufal. “Saya sangat berduka atas apa yang menimpa Naufal. Dia putra Anda, dan dia juga putra saya.“
“Meskipun Naufal telah meninggal dunia, semangatnya tetap bersama kita semua,” lanjutnya, seperti dikutip dari akun Instagram resmi @gymnastics.indonesia. Video kedatangan Morinari Watanabe ini pun menjadi viral dan menyentuh hati banyak orang.
Lantas, siapa sebenarnya Morinari Watanabe hingga kedatangannya begitu bermakna?
Morinari Watanabe, pria kelahiran Jepang pada 21 Februari 1959, adalah sosok penting dalam dunia olahraga. Di usia 66 tahun, ia telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan gimnastik global, sebagaimana dilansir dari olympics.com.
Perjalanan pendidikannya di bidang olahraga sangat mengesankan. Setelah menempuh pendidikan jasmani di Universitas Tokai, Tokyo (1977-1980), ia melanjutkan studinya di Akademi Olahraga Nasional Vassil Levski, Sofia (Bulgaria) (1980-1982). Gelar M.A. in Physical Education diraihnya di Universitas Tokai, Tokyo (1982-1984). Pengakuan atas kontribusinya di dunia olahraga juga ditandai dengan gelar Doktor Honoris Causa dari Akademi Olahraga Nasional Vassil Levski, Sofia (BUL) (2017) dan Doktor Honoris Causa dari Akademi Kebudayaan Fisik Negeri Azerbaijan, Baku (AZE) (2017).
Sebelum menjabat sebagai Presiden FIG, Morinari Watanabe aktif sebagai pelatih senam artistik dan ritmik, serta terlibat dalam berbagai organisasi keolahragaan dan menjadi juri perlombaan. Berikut adalah riwayat kariernya secara lengkap:
- Pelatih senam artistik dan ritmik (1983-1990);
- Direktur Divisi Bisnis Olahraga AEON Co., Ltd, (1984);
- Dosen di International Budo University, Chiba (JPN) (1986-2000);
- Anggota dewan Japan Gymnastics Association (1996-2016); Direktur Pelaksana Japan Gymnastics Association (1996-2008);
- Presiden Panitia Penyelenggara Dewan FIG ke-2 di Kota Chiba (2002) dan Gala Ulang Tahun FIG di Kota Chiba (2006);
- Sekretaris Jenderal Japan Gymnastics Association (2009-2016);
- Anggota Komisi Pemasaran Japan NOC (2009-2018); Anggota Komisi Hubungan Internasional Japan NOC (2009-2018);
- Presiden Panitia Penyelenggara Dewan FIG ke-10 di Kota Chiba (2010);
- Anggota Komisi Pemasaran dan Televisi FIG (2013-2016); Anggota Komite Eksekutif FIG (2013-2016);
- Presiden Komite Pendukung Olahraga Perkotaan Jepang (2018-);
- Anggota Dewan ASOIF (2019-2023; terpilih kembali 2023-);
- Anggota Dewan Eksekutif Komite Olimpiade Jepang (2019-);
- Anggota Dewan Eksekutif Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 (2019-);
- Presiden Gimnastik Internasional (Sekarang).
Penyebab Meninggalnya Atlet Gimnastik Indonesia
PBSI (Persatuan Senam Seluruh Indonesia) menjelaskan bahwa Naufal meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya saat berlatih. Vasily Titov, Wakil Presiden Federasi Senam Rusia, memberikan keterangan mengenai kronologi kecelakaan tersebut.
“Kami menyampaikan belasungkawa kepada Federasi Senam Indonesia hari ini, memberitahu mereka tentang apa yang terjadi, dan telah melakukan semua yang diperlukan,” kata Titov, seperti dikutip dari Forbes, Jumat (26/9/2025).
Insiden nahas itu terjadi ketika Naufal sedang berlatih keterampilan di palang horizontal putra. Ia mengalami cedera leher yang sangat parah setelah terjatuh ke dalam lubang berisi busa.
Kabar duka ini juga diumumkan melalui akun Instagram resmi Federasi Gimnastik Indonesia, @gymnastics.indonesia, pada Jumat (26/9/2025).
Naufal adalah salah satu atlet andalan Indonesia yang dipersiapkan untuk ajang-ajang bergengsi, termasuk 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025, SEA Games 2025 Bangkok, dan diharapkan dapat lolos ke Olimpiade 2028 Los Angeles.
Berikut adalah kutipan dari unggahan @gymnastics.indonesia:
“Federasi Gimnastik Indonesia berduka, atlet putra Naufal Takdir Al Bari telah berpulang ke Rahmatullah di Penza, Rusia pada Kamis (25/09) WIB. Gymnast berusia 19 tahun tersebut mengembuskan napas terakhirnya usai menjalani perawatan intensif selama 12 hari di Rumah Sakit G.A. Zakharyin.
Naufal merupakan salah satu gymnast bertalenta dan kepergiannya menjadi pukulan bagi dunia olahraga, khususnya Federasi Gimnastik Indonesia.
Ia dipersiapkan tampil di 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025, SEA Games 2025 Bangkok, dan diproyeksikan dapat lolos Olimpiade 2028 Los Angeles.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Atlet nasional putra kita Naufal berpulang ke Rahmatullah. Naufal merupakan atlet muda berbakat, dan sosok yang baik. Gimnastik Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa. Ini merupakan pukulan dan duka yang mendalam untuk kami. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan Naufal mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata Ketua Gimnastik Indonesia Ita Yuliati,” tulis @gymnastics.indonesia dalam caption unggahannya.
Sosok Naufal Takdir Al Bari
Naufal Takdir Al Bari lahir pada 12 Maret 2006 di Gresik, Jawa Timur. Di usia yang masih sangat muda, 19 tahun, ia telah menunjukkan bakat luar biasa di bidang gimnastik.
Selain menjadi atlet, Naufal juga merupakan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) angkatan 2025. Melalui akun Instagramnya, @nopaln_, terlihat bahwa ia baru saja mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Naufal memilih Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan sebagai jalur pendidikannya.
Sebagai tindak lanjut atas musibah ini, Federasi Gimnastik Indonesia bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Federasi Gimnastik Rusia, Kedutaan Rusia di Jakarta, dan pihak rumah sakit terus berkoordinasi secara intensif sejak awal untuk memastikan semua proses berjalan lancar.
FGI juga sedang mengupayakan pengurusan dokumen administrasi agar keluarga Naufal dapat segera terbang ke Rusia untuk mendampinginya.
“Saat ini kami berkomunikasi dengan keluarga serta Pengprov Jatim, dan Federasi Gimnastik Rusia, KBRI di Rusia, serta Kedutaan Rusia di Indonesia agar pemulangan jenazah almarhum Naufal ke Tanah Air bisa segera dilakukan,” pungkas Ita.
(Tribunnews.com/Endra/Garudea Prabawati)
Ringkasan
Atlet gimnastik muda Indonesia, Naufal Takdir Al Bari, meninggal dunia di Rusia akibat kecelakaan latihan. Naufal mengalami cedera leher parah saat berlatih di palang horizontal dan sempat dirawat intensif selama 12 hari. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia olahraga Indonesia, mengingat ia dipersiapkan untuk berbagai ajang internasional.
Sebagai bentuk penghormatan, Presiden Gimnastik Internasional (FIG), Morinari Watanabe, melayat ke rumah keluarga Naufal di Gresik. Watanabe menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyatakan bahwa semangat Naufal akan tetap hidup. Naufal, selain seorang atlet berbakat, juga merupakan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa).