mellydia.co.id JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi mengumumkan bahwa lima saham emiten kini berada dalam pengawasan ketatnya menyusul terjadinya pergerakan harga yang tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA). Pengumuman ini menjadi sinyal penting bagi para investor untuk lebih mencermati dinamika di pasar modal.
Lima emiten yang masuk dalam daftar pantauan UMA oleh BEI adalah PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO), PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS), PT Intan Baruprana Tbk (IBFN), PT RMK Energy Tbk (RMKE), dan PT Multipolar Tbk (MLPL). Nama-nama ini menjadi fokus perhatian setelah mencatat fluktuasi harga yang signifikan.
Pergerakan saham-saham ini bervariasi hingga penutupan sesi I perdagangan Rabu (1/10/2025). Saham HERO, misalnya, harus rela mengakhiri sesi di zona merah, terkoreksi 5,81% dan parkir di level Rp 730 per saham. Meski demikian, dalam rentang waktu sepekan terakhir, saham PT DFI Retail Nusantara Tbk ini telah membukukan kenaikan fantastis sebesar 81,59%, menandakan adanya aktivitas pasar yang tidak biasa.
Senada dengan HERO, saham PT Intan Baruprana Tbk (IBFN) juga mengalami koreksi tajam. Pada penutupan sesi I, harga saham IBFN anjlok 8,89% menjadi Rp 82. Namun, dalam periode seminggu terakhir, saham IBFN tercatat melonjak 30,16%, sebuah performa yang juga menarik perhatian BEI.
Sementara itu, saham PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) mengakhiri sesi I dengan pelemahan tipis 0,77% ke level Rp 258 per saham. Namun, yang jauh lebih mencolok adalah lonjakan harga OILS mencapai 92,54% hanya dalam waktu sepekan, menjadikannya salah satu saham dengan kenaikan paling agresif di daftar UMA.
Tujuh Saham Ini Masuk Radar UMA, Ada Saham FAST dan RANC
Saham PT Multipolar Tbk (MLPL) turut bergerak di zona merah pada penutupan sesi I, melemah 3,36% ke harga Rp 230 per saham. Meskipun demikian, akumulasi kenaikan saham MLPL selama seminggu terakhir mencapai 47,44%, sebuah capaian signifikan yang turut mengundang pantauan ketat dari Bursa Efek Indonesia.
Berbeda dengan sebagian besar daftar, saham PT RMK Energy Tbk (RMKE) justru menunjukkan performa positif di sesi I, naik 1,37% menjadi Rp 1.845. Kenaikan ini melengkapi lonjakan 60,43% yang telah dicapai saham RMKE dalam sepekan terakhir, menyoroti pergerakan harga yang dinamis di tengah pengawasan UMA.
Menanggapi pengumuman UMA ini, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan bahwa pengumuman tersebut bukan serta-merta mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal. Ini adalah langkah preventif untuk meningkatkan kewaspadaan investor.
Yulianto berharap, investor dapat secara saksama memperhatikan setiap jawaban yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan terkait atas konfirmasi yang diminta BEI. Selain itu, mencermati secara mendalam kinerja fundamental perusahaan menjadi kunci sebelum mengambil keputusan investasi.
BEI juga mengimbau agar investor meninjau kembali setiap rencana aksi korporasi yang akan atau telah diumumkan oleh emiten-emiten tersebut, terutama jika rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Langkah ini penting untuk memitigasi risiko.
“Investor diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan risiko yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi,” pungkas Yulianto dalam pengumuman resminya pada Selasa (30/9/2025). Himbauan ini menjadi penekanan utama agar investor selalu berhati-hati dan bijak.
Waspada! Empat Saham Ini Masuk Radar UMA, Ada PTRO