Vinicius Jr. Ngamuk! Alonso Terlalu Sering Rotasi Pemain?

Posted on

mellydia.co.id  – Raut kekecewaan tak dapat disembunyikan oleh Vinicius Jr. saat ia ditarik keluar pada menit ke-77, meskipun Real Madrid berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Espanyol pada Sabtu (20/9) lalu. Bintang asal Brasil ini merasa frustrasi lantaran hingga kini, ia belum pernah sekalipun bermain penuh selama 90 menit di bawah kepemimpinan manajer baru, Xabi Alonso.

Sejak Xabi Alonso mengambil alih kursi pelatih pada Juni lalu, menggantikan Carlo Ancelotti yang legendaris, peran Vinicius Jr. di lapangan mulai mengalami perubahan signifikan. Situasi ini kontras dengan masa-masa sebelumnya, di mana winger berusia 25 tahun itu dikenal sebagai salah satu pilar krusial Real Madrid, terutama dengan kontribusinya yang tak terbantahkan di dua final Liga Champions pada 2022 dan 2024, di mana ia selalu berhasil mencetak gol penentu kemenangan bagi Los Blancos.

Agen Vinicius Temui Manajemen Real Madrid di Tengah Kebuntuan Kontrak

Namun, statistik musim ini menyoroti situasi yang sangat berbeda. Dari total 12 pertandingan yang telah dilakoni Real Madrid di bawah asuhan Xabi Alonso, Vinicius Jr. tercatat hanya satu kali bermain penuh. Dalam 10 laga lainnya, ia selalu digantikan, dan bahkan dua kali harus memulai pertandingan dari bangku cadangan, termasuk di partai pembuka Liga Champions melawan Olympique de Marseille pekan lalu.

Xabi Alonso Membela Kebijakan Rotasi di Tengah Ketegangan dengan Vinicius

Padahal, laga kontra Espanyol sendiri sejatinya menjadi salah satu penampilan terbaik Vinicius Jr. sepanjang musim ini. Ia tampil menonjol di sisi kiri penyerangan, membangun kolaborasi apik dengan bek sayap Alvaro Carreras, serta menciptakan kombinasi mematikan dengan Kylian Mbappe. Hasilnya, Vinicius sukses memberikan assist untuk gol Mbappe dan nyaris mencatatkan namanya di papan skor lewat sepakan jarak dekat yang sayangnya membentur tiang gawang.

Meskipun performa impresif tersebut, Xabi Alonso tetap memilih untuk menariknya keluar lapangan. Keputusan ini jelas membuat Vinicius Jr. tampak kesal, meski sang pelatih memiliki alasan kuat di balik strategi rotasinya. “Satu-satunya yang kurang darinya hari ini adalah gol,” ungkap Alonso dalam konferensi pers pasca-pertandingan. “Saya menggantinya saat dia sedang dalam performa terbaiknya. Mungkin saya bisa menunggu sedikit lebih lama, tetapi saya ingin memasukkan beberapa pemain baru di sayap,” tambahnya.

Pelatih asal Spanyol itu juga menyinggung bahwa hal serupa dialami oleh Franco Mastantuono, pemain muda lainnya yang turut merasakan dampak kebijakan rotasi. “Dia juga marah kepada saya. Mereka ingin terus bermain, tapi kami perlu mengendalikan pertandingan dan membutuhkan pemain segar. Mereka agak marah, tapi itu wajar. Saya senang dengan penampilan Vini, juga Mastantuono, tapi terkadang kami harus membuat perubahan,” jelas Alonso, menegaskan prioritas tim di atas keinginan individu.

Pada akhirnya, Xabi Alonso menegaskan bahwa tugas utamanya bukanlah membuat semua pemain puas, melainkan memastikan Real Madrid meraih kemenangan. “Senang sekali kami punya banyak pilihan di skuad. Kalau saya tidak mengambil keputusan, saya tidak akan ada di sini. Itulah pekerjaan saya. Semakin banyak keputusan tepat yang saya buat, semakin baik performa kami. Musim ini masih sangat panjang, kami perlu memanfaatkan semua opsi yang ada,” tutupnya, memberikan gambaran jelas mengenai filosofi kepelatihannya di Real Madrid.

Ringkasan

Vinicius Jr. menunjukkan kekecewaan saat ditarik keluar pada menit ke-77 dalam laga melawan Espanyol, meskipun Real Madrid menang 2-0. Ia merasa frustrasi karena belum pernah bermain penuh 90 menit sejak Xabi Alonso menjadi pelatih pada bulan Juni, berbeda dengan perannya yang krusial di final Liga Champions sebelumnya.

Di bawah asuhan Xabi Alonso, Vinicius Jr. hanya sekali bermain penuh dari 12 pertandingan, seringkali digantikan atau memulai dari bangku cadangan. Meskipun tampil baik melawan Espanyol, Alonso tetap melakukan rotasi, beralasan untuk menjaga kesegaran tim dan mengendalikan pertandingan, serta menegaskan bahwa prioritasnya adalah kemenangan tim, bukan kepuasan individu pemain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *