Dominasi Ducati di kancah balap motor, baik di MotoGP maupun World Superbike, memang tak terbantahkan di era modern ini. Namun, di tengah gemerlap kesuksesan yang tengah diraihnya, General Manager Ducati, Luigi Dall’Igna, justru menyuarakan keraguannya. Ia sangsi bahwa pergantian pemasok ban dari Michelin ke Pirelli di MotoGP 2027 akan secara otomatis mengantarkan kesuksesan serupa seperti yang telah mereka rasakan di ajang WSBK.
Saat ini, ada perbedaan signifikan dalam pasokan ban di kedua kejuaraan bergengsi tersebut: MotoGP mengandalkan ban Michelin, sementara WSBK menggunakan Pirelli. Menariknya, Ducati mampu beradaptasi dan tampil kompetitif di kedua kompetisi ini dengan pemasok ban yang berbeda. Oleh karena itu, pertanyaan besar muncul: apakah kepindahan MotoGP ke Pirelli akan membawa dominasi serupa bagi Ducati, seperti yang mereka tunjukkan di WSBK?
Menanggapi harapan tersebut, Gigi Dall’Igna tidak lantas jumawa. Ia justru menunjukkan sikap realistis dengan meragukan bahwa pengalaman apik Ducati bersama Pirelli di WSBK dapat serta-merta ditularkan ke MotoGP. “Sejujurnya, saya tidak berpikir demikian,” ujar Gigi Dall’Igna, seperti dikutip BolaSport dari Crash.net. Alasannya jelas: ban MotoGP nantinya akan memiliki dimensi yang berbeda dari ban Pirelli yang digunakan di Superbike.
Perubahan dimensi ban ini berarti bahwa ban Pirelli untuk MotoGP tidak akan persis sama dengan versi WSBK. Penggunaan jenis ban akan sangat memengaruhi perilaku motor, terutama untuk kompetisi sengit seperti MotoGP. Bila perubahan ini dilakukan, Ducati mungkin juga harus memikirkan bagaimana pengaturan motor dan bobot yang perlu disesuaikan. Meskipun demikian, Dall’Igna mengakui bahwa “teknologi yang dimiliki Pirelli adalah teknologi Superbike.” Ini menyiratkan bahwa dasar pengembangan ban memang berasal dari pengalaman mereka di WSBK.
Namun, Dall’Igna mengingatkan bahwa hal ini bukan hanya keuntungan bagi Ducati. Ia yakin bahwa efek perubahan ini tidak hanya akan dirasakan oleh timnya, melainkan juga oleh semua pabrikan. Pabrikan lain seperti Yamaha dan Honda, yang juga berkompetisi di World Superbike, telah memiliki gagasan dan pengalaman yang cukup mengenai ban Pirelli. Dengan demikian, mereka pun akan memiliki pemahaman awal tentang apa saja yang dibutuhkan dari ban baru, menciptakan medan persaingan yang relatif seimbang.
Sebelumnya, MotoGP telah menjalin kemitraan selama sepuluh tahun dengan Michelin sebagai pemasok ban tunggal. Sementara itu, Pirelli telah menunjukkan ambisinya dengan merambah dunia balap Grand Prix sejak tahun lalu, mengambil alih pasokan ban untuk kelas Moto2 dan Moto3 dari Dunlop. Pergerakan Pirelli ke MotoGP pada musim 2027 diprediksi akan menjadi tantangan besar bagi seluruh tim, termasuk Ducati. Tantangan ini semakin kompleks karena di musim yang sama, MotoGP juga akan menerapkan regulasi baru yang signifikan, yaitu penurunan kapasitas mesin menjadi 850cc. Kombinasi perubahan ban dan regulasi mesin ini akan menuntut adaptasi dan pengembangan yang mendalam dari setiap pabrikan.
Ringkasan
General Manager Ducati, Luigi Dall’Igna, meragukan bahwa pergantian pemasok ban MotoGP dari Michelin ke Pirelli pada tahun 2027 akan otomatis mengantarkan kesuksesan serupa seperti yang diraih Ducati di WSBK. Perbedaan dimensi ban MotoGP dibandingkan dengan ban Pirelli yang digunakan di Superbike menjadi alasan utama keraguan tersebut.
Meskipun teknologi Pirelli didasarkan pada pengalaman mereka di WSBK, Dall’Igna menekankan bahwa perubahan ini akan mempengaruhi semua pabrikan. Pabrikan lain seperti Yamaha dan Honda juga memiliki pengalaman dengan ban Pirelli di WSBK, sehingga menciptakan persaingan yang relatif seimbang. Perubahan ban ini akan semakin menantang karena MotoGP juga akan menerapkan regulasi baru dengan penurunan kapasitas mesin menjadi 850cc pada musim yang sama.