Brutal! Perkelahian 40 Detik, Klub Vietnam-China Terancam Sanksi AFC

Posted on

Sebuah insiden tak terduga yang berujung pada perkelahian massal menghebohkan pertandingan antara Cong An Ha Noi (CAHN) dan Beijing Guoan dalam ajang Liga Champions Asia 2 2025/2026. Momen panas ini terjadi di Stadion Workers, China, pada Kamis (18/9/2025), mengubah laga sepak bola yang seharusnya sportiv menjadi ajang keributan.

Ketegangan memuncak pada menit ke-80, ketika skor pertandingan imbang 2-2. Sumber pemicu insiden adalah tindakan pemain Beijing Guoan, He Yupeng, yang terbaring di lapangan dan sengaja mengulur waktu. Frustrasi CAHN semakin memuncak karena mereka merasa menjadi tim yang lebih banyak menciptakan peluang gol, namun waktu terus berjalan akibat aksi Yupeng.

Melihat taktik penguluran waktu tersebut, tiga pemain CAHN, yaitu Stefan Mauk, Cao Quang Vinh, dan Hugo Gomes, langsung menghampiri Yupeng. Mereka meminta Yupeng untuk segera bangkit dan keluar dari lapangan agar pertandingan dapat dilanjutkan. Namun, permintaan ini justru memantik kemarahan para pemain Beijing Guoan, yang lantas bergegas maju untuk mendorong Mauk, menandai awal mula kekacauan.

Suasana memanas dengan cepat. Kiper Beijing Guoan, Nureli Abbas, secara tiba-tiba menyerang pemain CAHN, Alan Grafite. Yupeng yang sebelumnya tergeletak, ikut bangkit dan mendorong, memicu bentrokan besar antara kedua tim yang berlangsung tegang selama 40 detik. Dalam kericuhan itu, Yupeng terlihat berulang kali memukul Alan Grafite sebelum akhirnya lehernya dikunci oleh Cao Quang Vinh. Di sisi lain, Zhang Yuan dari Beijing Guoan yang mencoba memperingatkan Alan Grafite justru ditampar oleh striker CAHN tersebut. Setidaknya delapan pemain terlibat dalam perkelahian sengit ini, menciptakan kekacauan di tengah lapangan hijau.

Insiden ini tidak hanya melibatkan pemain, tetapi juga merembet ke tribun penonton. Sejumlah suporter Beijing Guoan turut memanaskan suasana dengan melempari para pemain CAHN menggunakan botol air mineral. Mauk, yang terkena lemparan, bereaksi keras dengan menunjuk ke arah tribun dan mengkritik para suporter lawan. Kondisi ini membuat situasi semakin sulit dikendalikan, memaksa kamera TV bahkan harus dimatikan selama beberapa menit demi menjaga citra turnamen. Wasit pun terpaksa menghentikan pertandingan sementara karena lemparan benda dari tribun terus berlanjut.

Butuh waktu beberapa menit hingga situasi kembali kondusif. Pengawas pertandingan dan tim wasit harus menunggu hampir enam menit untuk menenangkan kedua belah pihak. Meskipun demikian, setelah situasi sedikit mereda, Cao Quang Vinh dan Wu Shaocong terlihat masih terlibat perdebatan sengit. Akibat perkelahian 40 detik yang dramatis ini, empat kartu kuning dikeluarkan oleh wasit, dengan pembagian yang rata untuk kedua tim. Di sisa waktu pertandingan, baik CAHN maupun Beijing Guoan tidak berhasil menambah gol, dan skor akhir tetap 2-2. Dengan bukti insiden yang sangat jelas, kedua tim kini menghadapi ancaman serius berupa sanksi disipliner dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), menyusul perilaku tidak sportif yang terjadi di lapangan.

Ringkasan

Pertandingan antara Cong An Ha Noi (CAHN) dan Beijing Guoan di Liga Champions Asia 2 2025/2026 diwarnai perkelahian massal pada menit ke-80 setelah skor imbang 2-2. Insiden dipicu oleh aksi pemain Beijing Guoan yang mengulur waktu, memicu reaksi keras dari pemain CAHN yang berujung pada dorongan dan saling pukul antar pemain.

Perkelahian sengit selama 40 detik melibatkan beberapa pemain dari kedua tim, bahkan merembet ke tribun penonton dengan lemparan botol. Akibat insiden ini, empat kartu kuning dikeluarkan dan kedua tim terancam sanksi disipliner dari AFC atas perilaku tidak sportif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *