Pergerakan Saham CUAN, BREN, PTRO, dan SSIA Jelang Pengumuman Rebalancing Indeks MSCI
Perdagangan saham Rabu (6/8) mencatat pergerakan variatif pada saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Data RTI menunjukkan CUAN, BREN, dan PTRO mengalami kenaikan menjelang pengumuman kocok ulang indeks MSCI. Berbeda halnya dengan SSIA yang berpotensi masuk dalam MSCI Small Cap, justru mengalami penurunan.
CUAN ditutup pada harga Rp 1.530 per saham, meningkat 5,52% dibandingkan penutupan sebelumnya. Kenaikan ini menambah catatan positif saham CUAN yang telah tumbuh 37,53% sejak awal tahun. BREN juga mencatatkan kenaikan 2,12%, berada di level Rp 7.225 per saham, meskipun mengalami koreksi 22,10% secara year to date (YTD). PTRO mengalami kenaikan 3,16%, ditutup pada harga Rp 3.590 per saham, dan menunjukan kinerja positif YTD sebesar 29,95%.
Sementara itu, SSIA mengalami penurunan 1,52% dengan harga penutupan Rp 2.600 per saham. Kendati demikian, kinerja YTD SSIA tetap mengesankan dengan pertumbuhan mencapai 93,31%.
Equity Analyst PT IndoPremier Sekuritas, David Kurniawan, menjelaskan bahwa BREN, CUAN, dan PTRO sebelumnya dikecualikan dari indeks MSCI karena masalah Unusual Market Activity (UMA) dan konsentrasi kepemilikan saham. Namun, sejak 11 Juli 2025, MSCI mencabut perlakuan khusus tersebut, sehingga ketiga saham tersebut akan kembali dievaluasi. MSCI juga menekankan bahwa saham yang mengalami suspensi perdagangan lebih dari satu hari dalam empat bulan terakhir sebelum rebalancing tidak akan masuk indeks. David menambahkan, “Jika ketiga saham tadi mengalami suspensi perdagangan jangka panjang, ini bisa jadi hambatan.” Aksi stock split 1:10 CUAN pada 15 Juli 2025 dinilai David telah meningkatkan likuiditas dan free float saham tersebut. Ia menambahkan, “CUAN secara teknikal paling bagus di antara yang lain, yang mana harga masih terus bergerak di atas MA20 & MA50.”
Di sisi lain, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo, menilai SSIA berpotensi masuk MSCI Small Cap. Hal ini didasarkan pada rasio nilai rata-rata perdagangan (ATVR) SSIA yang telah melampaui 10% dan kapitalisasi pasar yang disesuaikan dengan free float (FFMC) lebih dari US$ 600 juta, melebihi batas ambang US$ 300 juta – US$ 2 miliar. Azis juga mencatat average daily transaction SSIA mencapai US$ 2,66 juta.
Prospek dan Rekomendasi Saham
David Kurniawan menilai keempat saham tersebut masih layak diperhatikan investor. BREN dinilai masih bullish dengan posisi teknikal menguat, fundamental stabil, dan berpeluang mendapatkan penilaian positif dari MSCI. CUAN diperkirakan akan didorong oleh aksi stock split dan rebound teknikal. PTRO, meskipun memiliki free float yang masih rendah, menunjukkan pemulihan laba yang signifikan. Sementara itu, SSIA memiliki momentum peningkatan likuiditas dan dapat menjadi pilihan diversifikasi portofolio untuk MSCI Small Cap.
Berdasarkan analisis tersebut, David merekomendasikan beli untuk BREN (target harga Rp 8.200), CUAN (target harga Rp 1.700), PTRO (target harga Rp 4.200), dan SSIA (target harga Rp 3.000). Sementara itu, Azis merekomendasikan beli untuk SSIA dengan target harga Rp 3.200 per saham.
Ringkasan
Jelang pengumuman rebalancing indeks MSCI, saham CUAN, BREN, dan PTRO mengalami kenaikan, sementara SSIA turun. CUAN naik 5,52% ditutup di Rp 1.530, BREN naik 2,12% di Rp 7.225, dan PTRO naik 3,16% di Rp 3.590. Kenaikan ini terjadi setelah MSCI mencabut perlakuan khusus terhadap ketiga saham tersebut karena masalah UMA dan konsentrasi kepemilikan.
SSIA, yang berpotensi masuk MSCI Small Cap, turun 1,52% ditutup di Rp 2.600. Analis menilai BREN, CUAN, dan PTRO layak dipertimbangkan investor, dengan rekomendasi beli. SSIA juga direkomendasikan beli, didorong potensi masuk MSCI Small Cap dan peningkatan likuiditas. Rekomendasi harga target bervariasi untuk keempat saham tersebut.