Ayah Santiago Gimenez Heran Perlakuan AC Milan pada Anaknya, Direktur Teknik Kok Begitu?

Posted on

Ayah Santiago Gimenez menyatakan keheranannya pada perlakuan AC Milan terhadap sang anak.

Christian Gimenez, ayah dari penyerang muda AC Milan, Santiago Gimenez, secara gamblang mengungkapkan kebingungannya atas perlakuan klub raksasa Italia tersebut terhadap putranya. Eks pemain Boca Juniors dan Cruz Azul itu mempertanyakan serangkaian keputusan dan manuver transfer Rossoneri yang dinilainya membingungkan dan tidak logis.

Sepanjang bursa transfer musim panas lalu, masa depan Santiago Gimenez di San Siro memang diselimuti ketidakpastian yang signifikan. AC Milan, di satu sisi, tampak meragukan kapasitas striker asal Meksiko itu untuk menjadi ujung tombak utama tim. Keraguan ini dipicu oleh performa yang dianggap kurang memuaskan di paruh kedua kompetisi musim sebelumnya, di mana ia hanya mampu mencetak 6 gol dalam 19 pertandingan. Angka ini jauh menurun jika dibandingkan dengan torehan 16 gol dari jumlah penampilan yang sama saat masih berseragam Feyenoord di paruh pertama musim.

Milan pun aktif mencari alternatif lain di lini serang, dengan nama-nama besar seperti Dusan Vlahovic, Rasmus Hojlund, dan Victor Boniface sempat masuk dalam daftar incaran. Bahkan, menjelang penutupan bursa transfer, Il Diavolo Rosso nyaris menukar Gimenez dengan penyerang Artem Dovbyk. Namun, pada akhirnya, tidak ada transfer “pemain nomor 9” yang terwujud, dan Santiago Gimenez tetap bertahan di Milan.

Situasi pelik ini semakin diperparah oleh pernyataan direktur teknik Milan, Igli Tare. Sebelum pertandingan pekan ke-2 Liga Italia melawan Lecce pada 29 Agustus 2025, Tare secara terang-terangan menyatakan adanya rencana pertukaran yang melibatkan Gimenez, padahal sang pemain dijadwalkan menjadi starter oleh pelatih Massimiliano Allegri. “Kami sedang mengevaluasi sebuah alternatif dengan pertukaran yang melibatkan Gimenez,” kata Tare kala itu. “Entah bisa dilakukan atau tidak, kita akan lihat setelah pertandingan ini.”

Bagi Christian Gimenez, pernyataan terbuka seperti itu dari seorang direktur teknik adalah hal yang tidak sepatutnya dilakukan karena berpotensi menciptakan kebingungan dan kegaduhan. “Awalnya kami memang mendengar banyak hal, tetapi semua hanya rumor,” ungkap Gimenez kepada media Meksiko, ClaroSports, seperti dilansir oleh Milannews. “Kemudian pada Jumat, ketika Santiago menjadi starter, kami mendengar pertanyaan direktur teknik Milan. Kami jadi mulai mengerti apa yang sedang terjadi.”

Blakblakan, Ini Alasan Utama Akanji Pilih Inter Milan ketimbang AC Milan

Kebingungan sang ayah semakin memuncak. “Tetapi kami tidak paham, dia menjadi starter namun mereka mau menjualnya. Situasinya sangat membingungkan,” lanjutnya. “Sangat jarang seorang direktur olahraga mengeluarkan pernyataan seperti itu. Bursa transfer sudah akan ditutup, kami tidak punya waktu untuk memahami apakah klub benar-benar tidak mempertimbangkan Santi.” Kekhawatiran juga muncul terkait tahun Piala Dunia; jika Santi tidak mendapat kesempatan untuk bersaing memperebutkan posisi sebelas pertama, situasinya tentu akan rumit bagi kariernya.

Christian Gimenez juga menyoroti minimnya komunikasi dari pihak klub kepada putranya. “Santi tidak pernah diajak bicara soal rencana pertukaran itu,” tegasnya. “Mereka baru berbicara pada Senin dan saat itu akhirnya diputuskan bahwa Santi akan bertahan.” Ia menduga, keraguan terhadap kemampuan Santiago mungkin muncul karena pelatih dan direktur olahraga semuanya adalah orang baru di klub. Namun, ia percaya bahwa seiring waktu, mereka akan semakin mengenal Santiago melalui latihan dan kerja kerasnya.

Nasib Allegri di AC Milan, Ditarget Lolos Liga Champions tetapi Dikasih Pertahanan Mentah

“Sekarang semuanya tergantung pada Santi tetapi saya mencoba menjelaskan apa yang sedang dilaluinya,” ujar Christian. Ia merasa model bisnis dan olahraga AC Milan yang menginvestasikan 40 juta dolar AS untuk seorang pemain, kemudian ingin meminjamkannya setelah hanya empat bulan, adalah hal yang “tidak masuk akal.” Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa Santiago sangat mencintai AC Milan dan ingin bertahan di klub tersebut. “Kebenarannya adalah dia sangat bahagia di AC Milan. Dia butuh waktu lama untuk sampai ke sana,” pungkas sang ayah.

Meskipun Milan dikenal sangat menuntut setiap pekan, dan sepuluh pemain termasuk beberapa nama penting telah pergi sejak Juni, Christian Gimenez tetap optimistis. Ia yakin putranya, Santiago, akan menjalani musim yang sangat bagus dan membuktikan kualitasnya di klub impiannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *