Saham FTSE Murah! Analis Rekomendasikan Beli Sekarang

Posted on

mellydia.co.id Jakarta. Emiten ritel PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) berhasil menarik perhatian pasar dengan masuknya saham mereka dalam indeks FTSE Global Equity Series sebagai anggota kapitalisasi mikro. Pencapaian ini tentu memicu pertanyaan mendasar bagi para investor: Apa sebenarnya FTSE itu dan apakah saham yang tergabung di dalamnya, seperti MIDI, layak untuk dikoleksi?

Mengutip informasi dari Stockbit, FTSE, yang sering diucapkan “footsie”, merupakan akronim dari Financial Times Stock Exchange. Ini adalah sebuah perusahaan terkemuka yang berbasis di Inggris, spesialis dalam menyediakan berbagai indeks untuk beragam kelas aset. Portofolio indeksnya sangat luas, mencakup saham, obligasi, komoditas, hingga aset digital, yang menjadi tolok ukur penting bagi pasar keuangan global.

Di antara jajaran indeks yang mereka kelola, FTSE 100 adalah salah satu yang paling dikenal luas. Indeks ini secara khusus memantau kinerja 100 perusahaan terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar yang terdaftar di bursa saham London (The London Stock Exchange/LSE) di Inggris. Namun, cakupan FTSE jauh lebih luas dari itu.

Indeks lain yang sangat populer dan memiliki jangkauan global adalah FTSE Global Equity Series. Indeks ini mencerminkan performa dari sekitar 19.000 saham perusahaan, mulai dari kapitalisasi mikro, kecil, menengah, hingga besar, yang tersebar di 49 negara di seluruh dunia. Mengingat jumlah saham yang sangat masif, FTSE Global Equity Index Series dibagi lagi ke dalam beberapa sub-bagian yang dikelompokkan berdasarkan wilayah geografis, status negara (maju atau berkembang), hingga tingkat kapitalisasi pasar, memastikan representasi yang akurat dan komprehensif.

Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell baru-baru ini telah mengumumkan perubahan signifikan dalam susunan konstituen Indeks FTSE Global Equity Indonesia. Perubahan ini dijadwalkan berlaku per tanggal 19 September 2025 dan akan efektif mulai 22 September 2025, yang dikenal sebagai periode rebalancing indeks. Pengumuman ini menjadi sorotan penting bagi pelaku pasar domestik.

Merujuk pada pengumuman resmi di situs FTSE, saham emiten PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) kini ditambahkan ke dalam kategori emiten berkapitalisasi besar atau FTSE GEIS Large Cap, dengan bobot free float mencapai 25,4272%. Sementara itu, di kategori emiten berkapitalisasi mikro, sejumlah nama turut bergabung, termasuk PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), dan PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI).

Rekomendasi Saham MIDI
Menanggapi prospek saham MIDI, Managing Director Research and Digital Production PT Samuel Sekuritas Indonesia, Harry Su, memberikan pandangan positif. Menurutnya, inisiatif digitalisasi dan integrasi kanal online-to-offline (O2O) akan menjadi katalis utama yang mendorong kinerja MIDI di masa mendatang. Perseroan secara aktif berupaya meningkatkan efisiensi rantai pasok sekaligus mendorong pertumbuhan transaksi non-tunai, sebuah langkah strategis di era digital.

Harry Su lebih lanjut menegaskan, “Kombinasi ekspansi jaringan yang agresif, sinergi yang kuat dengan grup besar, dan transformasi digital yang berkelanjutan menjadikan MIDI sebagai salah satu pemain ritel dengan prospek pertumbuhan paling menarik di sektor konsumsi domestik.” Pernyataan ini disampaikan Harry kepada Kontan pada Senin (25/8/2025), menggarisbawahi posisi strategis MIDI di tengah lanskap ekonomi yang dinamis.

Meskipun pada penutupan perdagangan hari ini saham MIDI sempat terkoreksi 0,85% secara harian ke level Rp 466, Harry Su tetap merekomendasikan buy MIDI. Dengan target harga yang ambisius di Rp 580 per saham, rekomendasi ini mencerminkan keyakinan kuat Samuel Sekuritas terhadap potensi pertumbuhan jangka panjang dan fundamental perusahaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *