PT Elnusa Tbk (ELSA), anak perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di bawah Subholding Upstream Pertamina, mengumumkan peningkatan signifikan dalam kinerja keuangannya dan penambahan fasilitas kredit. Perseroan baru saja menandatangani perjanjian kredit baru senilai US$ 70 juta (sekitar Rp 1,14 triliun dengan kurs Rp 16.275) dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), meningkatkan plafon pinjaman sebelumnya yang hanya US$ 50 juta. Tenor pinjaman ini ditetapkan selama 24 bulan.
Pjs Direktur Utama Elnusa, Arief Prasetyo Handoyo, menjelaskan bahwa peningkatan plafon kredit ini merupakan transaksi material karena mencapai 20 persen dari ekuitas perusahaan. Namun, ia menegaskan bahwa hal ini tidak berdampak negatif pada kondisi keuangan ELSA. Pernyataan ini disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Kinerja keuangan ELSA sepanjang tahun 2024 memang gemilang. Laba bersih perusahaan melonjak 42 persen secara tahunan, mencapai Rp 713,67 miliar dibandingkan Rp 503,13 miliar di tahun 2023. Keberhasilan ini juga tercermin dari peningkatan signifikan posisi kas akhir tahun (ending cash) sebesar Rp 2,95 triliun, naik 42 persen dari Rp 2,08 triliun di tahun sebelumnya. EBITDA Elnusa juga tumbuh sebesar 13 persen menjadi Rp 1,45 triliun, dengan margin EBITDA meningkat dari 10 persen menjadi 11 persen.
Direktur Keuangan Elnusa, Stanley Iriawan, menjelaskan bahwa peningkatan ending cash ini menunjukkan ketahanan finansial dan pengelolaan arus kas yang optimal. Kondisi keuangan yang sehat ini memungkinkan ELSA untuk lebih fleksibel dalam mendukung ekspansi bisnis dan menghadapi dinamika industri energi di masa depan. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa arus kas dari operasi juga meningkat menjadi Rp 1,75 triliun, naik dari Rp 1,39 triliun di tahun sebelumnya, yang menandakan efisiensi operasional dan strategi pengelolaan modal kerja yang lebih baik. Pernyataan ini disampaikan dalam keterangan tertulis pada Jumat, 21 Maret 2025.
Pendapatan usaha ELSA di tahun 2024 juga mencapai angka yang mengesankan, yaitu Rp 13,39 triliun, tumbuh 7 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp 12,56 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja kuat dari tiga lini bisnis utama: penjualan barang dan jasa distribusi dan logistik energi (51 persen), jasa hulu migas terintegrasi (38 persen), dan jasa penunjang migas (11 persen).
Pilihan Editor: Luruhnya Disiplin Fiskal Akibat Diskresi Presiden
Ringkasan
Elnusa (ELSA) memperoleh fasilitas kredit baru senilai Rp 1,14 triliun dari BNI, meningkatkan plafon pinjaman sebelumnya. Kenaikan ini mencapai 20% dari ekuitas perusahaan, namun dinyatakan tidak berdampak negatif pada kondisi keuangan ELSA. Tenor pinjaman tersebut ditetapkan selama 24 bulan.
Kinerja keuangan ELSA tahun 2024 sangat positif, ditandai dengan laba bersih yang meningkat 42% menjadi Rp 713,67 miliar dan ending cash naik 42% menjadi Rp 2,95 triliun. Pendapatan usaha juga tumbuh 7% menjadi Rp 13,39 triliun, didorong oleh kinerja kuat di tiga lini bisnis utama.