KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi membuka kembali perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) dan PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK) mulai sesi I perdagangan hari ini, Selasa (5/8). Keputusan ini menandai berakhirnya masa suspensi bagi kedua emiten tersebut di pasar modal.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, dalam pengumuman resminya pada Selasa (5/8), menyampaikan bahwa suspensi atas perdagangan saham MINA dan ROCK di pasar reguler serta pasar tunai telah dicabut kembali mulai sesi I tanggal 5 Agustus 2025. Pengumuman ini memberikan sinyal positif bagi investor untuk kembali melakukan transaksi saham kedua perusahaan tersebut.
Pasca pembukaan suspensi, saham MINA menunjukkan respons pasar yang negatif, terkoreksi 8,52% ke level Rp 161 per saham pada perdagangan Selasa (5/8). Meskipun demikian, secara tahun berjalan, pergerakan saham MINA terbilang impresif dengan lonjakan mencapai 187,5%. Ini menunjukkan volatilitas dan daya tarik saham MINA di mata investor.
Sementara itu, saham ROCK menunjukkan kinerja yang berbeda. Pada perdagangan Selasa (5/8), saham ROCK ditutup menguat 1% ke level Rp 505 per saham. Kenaikan ini sejalan dengan lonjakan signifikan sebesar 81,65% secara tahun berjalan, menegaskan tren positif yang telah dialami saham ROCK sepanjang tahun ini.
Diberitakan oleh Kontan sebelumnya, PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) diketahui berencana menggelar aksi korporasi penting berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) atau yang lebih dikenal dengan rights issue. Melalui aksi korporasi ini, MINA menargetkan perolehan dana sebesar Rp 164,06 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang diterbitkan pada tanggal 2 Juli 2025, MINA berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 3,28 miliar saham baru. Jumlah ini setara dengan 33,33% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah pelaksanaan PMHMETD I. Saham baru tersebut akan memiliki nilai nominal Rp 20 per saham dan harga pelaksanaan Rp 50 untuk setiap saham yang ditawarkan.
Dana maksimal sebesar Rp 164,06 miliar yang akan diperoleh dari rights issue ini berasal dari saham portepel perseroan dan direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan MINA untuk mendukung rencana bisnis ke depan.
Adapun setiap pemegang dua saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 24 Juni 2025 pukul 16:00 WIB, berhak atas satu HMETD. Setiap satu HMETD tersebut akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru, dengan pembayaran penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Dalam konteks rights issue ini, PT Basis Utama Prima, selaku pemegang saham utama MINA dengan kepemilikan 45,71% atau sekitar 3 miliar saham perseroan, telah menyatakan komitmennya untuk mengalihkan seluruh haknya kepada Hapsoro. Pengalihan hak ini akan berdampak pada struktur kepemilikan saham di MINA setelah rights issue selesai.
Hapsoro, yang merupakan pemegang saham pengendali perseroan, saat ini memiliki saham secara langsung sebesar 4,44% atau setara dengan 291,48 juta saham MINA. Dengan porsi kepemilikannya, Hapsoro berhak memperoleh 145,74 juta HMETD.
Selain kepemilikan langsung, Hapsoro juga telah berkomitmen untuk menerima pengalihan seluruh hak memesan efek terlebih dahulu yang akan diperoleh PT Basis Utama Prima dalam rights issue ini. PT Basis Utama Prima saat ini memiliki 3 miliar saham, merepresentasikan 45,71% dari total saham yang telah dikeluarkan perseroan, menjadikan Hapsoro sebagai figur sentral dalam aksi korporasi PMHMETD MINA ini.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membuka kembali suspensi perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) dan PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK) mulai 5 Agustus 2025. Pembukaan suspensi ini memungkinkan investor untuk kembali bertransaksi pada kedua saham tersebut.
Setelah suspensi dicabut, saham MINA terkoreksi, namun secara tahun berjalan menunjukkan lonjakan signifikan. Sementara itu, saham ROCK mengalami kenaikan pada hari yang sama dan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun ini. MINA juga berencana melakukan rights issue untuk memperkuat permodalan dengan target perolehan dana sebesar Rp 164,06 miliar.