IHSG Rebound! Harapan The Fed Angkat Pasar Saham Asia

Posted on

mellydia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa (5/8/2025) dengan kinerja positif, dibuka menguat sejalan dengan tren penguatan bursa regional di Asia. Momentum positif ini memberikan harapan baru bagi investor di pasar domestik.

Mengutip data dari RTI pada pukul 09.14 WIB, IHSG tercatat melonjak 0,62% atau naik 46,201 poin, mencapai level 7.510,846. Kekuatan pasar terpancar dari dominasi saham yang menguat, dengan 250 saham mencatat kenaikan, sementara 213 saham melemah dan 194 saham lainnya stagnan. Aktivitas perdagangan juga cukup solid, dengan total volume mencapai 3,7 miliar saham dan nilai transaksi yang signifikan sebesar Rp 2,6 triliun.

Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham ASSA, BDKR & SSIA, Selasa (5/8)

Penguatan IHSG pagi ini ditopang oleh kinerja cemerlang dari sembilan indeks sektoral yang bergerak di zona hijau. Tiga sektor utama yang mencatat kenaikan tertinggi adalah IDX Infrastructure yang melesat 1,79%, diikuti oleh IDX Technology dengan kenaikan 1,36%, dan sektor properti IDX Properties yang menguat 0,93%, menunjukkan sentimen positif yang merata di berbagai bidang industri.

Beberapa saham unggulan di indeks LQ45 turut menjadi pendorong utama penguatan IHSG dengan kenaikan signifikan:

  • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memimpin dengan kenaikan 3,46% ke level Rp 7.475
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tidak ketinggalan, naik 3,20% menjadi Rp 1.130
  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga menunjukkan performa impresif dengan kenaikan 3,17% ke harga Rp 65

BNI Sekuritas Rekomendasikan Saham TOBA, RAJA, CDIA, PANI, SSIA, MBMA Selasa (5/8)

Kendati demikian, tidak semua saham LQ45 bergerak positif. Beberapa saham tercatat mengalami pelemahan terbesar pagi ini, di antaranya:

  • PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 1,91% ke Rp 2.570
  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melemah 1,57% ke Rp 625
  • PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) terkoreksi 1,52% ke Rp 650

Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 16.376 Per Dolar AS Hari Ini 5 Agustus 2025

 

AMMN Chart by TradingView

 

Pasar Asia Menguat, Dolar AS Melemah

Sentimen positif yang mendorong pasar domestik tidak lepas dari kondisi pasar Asia yang mencatatkan penguatan selama dua hari berturut-turut. Keyakinan investor semakin menguat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera melakukan pemangkasan suku bunga untuk menopang pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang mulai menunjukkan sinyal pelemahan. Ekspektasi ini memberikan angin segar bagi pasar global.

Penguatan bursa saham AS pada perdagangan Senin juga turut berkontribusi, didukung oleh laporan kinerja keuangan perusahaan yang umumnya positif serta spekulasi kuat akan pemangkasan suku bunga pada September mendatang. Sentimen ini diperkuat oleh data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan yang dirilis pada Jumat lalu, semakin mempertegas kebutuhan akan stimulus moneter.

Di kawasan Asia, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang mengawali perdagangan dengan kenaikan 0,6%, mencerminkan optimisme investor di seluruh wilayah. Nikkei Jepang turut menguat 0,5% setelah sehari sebelumnya mencatat koreksi terdalam dalam dua bulan terakhir. Penguatan ini juga didorong oleh lonjakan aktivitas sektor jasa Jepang pada Juli, menunjukkan pemulihan ekonomi di Negeri Sakura.

Dolar AS Tertekan Selasa (5/8) Pagi, The Fed Akan Pangkas Suku Bunga September

Sementara itu, dolar AS masih berada dalam tekanan pelemahan, meskipun menunjukkan sedikit pemulihan. Dolar AS turun 0,1% terhadap yen, berada di posisi 146,96. Namun, indeks dolar menguat tipis 0,1% setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut. Euro sendiri relatif stabil di level US$1,1572, mencerminkan dinamika yang kompleks di pasar mata uang global.

Peluang Pemangkasan Suku Bunga Meningkat

Menurut data dari CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada September telah melonjak signifikan, kini mencapai 94% dari sebelumnya 63% pada 28 Juli. Pasar juga secara luas memperkirakan setidaknya akan ada dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) sebelum akhir tahun ini, menandakan perubahan arah kebijakan moneter yang agresif.

“Mulai terlihat sinyal pelemahan di sejumlah bagian ekonomi AS. Ini memperkuat ekspektasi bahwa jika bukan September, maka tahun ini The Fed tetap akan melakukan pelonggaran setidaknya dua kali,” ungkap Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang senior di National Australia Bank, sebagaimana dikutip dari Reuters. Pernyataan ini menegaskan pandangan pasar mengenai urgensi stimulus ekonomi.

IHSG Berpotensi Rebound, Simak Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Selasa (5/8)

Data nonfarm payrolls yang mengecewakan pada pekan lalu semakin memperkuat argumen untuk pelonggaran moneter. Namun, situasi semakin rumit setelah Presiden AS Donald Trump memecat kepala badan statistik ketenagakerjaan AS yang bertanggung jawab atas data tersebut. Di saat yang sama, Trump juga akan memiliki kesempatan untuk menunjuk satu gubernur baru di jajaran Dewan The Fed. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran baru akan potensi politisasi kebijakan moneter AS, terutama menjelang pemilihan presiden tahun depan, menambah ketidakpastian di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Ringkasan

IHSG dibuka menguat pada Selasa (5/8/2025), mengikuti tren positif bursa regional Asia, dengan kenaikan 0,62% atau 46,201 poin ke level 7.510,846. Penguatan ini didukung oleh sembilan indeks sektoral yang bergerak positif, terutama sektor infrastruktur, teknologi, dan properti, serta beberapa saham LQ45 seperti AMMN, BBTN, dan GOTO.

Sentimen positif ini didorong oleh ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed, yang diperkuat oleh data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan dan penguatan bursa saham AS. Probabilitas pemangkasan suku bunga pada September melonjak menjadi 94%, dan pasar memperkirakan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga sebelum akhir tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *