Mellydia.co.id – Outside hitter muda tim nasional voli Korea Selatan, Jeon Da-bin, berhasil mencuri perhatian dengan penampilan yang sangat mengesankan dan semangat juang yang membara di ajang Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025. Meskipun masih berusia 19 tahun, dedikasi dan kontribusinya bagi tim Korea Selatan sangat terasa sepanjang turnamen.
Berlaga di Surabaya, Indonesia, Jeon Da-bin selalu mendapatkan kesempatan bermain di setiap pertandingan yang dilakoni Korea Selatan, meski tidak selalu menjadi bagian dari starting six. Kendati demikian, performanya yang konsisten menjadikannya salah satu pilar penting. Statistik menunjukkan bahwa atlet kelahiran 2004 ini sukses menempatkan dirinya sebagai penyumbang poin terbanyak kelima bagi timnya.
Secara rinci, Jeon Da-bin menorehkan total 64 poin, yang terdiri dari 51 poin dari serangan (attack point) yang mematikan, 6 poin dari blok (block point) yang solid, serta 10 service ace yang krusial. Angka ini menempatkannya di belakang pencetak poin terbanyak lainnya, yaitu Shin Eun-ji (98 poin), Kim Se-been (85 poin), Gwak Seon-ok (79 poin), dan Lee Ju-A (69 poin), menunjukkan betapa signifikan kontribusinya.
Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 di Indonesia menjadi momen bersejarah bagi Jeon Da-bin, menandai debut pertamanya di ajang Kejuaraan Dunia. Padahal, dua tahun sebelumnya, ia memiliki peluang untuk melakukan debut di Kejuaraan Dunia Voli U-19. Namun, takdir berkata lain. Saat itu, Jeon masih mengenyam pendidikan di bangku kelas dua SMA Jungang, Seoul, Korea Selatan.
Pengalamannya di kancah internasional tidaklah minim. Jeon Da-bin tercatat telah berpartisipasi dalam beberapa kompetisi bergengsi di benua Asia, termasuk Kejuaraan Voli Asia U-20 2024. Pengalaman ini membentuknya menjadi atlet yang lebih matang.
Cerita Jeon Da-bin tentang Dedikasi Megawati dan Tumbuh Bersama Red Sparks sampai Jadi Idola Fan Indonesia
“Saya berpartisipasi dalam beberapa kompetisi Asia. Berkat bimbingan para pelatih, saya bisa lebih terikat dengan bola voli, dan pengalaman tim nasional adalah motivasi yang luar biasa,” tutur Jeon, mengungkapkan rasa syukurnya atas bimbingan yang diterimanya.
“Saya belajar banyak dari bermain melawan pemain-pemain dari negara lain, jadi saya tidak sabar menantikan Kejuaraan Dunia. Saya akan bermain melawan pemain yang lebih bugar secara fisik dan memiliki perhatian terhadap detail serta keterampilan teknis yang lebih baik daripada mereka yang berasal dari Asia. Jadi saya akan belajar dari mereka dan memperbaiki kelemahan saya,” tambahnya, menunjukkan ambisinya untuk terus berkembang.
Di balik semangatnya yang membara, tersimpan sebuah kisah pilu yang sempat menghentikan langkah Jeon Da-bin. Ia kemudian mengungkapkan alasan di balik batalnya debutnya di Kejuaraan Dunia Voli U-19 pada tahun 2023. Saat itu, Jeon mengalami cedera siku yang sangat parah, bahkan sampai harus mengonsumsi enam obat pereda nyeri demi memaksakan diri berangkat.
“Saya mengalami cedera siku dalam sebuah pertandingan dan saya tidak menyadari bahwa itu tidak terlalu parah pada saat itu,” kenang Jeon. “Tetapi saya ingin bermain voli lebih dari apa pun, jadi saya membalut siku saya dengan keras dan meminum enam obat penghilang rasa sakit untuk mengatasinya.” Pernyataan ini menunjukkan betapa besar hasratnya untuk tetap berada di lapangan.
Namun, harapan itu pupus saat rasa sakit yang luar biasa kembali menyerang di tengah sesi latihan tim. Jeon melakukan spike keras, dan sikunya terasa sangat sakit, bahkan membuatnya menangis di hadapan pelatihnya. “Saya biasanya tidak mengatakan bahwa saya kesakitan, tetapi saya menangis dan memberi tahu pelatih saya,” ujarnya, menunjukkan betapa parahnya kondisi saat itu.
Hasil pemeriksaan medis sangat mengejutkan. “Ketika saya pergi ke rumah sakit, saya menemukan bahwa saya mengalami inkontinensia pada siku saya dan ligamen serta otot-otot di sekitarnya hampir sepenuhnya rusak.” Diagnosis tersebut menjadi pukulan telak. “Segera setelah saya mendengar diagnosis di ruang pemeriksaan, saya menangis. Saya masih ingat saat dokter berkata, ‘Anda tidak akan bisa masuk tim nasional’,” tutur Jeon, mengingat momen pahit yang menghancurkan mimpinya untuk debut di Kejuaraan Dunia Voli Putri U-19 FIVB 2023.
Pengalaman traumatis itu justru memicu semangat Jeon Da-bin untuk bangkit dan bekerja jauh lebih keras. Ia bertekad untuk menghadapi Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 di Indonesia dengan persiapan maksimal. “Saya bohong jika saya mengatakan bahwa hal itu tidak membuat saya bekerja lebih keras untuk turnamen ini,” ucapnya sambil tersenyum, menyiratkan bahwa rasa sakit masa lalu adalah motivasi terbesarnya.
“Saya sangat frustrasi pada saat itu, tetapi saya tidak bisa membiarkannya berakhir di sana,” tegas outside hitter andalan Daejeon JungKwanJang Red Sparks ini. Dengan fokus penuh pada rehabilitasi, Jeon berhasil pulih dan kembali ke performa terbaiknya. “Sekarang saya memiliki kesempatan lain, dan kali ini saya benar-benar akan memberikan segalanya di lapangan,” janjinya, menunjukkan dedikasi luar biasa untuk turnamen yang sangat berarti baginya.
Pada akhirnya, Korea Selatan harus puas menempati peringkat ke-13 di klasemen akhir turnamen. Meski demikian, bagi Jeon Da-bin, Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 ini memiliki makna mendalam. Turnamen ini kemungkinan besar menjadi kesempatan pertama sekaligus terakhir baginya untuk berlaga di ajang Kejuaraan Dunia kelompok umur, mengingat batasan usia. Oleh karena itu, setiap momen yang dilalui di Surabaya menjadi sangat berharga, menandai babak penting dalam perjalanan karier voli internasionalnya.
Alasan Bich Tuyen Tak Perkuat Vietnam pada Kejuaraan Dunia Voli Putri 2025, Singgung Kelayakan Atlet
Ringkasan
Jeon Da-bin, outside hitter muda Korea Selatan, mencuri perhatian di Kejuaraan Dunia Voli U-21 2025 di Surabaya, Indonesia. Meskipun masih berusia 19 tahun dan tidak selalu menjadi starting six, ia menjadi salah satu pilar penting tim dengan kontribusi poin terbanyak kelima. Debutnya di ajang Kejuaraan Dunia ini memiliki makna mendalam setelah sebelumnya gagal tampil di Kejuaraan Dunia U-19 karena cedera siku parah.
Cedera tersebut sempat membuatnya frustrasi, namun menjadi motivasi untuk bangkit dan bekerja lebih keras. Jeon Da-bin bertekad untuk memberikan yang terbaik di Kejuaraan Dunia U-21 dan memanfaatkan kesempatan ini, mengingat kemungkinan menjadi penampilan terakhirnya di turnamen kelompok umur. Meskipun Korea Selatan menempati peringkat ke-13, turnamen ini menjadi babak penting dalam karier internasionalnya.