Kemenangan tipis Arsenal 1-0 atas Manchester United di Old Trafford ternyata belum sepenuhnya memuaskan para pengamat sepak bola Inggris. Mantan kapten Manchester United, Roy Keane, secara khusus menyoroti gaya bermain The Gunners yang dinilainya terlalu cepat berpuas diri hanya dengan satu gol.
Gol tunggal Riccardo Calafiori memang sudah cukup untuk membawa pulang tiga poin penting bagi Arsenal. Namun, Keane mengingatkan bahwa strategi bertahan setelah unggul tipis dapat menjadi bumerang yang berbahaya, terutama jika melihat pengalaman buruk mereka di musim lalu.
“Arsenal masih menghadapi masalah yang sama, yaitu terlalu nyaman dengan keunggulan 1-0. Tengok saja musim lalu, mereka terlalu sering membuang poin berharga karena tidak berupaya mencari gol kedua atau ketiga,” ujar Keane di Sky Sports, sembari menambahkan perbandingan. “Coba bandingkan dengan Manchester City atau Liverpool; bahkan di hari yang buruk sekalipun, mereka tetap mampu mencetak dua atau tiga gol.”
Kritik Keane didukung oleh statistik yang mencolok. Musim lalu, Arsenal tercatat membuang keunggulan di tujuh dari delapan pertandingan terakhir mereka. Mereka hanya berhasil meraih tiga kemenangan, meskipun sempat unggul lebih dulu atas tim-tim seperti Everton, Brentford, Crystal Palace, dan Bournemouth. Secara keseluruhan, The Gunners mengakhiri musim dengan 14 hasil imbang di Liga Inggris, jumlah yang pada akhirnya membuat mereka finis 10 poin di belakang Liverpool, padahal jumlah kekalahan mereka tak jauh berbeda.
Mikel Arteta Puji Mentalitas Pemain Arsenal yang Merasa Belum Puas Setelah Menang 1-0 Atas Manchester United di Old Trafford
Di sisi lain, rekan Keane di studio, Micah Richards, menawarkan perspektif yang berbeda. Menurutnya, ketangguhan Arsenal dalam bertahan dengan “low block” justru menjadi salah satu kunci mengapa mereka masih mampu bersaing di papan atas Liga Inggris.
“Saat mereka masuk ke mode ‘low block’, Arsenal menjadi sangat sulit ditembus. Ditambah lagi dengan kekuatan mereka dalam situasi bola mati, itu yang membuat mereka tetap kompetitif,” kata Richards. “Namun, saya setuju dengan Keane bahwa Arsenal seharusnya bisa lebih berani dalam menyerang, agar tidak perlu terlalu sering berada di bawah tekanan tinggi saat bertahan.”
Tak Ada Nama Arsenal dan Manchester City! Cek Prediksi Juara Liga Inggris 2025/2026 versi Pundit Liga Inggris
Sementara itu, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, mengakui bahwa timnya tidak tampil dalam performa terbaik di Old Trafford, namun ia tetap menilai hasil tersebut sangat berharga. “Kami jelas tidak dalam permainan terbaik kami, tapi kami mampu bertahan, bereaksi dari kesalahan, dan menunjukkan kemauan keras untuk menang,” ungkap Arteta. “Di sini (Old Trafford) Anda pasti akan menderita. Tapi tim menemukan cara untuk bertahan dan pada akhirnya meraih kemenangan. Itu yang membuat saya sangat bangga.”
Bagi Arsenal, kemenangan tipis ini memang menyoroti sisi ketangguhan dan mentalitas mereka yang pantang menyerah. Namun demikian, kritik terkait produktivitas serangan dan kecenderungan untuk bermain aman setelah unggul masih terus membayangi perjalanan mereka di Liga Inggris.
Ringkasan
Roy Keane mengkritik Arsenal yang dinilainya terlalu cepat berpuas diri setelah unggul 1-0 atas Manchester United. Menurutnya, strategi bertahan setelah unggul tipis bisa berbahaya, mengingat pengalaman mereka musim lalu yang sering kehilangan poin karena tidak mencari gol tambahan. Keane membandingkan Arsenal dengan Manchester City dan Liverpool yang lebih agresif dalam mencetak gol meski dalam performa kurang baik.
Meskipun demikian, Micah Richards berpendapat bahwa pertahanan solid Arsenal dengan “low block” adalah kunci keberhasilan mereka di Liga Inggris. Sementara itu, Mikel Arteta mengakui bahwa timnya tidak tampil maksimal, namun tetap bangga dengan kemauan keras para pemain untuk menang. Kemenangan ini menyoroti ketangguhan Arsenal, namun kritik terhadap produktivitas serangan masih menjadi perhatian.
