Meskipun Manchester City baru saja mengawali kampanye Liga Inggris dengan kemenangan telak, Pelatih Pep Guardiola secara mengejutkan mengaku belum sepenuhnya puas dengan komposisi timnya. Bukan perihal kualitas individu para pemain bintangnya, melainkan lebih kepada jumlah skuad yang dinilainya terlalu gemuk. Pernyataan ini muncul setelah The Citizens sukses membungkam Wolves 4-0 dalam pertandingan perdana mereka pada 17 Agustus lalu.
“Terlalu banyak orang (dalam tim). Di bangku cadangan, kami memiliki Nathan (Ake) dan Gundo (Ilkay Gundogan),” ungkap Guardiola, seperti dikutip dari Daily Mail. Kemenangan dominan Manchester City atas Wolves kala itu diwarnai gol-gol sensasional dari Erling Haaland di menit 34 dan 61, disusul Tijjani Reijnders pada menit 37, dan Rayan Cherki di menit 81. Hasil ini sejatinya menjadi awal yang sempurna bagi The Citizens di ajang Liga Inggris musim ini.
Namun, di balik performa impresif tersebut, Guardiola menghadapi dilema terkait ukuran skuad Manchester City. Dengan total 31 pemain terdaftar untuk musim ini, jumlah tersebut jauh melampaui angka ideal 25 pemain yang menjadi preferensi sang pelatih. Ia memiliki filosofi kuat bahwa skuad yang lebih ramping akan menciptakan suasana tim yang lebih kondusif dan kompetitif, yang krusial untuk bersaing di semua kompetisi.
Meski The Citizens telah menunjukkan aktivitas signifikan dalam bursa transfer musim panas ini dengan mendatangkan tujuh pemain dan melepas delapan, jumlah pemain dalam tim justru masih dirasa terlalu banyak oleh Guardiola. Ia menekankan pentingnya menjaga harmoni dan motivasi dalam tim, sesuatu yang sulit tercapai jika banyak pemain harus dipinggirkan dari daftar pertandingan.
“Saya suka skuad yang solid untuk bersaing di semua kompetisi, tetapi saya tidak ingin meninggalkan pemain di rumah. Itu tidak sehat. Anda tidak dapat menciptakan suasana atau atmosfer yang baik untuk bersaing,” tegas Pep Guardiola. Ia melanjutkan bahwa permasalahan ini sudah diketahui oleh pihak klub sejak musim lalu, dan solusi sedang dalam tahap pembahasan serius.
“Dalam dua minggu ke depan, pihak klub akan berbicara dengan para pemain dan agen untuk menemukan solusi,” jelas eks pelatih FC Barcelona dan Bayern Munchen itu. Sejumlah nama di skuad Manchester City memang terus menjadi subjek spekulasi transfer pemain, mengindikasikan potensi pergerakan di sisa jendela transfer.
Bek sayap Rico Lewis, misalnya, santer dikabarkan tengah diupayakan kesepakatannya oleh Nottingham Forest. Sementara itu, Tottenham Hotspur menunjukkan minat serius untuk memboyong Savinho. Selain isu transfer, situasi kiper utama Ederson juga menjadi sorotan. Ia absen dalam laga kontra Wolves akibat gastroenteritis, dan posisinya di bawah mistar gawang kini dibayangi oleh kehadiran James Trafford, menciptakan ketidakpastian mengenai masa depannya.
Menyikapi potensi perombakan ini, Pep Guardiola memberikan pandangan terbuka. “Selangkah demi selangkah, mungkin beberapa pemain akan pindah. Jika pemain ingin pergi, dia bisa pergi tetapi dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan klub,” pungkasnya, menegaskan bahwa setiap keputusan transfer pemain akan tetap berada di bawah kendali dan kebijakan Manchester City.
Ringkasan
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap jumlah pemain dalam skuadnya, meskipun timnya baru saja meraih kemenangan telak di Liga Inggris. Guardiola merasa skuad yang terlalu gemuk dapat mengganggu harmoni tim dan membatasi atmosfer kompetitif yang sehat.
Klub berencana untuk membahas solusi dengan pemain dan agen dalam dua minggu ke depan. Beberapa pemain seperti Rico Lewis dan Savinho dikabarkan diminati klub lain, sementara posisi Ederson sebagai kiper utama juga menjadi sorotan. Guardiola menegaskan bahwa setiap transfer akan tetap berada di bawah kendali Manchester City.