Meskipun menyandang status jawara Liga Indonesia 2024/2025, nilai pasaran Persib Bandung ternyata menjadi yang paling minim dibandingkan para pesaingnya di Grup G Liga Champions Asia Two (ACL 2) 2025/2026. Sebuah fakta menarik yang menyoroti tantangan Maung Bandung di kancah Asia.
Persib Bandung, sebagai wakil tunggal Indonesia, akan berlaga di kompetisi bergengsi sepak bola internasional Asia kasta kedua ini, tergabung dalam Grup G. Ajang ini tentu bukanlah turnamen sembarangan bagi setiap klub yang berpartisipasi, mengingat tingginya gengsi dan standar sepak bola yang dipertaruhkan.
Kendati menyandang predikat kasta kedua, kehadiran Persib Bandung di ACL 2 membawa nama besar sepak bola Tanah Air. Lebih dari itu, gengsi mereka sebagai salah satu klub terbesar di Indonesia juga akan dipertaruhkan sejak babak penyisihan grup ini dimulai.
Sebagai juara Liga Indonesia di musim 2024/2025, Persib Bandung tercatat sebagai klub termahal kedua di liga domestik. Berdasarkan data dari laman resmi Transfermarkt, skuad Maung Bandung memiliki harga pasaran mencapai Rp 92,73 miliar, sedikit di bawah Dewa United yang memimpin dengan Rp 94,47 miliar.
Namun, nilai tersebut menjadi yang paling kecil jika dibandingkan dengan tiga tim yang akan menjadi lawan Persib di babak penyisihan grup nanti. Persib akan bersaing dengan Bangkok United (Thailand), Selangor FC (Malaysia), dan Lion City Sailors (Singapura).
Peluang Persib Bandung Lawan Cristiano Ronaldo cs, Ini Syaratnya Jumpa Al Nassr di ACL 2
Lantas, bagaimana perbandingan harga pasaran Persib Bandung dengan ketiga lawannya tersebut? Berikut adalah rincian lengkapnya.
Lion City Sailors (Rp 158,96 miliar)
Sebagai kontestan Singapore Premier League, Lion City Sailors menduduki posisi klub dengan harga pasaran termahal di Grup G ACL Two 2025/2026. Klub ini memiliki setidaknya empat pemain dengan nilai pasaran di atas Rp 10 miliar.
Di antaranya adalah Tsiy Ndenge, gelandang keturunan Kamerun-Jerman yang memiliki harga pasaran fantastis mencapai Rp 26,07 miliar. Selain itu, ada pula winger asal Belanda, Bart Ramselaar, yang juga dibanderol dengan nilai serupa, Rp 26,07 miliar. Di lini serang, kehadiran striker asal Brasil, Anderson Lopes, menambah kekuatan mereka dengan harga pasaran Rp 26,06 miliar. Pemain lain yang patut diperhitungkan adalah Maxime Lestienne, winger asal Jerman, dengan harga pasaran Rp 12,17 miliar.
Bangkok United (Rp 112,54 miliar)
Di urutan kedua tim termahal grup ini adalah wakil Thailand, Bangkok United. Klub ini juga menarik perhatian karena diperkuat oleh bek kiri Timnas Indonesia, Pratama Arhan. Bangkok United memiliki total harga pasaran Rp 112,54 miliar, dengan dua pemain termahal mereka melampaui angka Rp 10 miliar.
Mereka adalah striker asal Oman, Muhsen Al-Ghassani, yang bernilai Rp 17,38 miliar, serta Richario Zivkovic, pemain keturunan Belanda dengan harga pasaran Rp 13,91 miliar. Sementara itu, Pratama Arhan sendiri tercatat memiliki harga pasaran mencapai Rp 3,48 miliar.
Soroti Fanatisme Suporter, Media Malaysia Sebut Duel Persib Bandung Vs Selangor FC Bakal Seru
Selangor FC (Rp 114,02 miliar)
Terakhir, ada wakil Malaysia, Selangor FC, yang memiliki harga pasaran mencapai Rp 114,02 miliar. Sama seperti Bangkok United, Selangor FC juga mengandalkan dua pemain kunci yang memiliki nilai pasaran di atas Rp 10 miliar.
Mereka adalah striker asal Brasil, Chrigor Moraes, dengan harga Rp 13,91 miliar, serta winger asal Inggris, Zach Clough, yang dibanderol dengan harga Rp 12,17 miliar.
Ringkasan
Persib Bandung, juara Liga Indonesia 2024/2025, akan berlaga di ACL 2 2025/2026 tergabung dalam Grup G. Meskipun berstatus sebagai klub termahal kedua di liga domestik dengan nilai pasaran Rp 92,73 miliar, Persib memiliki nilai pasar terendah dibandingkan dengan lawan-lawannya di grup, yaitu Lion City Sailors, Bangkok United, dan Selangor FC.
Lion City Sailors memiliki nilai pasar tertinggi di grup dengan Rp 158,96 miliar, diikuti oleh Selangor FC (Rp 114,02 miliar) dan Bangkok United (Rp 112,54 miliar). Masing-masing tim lawan memiliki pemain dengan nilai pasar di atas Rp 10 miliar, menunjukkan tantangan berat bagi Persib Bandung di kompetisi Asia ini.