
mellydia.co.id – Arsenal kembali menyambut Hari Natal sebagai pemuncak klasemen Liga Inggris, sebuah posisi yang mencerminkan konsistensi dan kekuatan tim sepanjang paruh pertama musim.
Namun, sejarah mencatat bahwa posisi itu kerap menjadi awal dari penurunan performa The Gunners di paruh kedua kompetisi. Fenomena ini berulang dalam beberapa musim berbeda dengan pola yang hampir serupa.
Kondisi Arsenal yang menjadikan posisi puncak di bulan Desember sebagai beban psikologis tersendiri yang memunculkan istilah “kutukan Natal”, seperti dilansir dari laman Bein Sports pada Rabu (24/12).
Arsenal Singkirkan Crystal Palace Lewat Adu Penalti Dramatis di Carabao Cup 2025/26 pada Perempat Final
1. Sejarah Kepemimpinan Natal yang Berujung Kegagalan
Arsenal memiliki catatan panjang gagal mempertahankan posisi puncak klasemen setelah Natal. Pada musim 2002–2003, mereka disalip Manchester United di fase akhir kompetisi.
Pola serupa terulang pada musim 2007–2008 ketika Arsenal mengakhiri musim di peringkat ketiga. Dalam dua musim terakhir, 2022–2023 dan 2023–2024, Arsenal kembali gagal menuntaskan persaingan gelar.
2. Tekanan Mental di Paruh Kedua Musim
Memimpin klasemen pada bulan Desember membawa ekspektasi tinggi dari publik dan media. Tekanan tersebut kerap berdampak pada stabilitas mental para pemain Arsenal.
Beberapa musim sebelumnya menunjukkan penurunan performa setelah memasuki periode krusial. Kondisi ini menimbulkan keraguan apakah Arsenal mampu menjaga konsistensi hingga akhir musim.
3. Jadwal Padat dan Penurunan Intensitas
Periode setelah Natal selalu diwarnai jadwal pertandingan yang padat dan melelahkan. Arsenal dalam beberapa musim sebelumnya kesulitan menjaga intensitas permainan di fase ini.
Cedera dan kelelahan pemain sering memengaruhi keseimbangan tim. Situasi tersebut membuka celah bagi rival utama untuk mengambil alih puncak klasemen.
4. Dominasi Rival di Fase Penentuan Gelar
Dalam beberapa musim terakhir, Arsenal harus bersaing dengan tim yang memiliki konsistensi luar biasa. Manchester City kerap tampil dominan pada paruh kedua musim.
Ketangguhan rival dalam menjaga performa menjadi tantangan besar bagi Arsenal. Kondisi ini memperkuat anggapan bahwa posisi puncak saat Natal belum menjamin gelar juara.
Liverpool Umumkan Kondisi Alexander Isak Setelah Jalani Operasi Akibat Patah Tulang Fibula



