
mellydia.co.id Pebola voli putri Indonesia, Yolla Yuliana, akan memperkuat Jakarta Livin Mandiri pada Proliga 2026.
Yolla dalam tiga musim terakhir merasakan grand final. Pada 2023, dia mengantar Bandung Bank BJB menjadi juara, lalu runner-up Proliga 2024 bersama Jakarta Electric PLN dan runner-up dengan Jakarta Popsivo Polwan tahun ini.
“Akhirnya jadi beban juga dengan predikat grand final.Buat saya pribadi pasti jadi beban karena predikat Grand Final itu sudah melekat juga setelah Covid-19,” kata Yolla kepada media, termasuk BolaSport.com.
“Apalagi sekarang Livin juga lagi mencari tiket untuk Final Four pertama dulu. Jadi memang beban pasti ada. Setiap pemain pasti ada beban masing-masing.”
“Tetapi, memang bebannya lebih lagi karena ini ada Yolla pasti final. Apapun itu sebenarnya saya berusaha dengan sebaik-baiknya yang pastinya dengan menggabungkan tim junior-junior ini yang notabene banyak pemain muda.”
“Ada yang 14 tahun, ada yang 17 tahun jadi saya 30-an sendiri gitu jadi. Jadi PR tersendiri di klub terbaru ini jadi saya semakin semangat.”
Dengan skuad yang dimiliki yang merupakan gabungan pemain Rajawali dan Karisma Bandung, pemain berusia 31 tahun itu mengaku percaya diri.
Selain itu, ada tiga pemain yang baru saja memperkuat Indonesia pada SEA Games 2025 yakni Syelomitha Afrilaviza Wongkar, Indah Guretno Margiani, dan Naisya Putri Pratama.
“Iya betul pede karena memang dilihat kalau mental pemain muda biasanya membara, berapi-api. Jadi memang itu yang dibutuhkan Jakarta Livin Mandiri saat ini.”
“Kalau dilihat, kebanyakan pemain senior biasanya kurang berapi-api gitu. Semoga pada 2026 ini bisa keluar energinya.”
Yolla juga belum mengetahui apakah akan menjadi kapten sebagai pemain paling senior.
Solusi Tim Peserta Menurun setelah Deposit Rp 1 Miliar, PBVSI Jamin Proliga 2026 Tetap Menarik
Yolla memulai debut profesionalnya pada Proliga sejak 2009 di Gresik Petrokimia. Dia mengungkap perubahan yang terjadi pada kompetisi bola voli tertinggi se-Tanah Air itu.
“Kalau dari kompetisinya perubahan yang hilang adalah All Star Game-nya tidkk ada. Sekarang kembali lagi ada maskot lagi. Kemarin sempat tidak ada maskot di Proliga, nah sekarang kembali lagi,” tutur Yolla.
“Terus perubahan lagi, saya jadi yang paling tua sekarang. Kemarin dulu bisa paling muda 15 tahun, sekarang saya yang paling tua di tim gitu. Yang paling mudanya ada yang 14 tahun. Jadi saya seperti ngemong ade.
Yolla yang musim lalu mencicipi Liga Voli Jepang mengatakan bahwa dia belum berpikir dari kompetisi bola voli.
“Yang pasti karena memang udah kecintaan kali ya sama Voli. Mau berapa kali saya bilang aduh kayaknya udah deh tahun ini aduh tapi kayaknya tapi di hati sendiri itu kayak memacu diri untuk bisa kok ayo bisa lawan diri kamu,” kata Yolla.
“‘Cedera sedikit ini gak bisa ayo recovery lagi. Jadi ada pertandingan bergejolak batin di dalam antara pengen pensiun atau masih lanjut bertanding voli.”
PBVSI Incar Pelatih Brasil untul Asian Games 2026 usai Tim Voli Putra Indonesia Dapat Perak SEA Games, Rivan Nurmulki Dkk Tak Disalahkan



