IHSG Tembus 8.000: Analisis Ekonom Jelang RAPBN 2026 Prabowo

Posted on

mellydia.co.id, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencuri perhatian publik pada Jumat, 15 Agustus 2025, saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan perdananya dalam sidang tahunan DPR/MPR. Momen historis ini memicu lonjakan signifikan pada IHSG yang sempat menembus level psikologis 8.000, memicu euforia singkat di kalangan pelaku pasar. Sayangnya, penguatan fenomenal tersebut tidak mampu bertahan lama, dan IHSG harus ditutup melemah di akhir perdagangan.

Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengakhiri perdagangan hari itu dengan koreksi 0,41%, menutup diri di level 7.898,37. Meskipun demikian, sepanjang hari, IHSG menorehkan rekor baru “all time high” dengan diperdagangkan dalam rentang 7.898,37 hingga mencapai puncaknya di 8.017,17.

Menanggapi fluktuasi tajam ini, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mengungkapkan bahwa lonjakan IHSG lebih disebabkan oleh sentimen sesaat yang bergerak sangat cepat di pasar. Ia menjelaskan bahwa ekspektasi positif terhadap pencapaian target 8.000 poin telah terbangun jauh sebelumnya di berbagai platform dan diskusi publik.

: IHSG Hari Ini Jumat, 15 Agustus Saat Pidato Kenegaraan Perdana Prabowo

Namun, Yusuf menekankan bahwa pasar pada akhirnya akan selalu berpegang pada realitas fundamental. “Market itu kan nggak bisa dibohongin. Artinya dia bisa akan terkoreksi sendiri,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pergerakan indeks akan senantiasa dinilai berdasarkan kondisi fundamental ekonomi makro, terutama konfigurasi pendapatan dan belanja negara yang riil.

: : Investor Asing Net Buy Rp1,30 Triliun Hari Ini (15/8) Tak Mampu Jaga Penguatan IHSG

Secara keseluruhan, kinerja saham pada perdagangan hari itu menunjukkan dominasi tekanan jual. Tercatat, dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 451 saham mengalami pelemahan, jauh melampaui 244 saham yang berhasil menguat. Sementara itu, 261 saham lainnya stagnan atau tidak bergerak.

Di antara saham-saham berkapitalisasi besar atau “big caps”, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu, menjadi salah satu penekan utama indeks. Saham BREN anjlok 5,15% dan ditutup pada level Rp8.750 per lembar. Sebaliknya, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) tampil sebagai bintang penguatan, melonjak 6,91% dan mencapai harga Rp359.900 per lembar saham.

: : Sudah Tembus 8.000, IHSG Ditutup Koreksi 0,41% Jelang HUT ke-80 RI

Ringkasan

IHSG sempat menembus level psikologis 8.000 saat pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, namun kemudian ditutup melemah 0,41% di level 7.898,37. Meskipun mencatatkan rekor tertinggi (all time high) intraday, tekanan jual mendominasi perdagangan hari itu dengan lebih banyak saham mengalami pelemahan.

Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menjelaskan bahwa lonjakan IHSG lebih disebabkan oleh sentimen sesaat dan ekspektasi positif, namun pasar akan terkoreksi sendiri berdasarkan fundamental ekonomi makro. Saham BREN menjadi penekan utama indeks, sementara DCII mencatat penguatan signifikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *