mellydia.co.id – JAKARTA. Kinerja reksadana pendapatan tetap menunjukkan dominasi luar biasa hingga Juli 2025, menjadikannya jenis reksadana dengan performa terbaik di pasar. Indeks Infovesta 90 Fixed Income Fund Index mencatat return positif sebesar 4,57% yang dibukukan oleh reksadana pendapatan tetap sepanjang periode Januari hingga Juli 2025.
Tak hanya itu, sejumlah produk reksadana lain bahkan mampu mencetak return di atas 6,5%. Salah satu yang menonjol adalah Panin Dana Obligasi Bersama Tiga dari Panin Asset Management, yang sukses membukukan return impresif sebesar 6,99% dalam kurun waktu Januari – Juli 2025.
Direktur Panin Asset Management (AM), Rudiyanto, mengungkapkan optimismenya terhadap prospek positif pada paruh kedua tahun 2025. Menurutnya, sentimen ini didukung oleh potensi penurunan suku bunga, baik di pasar domestik maupun global, yang akan menjadi katalis kuat bagi kinerja reksadana pendapatan tetap.
Menghadapi semester kedua ini, Rudiyanto membeberkan strategi Panin AM untuk memastikan produk reksadana pendapatan tetap mereka tetap mencetak kinerja optimal. Ia menjelaskan bahwa Panin AM secara umum akan terus membeli obligasi pemerintah dan obligasi korporasi, sesuai dengan kebijakan masing-masing reksadana, untuk meraih keuntungan maksimal dari peluang penurunan suku bunga dan manfaat kupon. “Kami tidak menetapkan target return spesifik untuk reksadana. Fokus kami adalah berupaya agar performanya selalu berada di atas benchmark,” tegas Rudiyanto saat dihubungi Kontan pada Kamis (14/8).
Return Reksadana Saham Diproyeksi Capai 8% di Akhir Tahun 2025
Mengutip fund fact sheet per Juli 2025, nilai aktiva bersih (NAB) produk reksadana Panin Dana Obligasi Bersama Tiga telah mencapai Rp 321,95 miliar. Portofolio investasi reksadana ini sangat terstruktur, dengan alokasi 77% pada obligasi pemerintah, 20,2% pada obligasi korporasi, dan 2,81% sisanya pada instrumen kas serta pasar uang. Secara lebih spesifik, sebagian besar dananya ditempatkan pada obligasi negara seri FR, seperti obligasi negara FR0082 (22,17%) dan obligasi negara FR0100 (16,40%). Selain itu, sebagian dana juga diinvestasikan pada obligasi korporasi seperti Sukuk Ijarah Bkljt IV BMTR II 2024 B (5,59%).
Senada dengan pandangan Panin AM, VP Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, juga meyakini bahwa prospek reksadana pendapatan tetap tetap cemerlang hingga akhir tahun. Ia menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga merupakan pendorong utama yang sangat positif bagi pasar obligasi dan produk reksadana pendapatan tetap.
Lebih lanjut, Wawan memprediksi adanya potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak 1 hingga 2 kali (sekitar 25-50 basis poin atau 0,25%-0,5%) hingga akhir tahun. Kondisi ini diperkuat dengan momentum penurunan yield obligasi yang cukup signifikan, seiring derasnya aliran masuk investor asing ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN) domestik, yang semakin mengukuhkan prospek menjanjikan bagi reksadana jenis ini.
Reksadana Berisiko Rendah Masih Diminati
Ringkasan
Reksadana pendapatan tetap menunjukkan kinerja unggul hingga Juli 2025, dengan indeks Infovesta 90 Fixed Income Fund Index mencatat return positif sebesar 4,57%. Prospek reksadana ini diprediksi tetap cerah hingga akhir tahun didukung potensi penurunan suku bunga, baik domestik maupun global. Panin Asset Management akan terus berinvestasi pada obligasi pemerintah dan korporasi untuk memaksimalkan keuntungan dari penurunan suku bunga dan kupon.
VP Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, juga meyakini prospek reksadana pendapatan tetap positif hingga akhir tahun. Ia memprediksi potensi pemangkasan suku bunga acuan BI sebanyak 25-50 basis poin yang akan berdampak positif bagi pasar obligasi. Aliran masuk investor asing ke SBN domestik semakin mengukuhkan prospek menjanjikan bagi reksadana pendapatan tetap.