mellydia.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa impresif dengan penguatan signifikan pada awal perdagangan sesi pertama Kamis, 14 Agustus 2025. Tidak hanya itu, IHSG berhasil mencetak rekor tertinggi terbaru dalam sejarahnya, kini semakin mendekati level psikologis krusial 8.000.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG melesat ke level 7.955,95. Angka ini secara resmi menorehkan rekor baru tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH), melampaui rekor sebelumnya yang tercatat di level 7.910,86 pada 19 September 2024.
Menanggapi momentum ini, Senior Market Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menekankan pentingnya bagi IHSG untuk bertahan di atas level 7.912 hingga penutupan perdagangan Kamis, 14 Agustus 2025. Apabila target tersebut tercapai, Nafan memproyeksikan bahwa level resistance IHSG berikutnya akan berada di 7.967, sebelum akhirnya menembus level psikologis 8.000.
Dari sudut pandang teknikal, Nafan mencermati bahwa pergerakan IHSG diperkirakan akan terus melanjutkan tren kenaikan (uptrend). Indikator Stochastics K_D dan RSI juga menunjukkan sinyal positif yang konsisten dengan volume perdagangan yang meningkat, mengindikasikan kekuatan momentum pasar yang berkesinambungan.
Menurut Nafan, beberapa sentimen utama menjadi pendorong di balik penguatan IHSG yang signifikan ini. Salah satunya adalah prospek pemotongan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang berpotensi terjadi secepatnya pada September 2025.
Nafan menjelaskan kepada Kontan pada Kamis, 14 Agustus 2025, bahwa probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) kini sudah mendekati 95%. Hal ini didasari oleh kondisi inflasi AS yang cukup stabil dan berada pada level yang relatif rendah, menciptakan ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya dan memberikan dorongan positif bagi pasar global.
IHSG Uji Level Tertinggi, Cek Saham Rekomendasi Danareksa Sekuritas, Kamis (14/8)
Selain sentimen ekonomi makro global, Nafan juga menyoroti potensi meredanya tensi geopolitik. Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada hari Jumat, diharapkan mampu meredam ketegangan konflik Rusia-Ukraina serta perang tarif antara AS dan Rusia, yang dapat memberikan sentimen positif bagi pasar global.
Dari sisi domestik, stabilitas perekonomian nasional diharapkan dapat menarik lebih banyak aliran modal asing (foreign capital inflow) ke depan. Momentum penting lainnya adalah pidato nota keuangan dan RAPBN 2026 yang akan disampaikan oleh Presiden Prabowo pada Jumat, 15 Agustus 2025, yang dinantikan pasar.
“Terdapat potensi akselerasi belanja pemerintah, beserta kebijakan stimulus ekonomi dari pemerintah sehingga diharapkan kondisi makroekonomi domestik dapat lebih kondusif di semester II-2025,” pungkas Nafan, menyoroti prospek positif dari kebijakan fiskal pemerintah yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Ringkasan
IHSG mencetak rekor tertinggi baru pada 14 Agustus 2025, mencapai level 7.955,95 dan mendekati angka psikologis 8.000. Senior Market Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan pentingnya IHSG bertahan di atas 7.912 untuk melanjutkan tren uptrend, dengan resistance selanjutnya di 7.967 dan potensi menembus 8.000.
Penguatan IHSG didorong oleh prospek pemotongan suku bunga oleh The Fed dan potensi meredanya tensi geopolitik. Stabilitas ekonomi domestik dan antisipasi terhadap pidato nota keuangan dan RAPBN 2026 oleh Presiden Prabowo juga menjadi faktor positif yang diharapkan dapat menarik aliran modal asing dan mendorong pertumbuhan ekonomi.