Copa Bolivia Membara: 17 Kartu Merah Warnai Laga Blooming vs Real Oruro!

Posted on

mellydia.co.id Laga perempat final Copa Bolivia antara Blooming dan Real Oruro dinodai kericuhan massal. Wasit terpaksa mengeluarkan 17 kartu merah, mengusir pemain dan staf dari kedua tim, setelah perkelahian brutal pecah usai peluit akhir pertandingan.

Pertandingan leg kedua perempat final Copa Bolivia antara Blooming dan Real Oruro yang berakhir imbang 2-2 berubah menjadi arena tinju, menyisakan insiden yang memalukan dan mencoreng sepak bola Bolivia.

Pemicunya adalah amarah pemain Real Oruro, Sebastián Zeballos, yang berusaha diredam oleh para pemain Blooming. Namun, Zeballos berhasil melepaskan diri dan mendorong pemain lawan. Situasi semakin keruh ketika Julio Vila, rekan setimnya, ikut terpancing emosi dan melayangkan pukulan yang langsung memicu baku hantam di tengah lapangan hijau.

Gelar Livin’ Fest Jayapura 2025 di GOR Cenderawasih pada 27-30 November, Bank Mandiri Dorong Sinergi UMKM, Industri Kreatif, dan Layanan Finansial

Menurut laporan media Bolivia, El Potosi, yang dikutip dari The Sun, puluhan pemain dan staf dari kedua kesebelasan terlibat dalam aksi saling pukul yang tak terkendali. Adegan memalukan ini memaksa pihak kepolisian untuk menembakkan gas air mata guna meredakan amuk massa. Sekitar 20 personel polisi diterjunkan untuk mengamankan situasi yang semakin memanas.

Tak hanya pemain, pelatih Real Oruro, Marcelo Robledo, pun turut terlibat dalam adu dorong dengan staf tim lawan hingga terjatuh. Vision360 melaporkan bahwa Robledo mengalami cedera bahu dan benturan di kepala, membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Ironisnya, seorang ofisial Blooming juga dikabarkan mengalami patah tulang pipi akibat insiden adu jotos yang sangat disayangkan ini.

Bek Olympiacos Akui Kehebatan Penyerang Real Madrid Vinicius Jr: ‘Terbaik di Dunia’

Wasit Renan Castillo akhirnya mengeluarkan total 17 kartu merah, termasuk tujuh pemain Blooming, empat pemain Oruro, serta kedua pelatih beserta asistennya. Bahkan, pemain Blooming, Cesar Menacho, telah diusir lebih awal di tengah pertandingan karena melontarkan kata-kata kasar kepada wasit.

Wasit Castillo memastikan bahwa laporan detail insiden memalukan ini akan segera dikirimkan ke Tribunal Disipliner Olahraga Bolivia untuk diproses lebih lanjut dan diberikan sanksi yang setimpal.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Blooming maupun Real Oruro terkait insiden kericuhan yang telah mencoreng nama baik sepak bola Bolivia tersebut.

Ringkasan

Pertandingan Copa Bolivia antara Blooming dan Real Oruro diwarnai kericuhan massal yang menyebabkan wasit mengeluarkan 17 kartu merah. Perkelahian brutal pecah setelah peluit akhir pertandingan, melibatkan pemain, staf, dan bahkan pelatih dari kedua tim, serta memaksa polisi menembakkan gas air mata.

Pemicu kericuhan adalah amarah pemain Real Oruro yang kemudian meluas menjadi baku hantam antar pemain. Akibat insiden ini, pelatih Real Oruro dilarikan ke rumah sakit karena cedera, dan seorang ofisial Blooming dikabarkan mengalami patah tulang pipi. Laporan detail insiden ini akan diproses oleh Tribunal Disipliner Olahraga Bolivia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *