mellydia.co.id – Legenda Liverpool, Steven Gerrard, angkat bicara soal performa jeblok yang tengah mendera The Reds. Sorotan ini muncul menyusul kekalahan telak 1-4 dari PSV Eindhoven di ajang Liga Champions, Kamis (27/11) lalu.
Kekalahan tersebut menambah panjang daftar hasil minor Liverpool, dengan total sembilan kekalahan dalam 12 pertandingan di semua kompetisi. Gol-gol dari Ivan Perisic, Guss Til, dan brace Couhaid Driouech di Anfield semakin menenggelamkan tim. Satu-satunya gol balasan dari Dominik Szoboszlai seolah tak berarti, dan masa depan sang manajer, Arne Slot, pun kini menjadi bahan spekulasi.
Padahal, baru enam bulan lalu Liverpool berpesta merayakan gelar Liga Inggris. Namun, kini, ekspektasi tinggi justru terasa seperti beban berat. Manajer Arne Slot dituntut untuk segera mengambil langkah konkret demi membalikkan keadaan tim.
Langkah yang Akan Dilakukan Insanul Fahmi usai Sakiti Inara Rusli dan Wardatina Mawa
Dalam perannya sebagai analis di TNT Sports, Gerrard enggan menyebut performa Liverpool saat ini sebagai sebuah krisis. Ia lebih memilih istilah “kebiasaan buruk” yang perlu segera diatasi.
“Kau benar soal ‘kebiasaan’,” ujar Gerrard kepada Lynsey Hipgrave, presenter Football on TNT. “Tapi dengar, setiap kekalahan, apalagi dengan cara yang memalukan, semakin mendekatkanmu pada krisis.”
Meski demikian, ia menambahkan, “Kami tidak suka menggunakan kata ‘krisis’ karena, bagi saya, krisis itu adalah ketika sebuah klub membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk kembali ke puncak. Saya rasa Liverpool belum sampai di titik itu.”
Gerrard berpendapat bahwa tim ini masih memiliki sejumlah pemain berkualitas, yang merupakan bagian dari skuad yang berhasil merengkuh gelar liga domestik beberapa waktu lalu. Modal ini seharusnya bisa menjadi titik balik kebangkitan Liverpool.
“Jadi, menurut saya, ‘krisis’ adalah kata yang terlalu berlebihan untuk menggambarkan tren negatif ini. Memang, performanya tidak cukup baik, dan semua orang tahu itu. Namun, ‘krisis’ adalah kata yang sangat keras dan tidak menghormati para pemain yang telah memberikan yang terbaik untuk klub, dan juga untuk manajer yang baru saja berprestasi tiga bulan lalu,” imbuh pria berusia 45 tahun itu.
Terungkap! Ini Tampang Alex Iskandar, Ayah Tiri Bocah Alvaro Kiano yang Gantung Diri di Ruang Konseling Polres Metro Jaksel
Gerrard juga mewanti-wanti bahwa jika performa buruk ini terus berlanjut hingga enam bulan atau satu tahun ke depan, barulah penggunaan istilah “krisis” dapat dipertimbangkan.
“Namun, tak bisa dipungkiri bahwa Liverpool sedang berjuang keras. Mereka sedang dalam performa yang buruk, kepercayaan diri berada di titik nadir, meskipun mereka terus mencoba untuk bangkit,” jelasnya.
“Mereka terus kebobolan, dan celah pertahanan mereka terlalu terbuka. Kecuali manajer Arne Slot dapat menemukan solusi untuk memperbaiki kelemahan tersebut dan menstabilkan tim, kekalahan demi kekalahan akan terus berlanjut,” pungkas Stevie G, memberikan analisanya yang tajam.
Ringkasan
Legenda Liverpool, Steven Gerrard, menanggapi performa buruk Liverpool usai kekalahan telak 1-4 dari PSV Eindhoven. Gerrard enggan menyebut performa Liverpool saat ini sebagai krisis, melainkan “kebiasaan buruk” yang perlu diatasi. Ia berpendapat tim masih memiliki pemain berkualitas yang mampu menjadi titik balik kebangkitan.
Gerrard mewanti-wanti bahwa jika performa buruk ini terus berlanjut, barulah istilah “krisis” dapat dipertimbangkan. Ia menyoroti pertahanan Liverpool yang terbuka dan mendesak Arne Slot untuk menemukan solusi agar tim kembali stabil. Menurutnya, kepercayaan diri tim berada di titik nadir, meski mereka terus berusaha bangkit.



