mellydia.co.id Kasus kekerasan kembali menghantui sepak bola wanita Inggris. Ruesha Littlejohn, gelandang Crystal Palace Putri, terancam sanksi lebih berat akibat tindakannya yang mencengkeram leher lawan dan menjatuhkannya ke tanah.
Federasi Sepak Bola Inggris (FA) menganggap hukuman standar tiga pertandingan tidak setimpal dengan pelanggaran yang dilakukan. Insiden ini terjadi dalam laga Women’s League Cup antara Crystal Palace dan Leicester City pada Minggu (23/11), memicu perdebatan tentang batasan agresivitas di lapangan hijau.
Bencana di Anfield! Liverpool Takluk 1-4 dari PSV di Liga Champions, Mentalitas Tim Tetap Dipuji Arne Slot
Menurut laporan Daily Mail (25/11), Ruesha Littlejohn, gelandang berpengalaman berusia 35 tahun, langsung diganjar kartu merah setelah memiting mantan rekan setimnya, Hannah Cain, dan membantingnya ke lapangan. Aksi kontroversial ini terjadi pada menit ke-58, memaksa wasit Alice Parker tanpa ragu mengeluarkan kartu merah.
Kejadian bermula ketika Cain terlihat mendorong Littlejohn dari belakang, yang kemudian memicu reaksi keras dari sang pemain Irlandia. Meskipun terdapat spekulasi bahwa Cain mungkin tersandung pemain lain saat terjatuh, FA tetap bersikukuh mengklasifikasikan tindakan Littlejohn sebagai bentuk kekerasan serius yang tidak dapat ditoleransi.
FA secara resmi telah mengajukan Klaim Hukuman yang Jelas Tidak Memadai (Claim of Clearly Insufficient Punishment) terhadap potensi larangan bermain tiga pertandingan yang seharusnya diterima Littlejohn. Langkah ini menunjukkan keseriusan FA dalam menangani insiden kekerasan di lapangan.
Federasi berpendapat bahwa insiden ini termasuk dalam kategori yang sangat luar biasa, sehingga pantas mendapatkan hukuman yang jauh lebih berat dari standar yang berlaku.
“Pemain tersebut dikartu merah pada menit ke-58 karena melakukan tindakan kekerasan. Hukuman standar untuk pelanggaran ini adalah skorsing tiga pertandingan, namun kami menilai hukuman tersebut jelas tidak memadai,” demikian pernyataan resmi dari FA, yang menggarisbawahi pandangan mereka tentang insiden tersebut.
Littlejohn diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan resmi terhadap klaim yang diajukan FA hingga Kamis (27/11). Tanggapannya akan menjadi pertimbangan penting dalam proses pengambilan keputusan selanjutnya.
Super Big Match! Arsenal Hadapi Bayern Munchen, Berikut Jadwal Lengkap Liga Champions Malam Ini
Sebagai informasi tambahan, Littlejohn adalah pemain kunci tim nasional Irlandia dengan 93 caps. Ia baru saja bergabung dengan Crystal Palace pada September 2025. Menariknya, sebelum kejadian ini, Cain dan Littlejohn pernah bermain bersama di Leicester City dari tahun 2020 hingga Januari 2021, menambahkan lapisan intrik pada insiden yang terjadi.
Ringkasan
Ruesha Littlejohn, gelandang Crystal Palace Putri, terancam sanksi lebih berat dari FA setelah memiting dan membanting pemain Leicester City, Hannah Cain, dalam laga Women’s League Cup. FA menganggap hukuman standar tiga pertandingan tidak setimpal dengan tindakan kekerasan yang dilakukan Littlejohn, dan telah mengajukan Klaim Hukuman yang Jelas Tidak Memadai.
Insiden bermula saat Cain mendorong Littlejohn dari belakang, memicu reaksi keras dari pemain Irlandia tersebut. FA berpendapat bahwa tindakan Littlejohn termasuk kategori pelanggaran berat yang membutuhkan hukuman lebih berat. Littlejohn memiliki kesempatan untuk memberikan tanggapan resmi terhadap klaim FA, yang akan menjadi pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan.



