
mellydia.co.id Pedro Acosta, bintang muda MotoGP, telah menyelesaikan musim keduanya bersama KTM dengan catatan yang menjanjikan. Evaluasi pun dilakukan untuk menyongsong MotoGP 2025 dengan harapan yang lebih tinggi.
Acosta berhasil menunjukkan peningkatan performa yang signifikan di penghujung musim ini. Bahkan, pembalap Spanyol berusia 21 tahun ini menjelma menjadi andalan utama bagi KTM, mengungguli rekan-rekan setimnya dari pabrikan Austria tersebut.
Dengan torehan 307 poin dan lima kali naik podium dari 22 seri balapan, Acosta berhasil mengamankan posisi keempat di klasemen akhir MotoGP 2025. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.
Kilau Acosta semakin terlihat dengan tiga kali finis di posisi kedua, masing-masing di MotoGP Hungaria, Indonesia, dan Malaysia. Selain itu, ia juga berhasil meraih podium ketiga di Republik Ceko dan Portugal.
Perbandingan performa dengan rekan setimnya, Brad Binder, semakin menyoroti kehebatan Acosta. Binder harus puas berada di posisi ke-11 klasemen akhir dengan 155 poin. Musim sebelumnya, Acosta hanya mampu finish di urutan keenam dengan 215 poin.
Segel 5 Besar di 2 Turnamen Berbeda, Veda Pratama dan Kiandra Ramadhipa Petik Pelajaran Berharga
Meski demikian, Acosta mengakui bahwa ia masih menyimpan ambisi besar untuk meraih kemenangan, baik dalam sprint race maupun balapan utama. Sebuah dahaga yang belum terpuaskan.
“Ya, begitulah adanya,” ungkap Acosta, menanggapi perbandingan dengan dua pembalap Spanyol lainnya, Fermin Aldeguer dan Raul Fernandez, yang juga menunjukkan performa menjanjikan.
Acosta menyadari bahwa ada beberapa aspek dalam setelan motornya yang masih perlu ditingkatkan. “Pada akhirnya, saya juga ingin menang. Saya rasa saya sedang berkendara… di momen terbaik saya,” ujarnya seperti dikutip dari Crash.
Lebih lanjut, Acosta menambahkan, “Saya tidak membuat kesalahan bodoh. Saya tidak kehilangan fokus. Saya selalu berada di posisi lima besar. Saya menemukan konsistensi ini. Tetapi di dalam kotak, kita tahu apa yang [masih] kurang.”
Menatap musim depan, Acosta merasa perlu adanya peningkatan signifikan pada motornya agar mampu bersaing dengan dominasi Ducati. “Kami butuh sesuatu yang bisa meningkatkan performa kami. Kami tahu Ducati masih yang terbaik,” tegasnya.
Terima Penghargaan dari Media Ternama, Marc Marquez Beberkan Kondisi Pemulihan Cedera
Acosta juga menyoroti persaingan ketat di antara para pabrikan. “Kami tahu Aprilia sekarang menjadi pabrikan kedua di kejuaraan dan kami tahu Honda berusaha keras untuk bangkit.”
Oleh karena itu, Acosta berharap KTM terus berinovasi dan mengembangkan motornya. “Sekarang pabrik (KTM) harus terus melaju. Kami tidak terlalu tertinggal, tetapi sekarang saatnya saya untuk lebih tepat dalam menentukan semua yang saya butuhkan agar bisa cepat.”
Pada akhirnya, Acosta menyimpulkan bahwa pengalaman yang didapatkannya selama musim ini sangat berharga. “Aku mendapatkan lebih banyak pengalaman daripada momen lain dalam hidupku. Untuk ini, aku menjadi orang yang lebih baik,” pungkasnya.
Ringkasan
Pedro Acosta menyelesaikan musim MotoGP keduanya bersama KTM dengan peningkatan performa signifikan, mengungguli rekan setimnya dan menempati posisi keempat klasemen akhir. Ia meraih beberapa podium dan menunjukkan konsistensi, namun tetap berambisi meraih kemenangan di masa depan.
Acosta menyadari perlu peningkatan pada motor KTM agar dapat bersaing dengan dominasi Ducati dan pabrikan lain seperti Aprilia dan Honda. Ia berharap KTM terus berinovasi dan mengembangkan motornya, serta merasa pengalamannya selama musim ini sangat berharga untuk menjadi lebih baik.



