Rival Marquez Ungkap Kemampuan Unik: Dulu Jatuh, Sekarang Jadi Jagoan?

Posted on

Pembalap andalan Yamaha, Fabio Quartararo, ternyata telah menunjukkan keakraban yang tak biasa dengan insiden kecelakaan sejak usia dini. Menginjak motor pertama kali pada usia empat tahun, pembalap berjuluk El Diablo ini memang sudah terbiasa dengan jatuh bangun di lintasan.

Quartararo mengungkapkan, sepanjang karier balap motornya, ia telah terjatuh lebih dari seratus kali, bahkan mungkin mencapai 150 kali atau lebih. Ia mengingat momen saat masih anak-anak, ketika pertama kali terjatuh di air sebanyak tiga kali. “Dan kamu keluar lagi, dan kamu keluar lagi. Ayah saya kemudian harus membawa motor itu untuk diperbaiki karena sudah hancur,” kenangnya, menggambarkan betapa seringnya ia menghadapi momen sulit tersebut.

Pengalaman jatuh berulang kali inilah yang membentuk mental berani pada diri Quartararo. Berkat adaptasi ini, ia bisa melaju dengan kecepatan penuh tanpa rasa takut, terutama saat sesi kualifikasi. Pembalap Yamaha ini bahkan mengaku memiliki kemampuan unik untuk “memutus koneksi” otaknya saat berada dalam mode time-attack guna meraih waktu tercepat di sesi kualifikasi.

Marc Marquez Tak Saling Bantu dengan Francesco Bagnaia Itu Hal Normal? Begini Kata Luigi Dall’Igna

“Pada akhirnya kamu terbiasa dengan itu, meskipun jelas bahwa beberapa kecelakaan lebih menyakitkan daripada yang lain,” ujarnya. Terkait rasa takut, Quartararo menjelaskan bahwa ia merasa gugup saat meninggalkan pit, lap yang tidak dihitung dan digunakan untuk mempersiapkan ban. Namun, begitu ia mencapai tikungan terakhir sebelum memulai lap tercepatnya, semua rasa gugup itu lenyap dalam sekejap. “Ini seperti saat kepala atau perutmu sakit dan rasa sakitnya hilang, ya, ini, tapi dalam setengah detik,” ungkapnya. Setelah menyelesaikan lapnya, ia baru menyadari “bahwa kamu gila, tapi gila yang waras.”

Gigi Dall’Igna Berharap Gelar Juara Dunia Terbagi Rata, Marc Marquez Tahun Ini, Francesco Bagnaia Musim Depan?

Kegilaan yang terbingkai dalam kewarasan ini menjadikan Quartararo sebagai saingan kuat Marc Marquez dalam perebutan posisi terdepan. Musim ini, Quartararo tercatat berhasil meraih empat pole position dari dua belas seri yang telah berjalan, sementara Marquez dominan dengan tujuh pole position. Satu pole position lainnya berhasil diamankan oleh Francesco Bagnaia.

Beda Nasib dengan Fabio Quartararo, Alex Rins Yakin Kualifikasi Jadi Kunci

Sayangnya, keunggulan di sesi kualifikasi belum berbanding lurus dengan hasil balapan utama maupun sprint race. Hingga kini, kemenangan belum berhasil ia raih, meskipun sempat menunjukkan performa gemilang dengan finis di posisi kedua pada balapan utama MotoGP Spanyol 2025.

Ringkasan

Fabio Quartararo, pembalap Yamaha, mengungkapkan bahwa dirinya sudah terbiasa dengan kecelakaan sejak kecil, bahkan telah terjatuh lebih dari seratus kali selama kariernya. Pengalaman ini membentuk mental berani yang memungkinkannya melaju dengan kecepatan penuh tanpa rasa takut, terutama saat kualifikasi, di mana ia merasa mampu “memutus koneksi” otaknya untuk meraih waktu tercepat.

Meskipun unggul dalam sesi kualifikasi dengan empat pole position musim ini, Quartararo belum berhasil meraih kemenangan dalam balapan utama maupun sprint race. Ia merasa gugup saat memulai lap pemanasan, namun rasa gugup tersebut hilang seketika saat memasuki tikungan terakhir sebelum lap tercepatnya, menjadikannya saingan kuat bagi Marc Marquez.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *