
mellydia.co.id Narasi bahwa gulat membosankan terus bergema ketika UFC memasuki era barunya.
Islam Makhachev kembali memastikan diri sebagai petarung nomor satu pound-for-pound setelah merebut sabuk juara kelas welter.
Ini kali kedua Makhachev menyandang titel raja lintas divisi.
Sebelumnya ia juga mendapatkan petarung nomor satu pound-for-pound saat menguasai kelas ringan dengan kemenangan atas Alexander Volkanovski.
Hanya saja, status petarung nomor satu tersebut sempat diambil alih oleh Ilia Topuria, tetapi hanya sementara.
Topuria mendapatkan titel itu setelah mengalahkan Charles Oliveira pada pertandingan gelar kelas ringan pada akhir Juni lalu.
El Matador lebih dahulu jadi juara dua divisi dengan kombo kelas bulu dan kelas ringan.
Sementara itu, pencapaian Islam Makhachev sebagai petarung nomor satu pound-for-pound diprediksi akan berlangsung cukup lama di UFC.
Makhachev bahkan sudah mendahului mentornya, Khabib Nurmagomedov.
Nurmagomedov sempat menyandang status sebagai petarung teratas pound-for-pound setelah mengalahkan Justin Gaethje dalam duel pertahanan gelar kelas ringan.
Namun, setelah itu Khabib tidak bertanding lagi dan memilih pensiun.
Mendadak Bisa Cekik Jagoan Didikan Khabib setelah 9 Tahun Hilang, Petarung Kenamaan Jepang Buka Suara
Maka dari itu, perdebatan siapa yang layak sebagai petarung nomor 1 pound-for-pound terbaik sepanjang masa masih panas diperbincangkan.
Kalau menurut mantan petarung bintang UFC yaitu Nate Diaz, Islam Makhachev belum layak untuk disebut sebagai raja lintas divisi sesungguhnya.
Nate Diaz berkicau dalam perbincangan dengan streamer sekaligus Youtuber yang baru berusia 21 tahun asal Amerika Serikat yakni N3onsingh.
Diaz menjawab mantan juara kelas berat ringan dan kelas berat, Jon Jones, masih memegang status sebagai petarung terbaik.
“Jon Jones, pasti,” jawab Nate Diaz, dilansir BolaSport.com dari EssentiallySports.
“Bagaimana dengan Islam?” tanya N3on.
Nate Diaz kembali menjawab bahwa di kelas ringan saja Makhachev belum bisa disejajarkan dengan BJ Penn selaku pendahulunya.
Alasan Makhachev belum layak hanya karena gaya bertarungnya yang membosankan.
“Dia sudah dua menit di sana dan dia belum bisa mengalahkan lawan yang sehebat itu. Petarung kelas ringan terbaik sepanjang masa adalah BJ. Penn,” kata Nate Diaz.
“Jadi, ketika kamu mendapatkan pertarungan seperti itu dan apapun yang dilakukan Islam, itu bahkan tidak sebanding.”
“Bukan berarti dia tidak bisa atau tidak akan bisa. Dia (Makhachev) bagus, hanya saja bukan saat ini. Saya tidak bisa mengingat apa pun dari pertarungannya yang terakhir karena bosan.”
Baru ketika ditanya tentang Ilia Topuria. Nate Diaz menjawab dengan bersemangat meski lagi-lagi dia tidak merasa Topuria sebagai yang terbaik.
“Dia cukup ganas, tapi dia, saya belum melihatnya melakukan banyak hal. Dia masih baru,” ucap petarung yang pernah memecahkan rekor PPV bareng Conor McGregor.
“Dia butuh beberapa pertarungan lagi, tapi saya pikir dia lebih seperti petarung yang komplet daripada petarung yang bagus,” ujar Diaz.
Nate Diaz tidak pernah memenangkan sabuk juara sepanjang kariernya di UFC.
Pencapaian terbaik adik Nick Diaz tersebut adalah mendapatkan satu kali pertandingan gelar kelas ringan.
Namun, dia kalah dalam laga lima ronde tersebut dari Benson Henderson pada Desember 2012.
Ilia Topuria Dicibir Jadi Anak Emas UFC, Arman Tsarukyan Tidak Diinginkan Jadi Penguasa Kelas Ringan



