PERUSAHAAN teknologi keuangan (fintech) Amartha menghadirkan puluhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perhelatan Amartha Impact Festival. Dalam acara ini, Amartha mengundang para pelaku usaha perempuan dari berbagai daerah untuk memamerkan produk mereka di ibu kota.
Chairman Amartha.org Aria Widyanto mengatakan, acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan mempromosikan UMKM lokal, terutama yang dirintis oleh perempuan. “Agar mereka bisa terus tumbuh dan berkontribusi, tidak hanya terhadap keuangan keluarga, tetapi juga mendorong perekonomian nasional dari level akar rumput,” kata Aria kepada wartawan etika ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Ahad, 23 November 2025.
Aria mengatakan para pelaku UMKM datang dari berbagai kota, seperti Solo dan Bogor. Kemudian, mereka mewakili jenis usaha mikro yang selama ini mendapat binaan dari Amartha, seperti makanan dan minuman (F&B), fashion, kerajinan tangan, serta souvenir. Adapun secara total, Amartha telah menyalurkan pendapaan kepada lebih dari 3 juta pelaku usaha mikro dengan nilai pendanaan lebih dari Rp 30 triliun.
Lewat acara ini, kata Aria, Amartha berharap publik bisa berinteraksi langsung dengan para pelaku UMKM yang berbasis di pedesaan. “Jadi di event ini pengunjung bisa berinteraksi dan juga melihat secara langsung usaha-usaha mikro itu seperti apa bentuknya dan mereka bisa berbelanja juga berdialog secara langsung dengan para mitra,” tutur Aria.
Salah satu pelaku UMKM, Agustina, mengatakan tantangan terbesar dalam memulai bisnisnya adalah dalam mencari modal. Agustina merupakan pelaku usaha asal Yogyakarta yang menekuni bisnis fashion etnik dengan brand Batik Bunda.
“Untuk aplikasi ke bank itu juga syaratnya banyak,” ujar Agustina kepada media di Taman Ismail Marzuki. Agustina pun menjadi mitra Amartha sejak tiga tahun terakhir. Menurut dia, akses pembiayaan yang diberikan oleh Amartha telah membantunya mengembangkan usaha.
Pilihan Editor: Optimistis di Tengah Stigma Negatif Industri Fintech
