Sanksi FIFA Menanti! Biang Kerok Kekalahan Timnas U-17 Lawan Jepang?

Posted on

Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) dilaporkan secara resmi meminta FIFA untuk melakukan investigasi terkait dugaan tindakan tidak sportif yang dilakukan oleh para pemain Tim Nasional U-17 Korea Utara. Permintaan ini diajukan menyusul insiden yang terjadi sebelum pertandingan babak 16 besar Piala Dunia U-17 2025 melawan Timnas U-17 Jepang di Qatar, Selasa (18/11/2025).

Momen kontroversial itu terjadi tepat saat para pemain dari kedua tim berbaris untuk melakukan jabat tangan sebelum dimulainya pertandingan. Alih-alih menjabat tangan sebagai tanda sportivitas, beberapa pemain Korea Utara justru terlihat melayangkan pukulan ke arah tangan para pemain Jepang.

Pandit Malaysia Sebut Prestasi Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia Jadi Bukti PSSI Tak Hanya Fokus Naturalisasi Saja

“Saat kedua tim berbaris, situasinya menjadi janggal ketika beberapa pemain Korea Utara mulai ‘menyerang’ lawan mereka. Para pemain Timnas U-17 Jepang mendekat untuk berjabat tangan dan melakukan tos seperti biasa. Awalnya, mereka tampak bersahabat, namun kemudian mereka justru menerima serangan keras,” demikian laporan dari The Sun mengenai insiden tersebut.

Anehnya, wasit yang bertugas pada pertandingan tersebut tidak mengambil tindakan apapun, bahkan tidak memberikan peringatan kepada para pemain Korea Utara atas tindakan mereka.

Menanggapi insiden ini, media Jepang melaporkan bahwa JFA telah menyerahkan rekaman video insiden tersebut kepada FIFA, disertai tuntutan agar badan sepak bola dunia itu mengambil keputusan yang tepat atas aksi yang dinilai tidak terpuji itu. Korea Utara sendiri merupakan tim yang mengalahkan Timnas U-17 Indonesia di Piala Asia U-17 2025.

“Kami ingin FIFA membuat keputusan yang adil,” ujar juru bicara JFA kepada portal berita Chunichi, menekankan harapan akan adanya tindakan tegas. Jika terbukti bersalah, Timnas U-17 Korea Utara berpotensi menghadapi sanksi berat dari FIFA.

Momen Bantai Timnas U-17 Indonesia 3 Tahun Lalu Jadi Motivasi Malaysia usai Dihajar Kroasia 0-11

Terlepas dari insiden tersebut, Jepang berhasil melaju ke babak perempat final setelah mengalahkan Korea Utara dengan skor 5-4 melalui drama adu penalti di Aspire Zone. Pertandingan sebelumnya berakhir imbang 1-1, memaksa kedua tim untuk beradu keberuntungan dari titik putih.

Jelani McGhee membawa Jepang unggul di menit keenam, namun Ri Hyok Gwang berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua, menghidupkan kembali harapan Korea Utara. Sayangnya, langkah Jepang di turnamen ini harus terhenti di perempat final setelah mereka dikalahkan Austria dengan skor tipis 0-1.

Perlu diketahui bahwa hubungan antara Jepang dan Korea Utara memang telah lama tegang. Beberapa faktor yang memicu ketegangan ini termasuk isu penculikan warga negara Jepang pada akhir 1970-an dan 1980-an. Meskipun beberapa korban telah berhasil dipulangkan, Jepang terus menuntut pembebasan semua individu yang masih terlibat dalam kasus tersebut. Korea Utara, di sisi lain, mengklaim bahwa masalah ini telah diselesaikan.

Selain itu, serangkaian uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara dan melewati wilayah udara Jepang juga semakin meningkatkan ketegangan dan sensitivitas hubungan antara kedua negara.

Ringkasan

Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) secara resmi meminta FIFA untuk menyelidiki dugaan tindakan tidak sportif oleh pemain Timnas U-17 Korea Utara sebelum pertandingan melawan Jepang di Piala Dunia U-17 2025. Insiden tersebut melibatkan pemain Korea Utara yang terlihat memukul tangan pemain Jepang saat berbaris untuk berjabat tangan.

JFA telah menyerahkan bukti video kepada FIFA dan menuntut tindakan tegas. Jika terbukti bersalah, Timnas U-17 Korea Utara berpotensi menghadapi sanksi dari FIFA. Terlepas dari insiden tersebut, Jepang berhasil mengalahkan Korea Utara melalui adu penalti, namun kemudian dikalahkan Austria di perempat final.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *