KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyatakan momen Natal dan Tahun Baru atau Nataru menjadi puncak kedua belanja masyarakat setelah Idul Fitri dan Lebaran. “Ini kesempatan terakhir bagi kami di industri retail untuk bisa mendapatkan penjualan agar kinerja di 2025 bisa maksimal,” kata dia di Jakarta, Jumat, 21 November 2025.
Alphonzus mengatakan pertumbuhan penjualan pada tahun ini kurang maksimal akibat melemahnya daya beli masyarakat kelas menengah bawah. Ia menyatakan momen Nataru menjadi kesempatan terakhir bagi industri untuk menutup tahun dengan kinerja yang baik.
Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan momen festival belanja Indonesia Great Sale 2025 yang akan diselenggarakan pada 18 Desember 2025–4 Januari 2026. Alphonzus menyatakan sebanyak 411 pusat perbelanjaan dari 24 provinsi anggota APPBI yang terlibat dalam program belanja ini.
Sementara itu terdapat lebih dari 380 perusahaan, 80.000 gerai, dan 800 merek yang ikut serta dalam Indonesia Great Sale 2025. Untuk menarik konsumen, Alphonzus menyatakan pusat perbelanjaan akan menyajikan berbagai macam kegiatan.
Ada juga program belanja yang disuguhkan pengusaha retail dan promosi belanja dari pusat perbelanjaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan pengunjung yang hadir datang ke pusat belanja dapat berbelanja secara maksimal.
Ia berharap program ini dapat terselenggara secara maksimal untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional. “Kta semuanya berkepentingan untuk bisa memastikan bahwa target tersebut bisa terpenuhi,” kata Alphonzus.
Sementara itu Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia Budihardjo Iduansjah menyatakan Indonesia Great Sale 2025 akan menawarkan diskon belanja berkisar 20–80 persen. Ia menargetkan transaksi Indonesia Great Sale 2025 dapat mencapai Rp 30 triliun atau naik 5–10 persen dibandingkan tahun lalu.
Pilihan Editor: Kami Membantu Perusahaan Berinovasi Mengembangkan Bisnis
