mellydia.co.id – Legenda Liverpool, Jamie Carragher, memberikan pandangannya yang blak-blakan mengenai kebutuhan transfer The Reds. Meskipun Liverpool telah menggelontorkan dana fantastis sebesar 446 juta poundsterling pada bursa transfer musim panas lalu, Carragher berpendapat bahwa amunisi baru tetap diperlukan pada jendela transfer Januari mendatang.
Di awal musim yang menjanjikan ini, Liverpool memang telah mendatangkan tujuh pemain baru, termasuk dua rekrutan mahal, Alexander Isak dan Florian Wirtz. Investasi besar ini diharapkan mampu membawa dampak signifikan. Namun, performa tim sejauh ini belum sepenuhnya memuaskan. Kekalahan telak 0-3 dari Manchester City sebelum jeda internasional membuat The Reds tertinggal delapan poin dari puncak klasemen, memicu perdebatan tentang kedalaman dan keseimbangan skuad.
“Liverpool perlu aktif berbelanja di bulan Januari,” tegas Carragher, yang kini aktif sebagai pundit di Sky Sports. “Seharusnya mereka sudah memperkuat lini belakang dengan membeli bek tengah pada musim panas lalu, tetapi kenyataannya tidak demikian.” Komentar pedas ini menyoroti kekhawatiran akan rapuhnya lini pertahanan Liverpool.
Lebih lanjut, Carragher menyoroti minimnya pengalaman di jantung pertahanan. “Satu-satunya bek tengah yang mereka datangkan, Giovanni Leoni, adalah pemain muda berbakat asal Italia yang tampil menjanjikan di Piala Carabao. Sayangnya, cedera ACL mengakhiri musimnya lebih cepat, dan kita baru bisa melihat aksinya musim depan,” jelasnya, menggarisbawahi risiko yang dihadapi Liverpool dengan kurangnya opsi berpengalaman.
Carragher memperingatkan bahwa krisis di lini belakang bisa menjadi mimpi buruk bagi Liverpool. “Liverpool hanya butuh satu cedera lagi di posisi bek tengah untuk benar-benar menghancurkan musim ini. Itulah mengapa mereka harus bergerak cepat di bursa transfer Januari,” katanya. Ia menambahkan bahwa antisipasi seharusnya sudah dilakukan sejak bursa transfer musim panas.
Selain bek tengah, Carragher juga menyoroti posisi lain yang perlu diperhatikan. “Saya melihat tim musim lalu, dan jelas manajer (Arne Slot) kurang percaya pada pemain seperti Kostas Tsimikas. Oleh karena itu, mereka perlu mencari bek kiri tambahan,” lanjutnya. Ia juga mempertanyakan kurangnya kepercayaan yang diberikan kepada Jarrell Quansah. “Mereka memang membutuhkan tambahan pemain berkualitas.”
Tak hanya itu, Carragher juga mendesak klub untuk mencari pelapis yang sepadan untuk Trent Alexander-Arnold. “Harvey Elliott juga berganti posisi, tetapi sekali lagi, manajer tidak terlalu percaya padanya, sehingga kami membeli pemain nomor 10 lagi, yaitu Florian Wirtz,” paparnya, menyiratkan ketidakjelasan strategi transfer.
Situasi Darwin Nunez juga tak luput dari perhatian Carragher. Ia menilai bahwa sang manajer belum sepenuhnya memberikan kepercayaan penuh kepada pemain Uruguay tersebut. “Kami hanya mendatangkan Alexander Isak, dan jelas kami menghadapi situasi tragis kehilangan Diogo Jota,” tambahnya, merujuk pada badai cedera yang menerpa lini depan Liverpool.
Carragher menutup komentarnya dengan mengungkapkan kebingungannya mengenai kebijakan transfer Liverpool. “Saya bingung dengan pengeluaran besar untuk Isak dan Hugo Ekitike, yang keduanya bermain di posisi yang sama dan didatangkan pada musim panas yang sama. Ketika Anda sudah mengeluarkan uang sebanyak itu, seharusnya hanya satu pemain yang didatangkan. Ini tidak terasa seperti Liverpool yang biasanya bagi saya, atau setidaknya cara kami menjalankan bisnis transfer dalam beberapa tahun terakhir,” pungkasnya, menyiratkan ketidakpuasan terhadap arah transfer klub.
Ringkasan
Legenda Liverpool, Jamie Carragher, mendesak Liverpool untuk membeli bek tengah pada bursa transfer Januari. Ia menilai lini belakang Liverpool rapuh dan kekurangan pengalaman, serta rentan terhadap krisis jika ada pemain cedera. Carragher juga menyoroti posisi bek kiri dan perlunya pelapis yang sepadan untuk Trent Alexander-Arnold.
Selain lini belakang, Carragher mempertanyakan kebijakan transfer Liverpool secara keseluruhan, termasuk kurangnya kepercayaan manajer pada beberapa pemain dan perekrutan pemain di posisi yang sama. Ia menyoroti situasi Darwin Nunez dan badai cedera di lini depan sebagai faktor yang memperburuk situasi tim.



