BEI Incar 6 IPO Perusahaan Lighthouse pada 2026, Berharap dari BUMN?

Posted on

mellydia.co.id , GIANYAR – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan target ambisius untuk menarik enam perusahaan “mercusuar” atau lighthouse agar melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada tahun 2026. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan target tahun ini, di mana BEI berhasil merealisasikan lima IPO lighthouse yang telah dicanangkan. Langkah strategis ini menegaskan komitmen BEI dalam memperkaya pasar modal Indonesia dengan perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar.

Informasi ini disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dalam sebuah forum Workshop Capital Market di Ubud, Bali. Nyoman menjelaskan bahwa target internal bursa untuk tahun 2026 memang mencapai enam IPO lighthouse. Ia menambahkan, saat ini ada tiga perusahaan mercusuar lain yang sudah berada dalam pipeline IPO BEI, dengan harapan kuat untuk dapat tercatat di bursa sebelum akhir tahun ini, melengkapi capaian yang sudah ada.

Meski demikian, secara keseluruhan, Nyoman juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 13 perusahaan dalam daftar tunggu IPO BEI. Ia mengakui, realisasi 24 emiten baru hingga 7 November 2025 menunjukkan kuantitas IPO pada tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, Nyoman menegaskan bahwa tren penurunan jumlah IPO ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan merupakan fenomena global. Yang patut digarisbawahi, meskipun jumlah perusahaan yang IPO berkurang, nilai dana yang berhasil dihimpun justru mengalami peningkatan signifikan sebesar 70%. Rata-rata dana yang dihimpun per IPO mencapai sekitar Rp680 miliar hingga Rp700 miliar, dengan total dana terkumpul mencapai Rp15,21 triliun dari 24 perusahaan tersebut. Ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia semakin menarik bagi perusahaan-perusahaan besar yang ingin menggalang dana substansial.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Imam Rachman menyoroti peran strategis Danantara dalam memperkuat pasar modal domestik. Imam menyatakan bahwa kehadiran Danantara akan sangat mendukung peningkatan kapasitas serapan investor lokal, sekaligus membuka lebar peluang bagi perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melakukan IPO. Ia menjelaskan, salah satu kendala utama yang kerap menghambat rencana IPO BUMN besar, seperti penundaan IPO PT Pertamina Hulu Energi (PHE), adalah kapasitas serapan investor domestik yang belum optimal. Dengan masuknya Danantara, diharapkan BUMN-BUMN dapat lebih mudah terserap oleh pasar, sehingga mereka tidak perlu menunggu kondisi pasar yang terlalu besar untuk melantai di bursa.

Imam Rachman lebih lanjut menegaskan bahwa BEI secara aktif mendorong lebih banyak perusahaan lighthouse untuk memasuki pasar saham. Tujuannya adalah untuk memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi investor institusi domestik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kontribusi mereka dalam perputaran dana di bursa. Ia juga menjelaskan bahwa Danantara memiliki fleksibilitas unik untuk berinvestasi secara langsung maupun melalui produk pasar modal yang ditawarkan perbankan. Peran Danantara tidak hanya sebatas investor, tetapi juga sebagai entitas yang mendukung BUMN-BUMN yang sudah tercatat maupun yang akan masuk ke pasar modal, memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan dan stabilitas bursa.

Disclaimer: Berita ini disajikan sebagai informasi dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada pada pertimbangan pembaca. Pihak mellydia.co.id tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi yang diambil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *