Petinggi UFC, Dana White, baru-baru ini angkat bicara mengenai performa impresif Islam Makhachev usai meraih kemenangan gemilang atas Jack Della Maddalena di ajang UFC 322. Kemenangan ini sontak menjadi perbincangan hangat, khususnya setelah White melontarkan pujian sekaligus pandangan tajamnya di Madison Square Garden, New York, pada Minggu (16/11/2025) lalu.
Dalam pertarungan yang menandai debutnya di kelas welter tersebut, petarung asal Dagestan itu tampil dominan. Ia berhasil menaklukkan juara kelas welter, Jack Della Maddalena, sebuah langkah berani yang mengharuskannya menanggalkan sabuk kelas ringan yang sebelumnya ia pegang. Islam Makhachev mengunci kemenangan dengan keputusan mutlak dari ketiga juri yang kompak memberikan skor sempurna 50-45, menegaskan superioritasnya di oktagon.
Meski kemenangan Islam Makhachev sangat jelas, Dana White mengakui bahwa pertarungan itu mungkin bukan yang paling dramatis atau “paling mengesankan” di mata penonton UFC. Namun, ia menegaskan bahwa penampilan ini adalah salah satu tonggak penting bagi Islam dalam perjalanannya menuju predikat GOAT (Greatest Of All Time) di UFC. “Ini memang bukan pertarungan perebutan gelar paling mengesankan yang pernah Anda saksikan,” kata Dana White, seperti dikutip Juara.net dari MMA Junkie.
Bos UFC itu melanjutkan, “Tetapi percayalah, ini melengkapi dominasi dan tergantung dengan apa yang akan kita lakukan pada dia dan bagaimana sesuatu (pertarungan) nanti berjalan, pokoknya petarung ini mulai diperbincangkan sebagai GOAT.” Pernyataan White mengindikasikan pengakuan akan potensi besar Islam Makhachev, yang kini menempatkannya di antara para elit yang layak diperhitungkan sebagai petarung terhebat sepanjang masa.
Dana White sendiri mengungkapkan keterkejutannya terhadap dominasi Islam Makhachev. Ia awalnya memiliki pandangan berbeda dan bahkan sempat mengira pertarungan akan berjalan lebih sulit bagi sang jagoan Dagestan. “Para bandar taruhan menempatkan (Della Maddalena) sebagai underdog besar, tetapi saya tidak,” ujar White, menjelaskan ekspektasinya. Ia menambahkan, “Saya pikir pertarungan itu akan jauh lebih sulit bagi Islam.”
White mengakui ketangguhan dan kegigihan Jack Della Maddalena, mengingat rekam jejaknya yang pernah mengalahkan Belal Muhammad, seorang petarung yang dianggap mimpi buruk bagi banyak lawan. “Dia mengalahkan Belal (Muhammad), dan Belal adalah mimpi buruk bagi banyak orang,” jelas White. Namun, ia lantas memberi salut, “Saya pikir pertarungannya akan jauh lebih ketat daripada yang sebenarnya. Salut untuk Islam karena telah mendominasinya.”
Setelah kemenangan spektakuler itu, Islam Makhachev dianugerahi dua sabuk sekaligus, menandakan statusnya sebagai juara di kelas ringan dan kelas welter. Para penggemar setia Islam pun tak henti-hentinya menggaungkan status GOAT untuk petarung berusia 31 tahun tersebut. Kemenangan ini juga berpotensi mengembalikan Islam Makhachev ke puncak ranking UFC Pound for Pound, yang sempat diduduki oleh Ilia Topuria.
Kini, Islam Makhachev mencatat kemenangan ke-17 secara beruntun, menyamai rekor impresif Topuria. Dengan dua sabuk di pundaknya, ia siap menanti tantangan baru di divisi kelas welter, menatap babak selanjutnya dalam karier gemilangnya di UFC.
Ringkasan
Dana White memuji penampilan impresif Islam Makhachev setelah kemenangannya atas Jack Della Maddalena di UFC 322. Makhachev mendominasi pertarungan kelas welter tersebut, mengalahkan sang juara bertahan dengan kemenangan mutlak dan bahkan menanggalkan sabuk kelas ringan sebelumnya. Kemenangan ini memicu perdebatan tentang status Makhachev sebagai GOAT (Greatest Of All Time) di UFC.
Meskipun White mengakui bahwa pertarungan tersebut mungkin tidak paling dramatis, ia menekankan bahwa kemenangan ini penting dalam perjalanan Makhachev menuju status GOAT. White terkejut dengan dominasi Makhachev, mengingat rekam jejak Della Maddalena. Dengan dua sabuk di pundaknya, Makhachev kini menanti tantangan baru di divisi kelas welter dan berpotensi kembali ke puncak ranking UFC Pound for Pound.



