
mellydia.co.id, JAKARTA — Di tengah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung melemah, sejumlah saham berkapitalisasi besar atau big caps justru menunjukkan performa gemilang, menopang laju indeks sepanjang periode 10 hingga 14 November 2025. Saham-saham ini menjadi penggerak utama, menarik perhatian investor dengan kenaikan signifikan.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) tampil sebagai motor penggerak utama indeks komposit minggu ini. Saham MORA melesat impresif hingga 156,33% dalam sepekan, memberikan kontribusi positif sebesar 21,81 poin bagi pergerakan IHSG.
Tak kalah mencolok, emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), mengamankan posisi kedua sebagai penopang IHSG. Saham BUMI menguat 56,03% sepekan, menyumbangkan 19,75 poin bagi laju indeks. Selanjutnya, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, turut berperan vital. Saham BRPT menguat 5,29% sepekan, dengan kontribusi mencapai 11,29 poin terhadap IHSG.
Baca Juga: IHSG ATH 13 Kali, Target Market Cap Bursa 2029 Tercapai Lebih Awal
Daftar saham penopang IHSG juga diramaikan oleh TLKM yang tumbuh 2,31% sepekan, menyumbang 8,72 poin. Sementara itu, GOTO ikut masuk dalam jajaran top leaders dengan kontribusi 8,19 poin, menunjukkan pengaruh signifikan di tengah dinamika pasar.
Kiprah gemilang juga ditunjukkan oleh MPRO, saham milik keluarga Tahir, yang melonjak 31,07% sepekan dan berkontribusi 7,45 poin dalam mendorong IHSG. Tidak ketinggalan, emiten kendaraan listrik dari Grup Bakrie, VKTR, ikut menyokong laju indeks dengan tambahan 4,15 poin setelah sahamnya meroket 21,14% sepekan penuh.
Baca Juga: IHSG Sepekan Melemah 0,29% Dibebani Saham DSSA, BBCA hingga BBRI
Posisi selanjutnya ditempati oleh saham UANG yang mencatatkan lonjakan fantastis sebesar 177,65% sepekan, menyumbangkan 3,26 poin bagi IHSG. Di urutan kesembilan dan kesepuluh, saham PTRO dan ANTM masing-masing menguat 5,56% dan 4,83% sepekan, dengan kontribusi 2,96 poin dan 2,73 poin dalam menopang indeks komposit.
Berikut Daftar Top Leaders atau Saham Penggerak IHSG Sepekan:
| Code | Price (%) | MCFF (trillion) | IHSG (points) |
|---|---|---|---|
| MORA | 156.33 | 15.34 | 21.81 |
| BUMI | 56.03 | 23.59 | 19.75 |
| BRPT | 5.29 | 96.35 | 11.29 |
| TLKM | 2.31 | 166.02 | 8.72 |
| GOTO | 6.56 | 57.12 | 8.19 |
| MPRO | 31.07 | 13.48 | 7.45 |
| VKTR | 21.14 | 10.20 | 4.15 |
| UANG | 177.65 | 2.18 | 3.26 |
| PTRO | 5.56 | 24.09 | 2.96 |
| ANTM | 4.83 | 25.45 | 2.73 |
IHSG Sepekan Turun 0,29%
Ironisnya, di tengah penguatan signifikan dari sejumlah saham unggulan tersebut, IHSG justru mencatatkan penurunan selama pekan perdagangan 10—14 November 2025. Fenomena ini menunjukkan adanya tekanan jual pada saham-saham lain di pasar yang lebih besar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup pada level 8.370,43 pada Jumat (14/11/2025). Posisi ini menunjukkan penurunan 0,29% dibandingkan level 8.394,59 pada pekan sebelumnya. Meskipun indeks melemah, nilai kapitalisasi pasar atau market cap BEI tercatat stabil pada level Rp15.316 triliun, sama seperti pekan sebelumnya.
Baca Juga: Saham Top Gainers Sepekan: Saham UANG dan MORA Naik Ratusan Persen
Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (15/11/2025), menuturkan bahwa aktivitas perdagangan saham di BEI sepanjang periode 10—14 November 2025 menunjukkan peningkatan yang substansial. Rata-rata volume transaksi harian bursa melonjak 99,35% menjadi 53,95 miliar lembar saham, jauh melampaui 27,07 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Peningkatan ini juga diikuti oleh rata-rata nilai transaksi harian yang menguat 33,04%, mencapai Rp23,34 triliun dari Rp17,54 triliun. Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian turut meningkat 24,84%, tercatat sebanyak 2,7 juta kali transaksi dibandingkan 2,16 juta kali transaksi pada pekan lalu. Dinamika ini mengindikasikan bahwa minat dan partisipasi investor di pasar tetap tinggi meski indeks bergerak lesu.
Di sisi lain, investor asing membukukan nilai jual bersih sebesar Rp73,42 miliar pada perdagangan kemarin. Dengan demikian, total akumulasi nilai jual bersih investor asing telah mencapai Rp34,48 triliun sepanjang tahun berjalan (year to date).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



