
JAKARTA – PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), perusahaan infrastruktur menara telekomunikasi, semakin mendekati target ambisiusnya dalam pendanaan melalui pasar modal syariah. Perseroan kembali melangkah dengan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap III, bagian integral dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Sukuk Ijarah Berkelanjutan I yang secara keseluruhan membidik total dana sebesar Rp 2 triliun.
Penerbitan sukuk pada tahap ketiga ini memiliki nilai signifikan sebesar Rp 1,35 triliun, dan akan menjadi penutup rangkaian setelah sukses merilis Sukuk Ijarah Tahap I senilai Rp 221 miliar dan Tahap II sebesar Rp 425 miliar. Dengan keberhasilan penyerapan Sukuk Ijarah I Tahap III, PT Bali Towerindo Sentra (BALI) akan resmi mencapai total realisasi dana sesuai target Rp 2 triliun yang telah ditetapkan.
Sukuk Ijarah I Tahap III ini akan dilepas dalam dua seri yang berbeda untuk mengakomodasi preferensi investor. Seri A memiliki nilai pokok Rp 414,85 miliar dengan tenor 370 hari kalender, menawarkan imbal hasil menarik sebesar Rp 26,97 miliar, setara dengan 6,5% per tahun. Sementara itu, Seri B diterbitkan senilai Rp 939,15 miliar dengan imbal hasil Rp 68,09 miliar atau setara 7,25% per tahun, dan memiliki tenor yang lebih panjang yakni lima tahun.
Laba Bersih Bali Towerindo Sentra (BALI) Naik 32,16% di Kuartal III-2025
Kualitas dan kepercayaan terhadap instrumen investasi syariah ini juga terkonfirmasi dengan perolehan rating idA(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Proses penerbitan Sukuk Ijarah ini dijamin oleh dua penjamin emisi terkemuka di pasar modal, yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas, yang memastikan kelancaran transaksi bagi para investor.
Berikut adalah jadwal penting terkait pelaksanaan penerbitan Sukuk Ijarah I Tahap III:
- Tanggal Efektif: 9 Desember 2022
- Masa Penawaran Umum: 25 – 27 November 2025
- Tanggal Penjatahan: 1 Desember 2025
- Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan: 3 Desember 2025
- Tanggal Distribusi Sukuk Ijarah secara Elektronik: 3 Desember 2025
- Tanggal Pencatatan di BEI: 4 Desember 2025
Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis manajemen BALI, dana yang terkumpul dari penawaran umum sukuk ijarah ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan secara strategis untuk mendukung operasional dan melunasi kewajiban. Sebesar 14,55% akan digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada anak usaha, PT Paramitra Intimega. Selanjutnya, 8,14% akan dialokasikan untuk melunasi utang kepada Bank Victoria International, dan porsi terbesar, 44,55%, akan digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Indonesia Infrastructure Finance. Sisa dana hasil penerbitan sukuk akan dimanfaatkan untuk melunasi utang fasilitas kredit kepada Bank Mandiri.
Di pasar modal, kinerja saham BALI juga menunjukkan pergerakan positif. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/11), harga saham BALI tercatat naik tipis 0,41% menjadi Rp 1.210 per saham, merefleksikan respons pasar terhadap berbagai aksi korporasi dan strategi pendanaan yang dilakukan perusahaan.



