
mellydia.co.id – Mantan pelatih Manchester United, Erik ten Hag, dikabarkan telah menolak kesempatan emas untuk kembali menukangi Ajax Amsterdam. Ten Hag, yang sebelumnya menjadi kandidat utama pengganti John Heitinga yang baru saja dipecat, memilih untuk tidak menerima pinangan dari klub yang pernah ia bawa meraih kejayaan tersebut.
Pelatih berusia 55 tahun ini memang sempat mengadakan pembicaraan informal dengan direktur teknis Ajax, Alex Kroes, untuk membahas potensi kembali ke tim asal Amsterdam itu. Namun, setelah mempertimbangkan secara matang, Erik ten Hag akhirnya menolak tawaran tersebut. Keputusannya didasarkan pada kekhawatirannya akan kondisi internal Ajax yang saat ini dianggap tidak stabil dan penuh gejolak.
Kekhawatiran Ten Hag tersebut bukan tanpa alasan. Dilansir dari Daily Mail pada 11 November, ia secara spesifik menyoroti struktur manajemen Ajax yang sedang goyah. Penolakan ini semakin relevan setelah Alex Kroes sendiri mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya tak lama setelah pemecatan John Heitinga. Situasi semakin diperburuk dengan kabar hengkangnya mantan komisioner teknis, Danny Blind, yang menambah daftar panjang kekacauan di internal manajemen Ajax.
Sebelumnya, Ten Hag mencatatkan kesuksesan gemilang bersama Ajax dari tahun 2018 hingga 2022, berhasil meraih tiga gelar domestik dan membawa klub menembus semifinal Liga Champions secara bersejarah pada 2019. Namun, setelah hijrah ke Manchester United pada 2022, masa kepelatihannya di Old Trafford berjalan sulit hingga ia akhirnya dipecat pada Oktober 2024, menjadikannya pelatih tanpa klub saat ini.
Selain Ajax, nama Erik ten Hag juga sempat dikaitkan dengan klub Premier League, Wolverhampton Wanderers, meski pada akhirnya klub tersebut memilih untuk menunjuk Rob Edwards. Ironisnya, di tengah upaya mencari pelatih baru, Ajax juga dikabarkan berupaya memulangkan mantan direktur teknis mereka, Marc Overmars, yang pernah bekerja sama dengan Ten Hag. Namun, Overmars yang kini menjabat di Royal Antwerp (Belgia), juga menolak tawaran untuk kembali ke Johan Cruyff Arena.
Menanggapi tawaran tersebut, Marc Overmars mengungkapkan perasaannya. “Saya memang punya rasa sayang terhadap Ajax dan Amsterdam, tetapi itu sudah menjadi masa lalu bagi saya,” ujarnya. Ia menegaskan ingin menyelesaikan kontraknya di Royal Antwerp dan enggan terlibat dalam apa yang ia sebut sebagai “permainan politik” di internal Ajax. “Karena saya benar-benar menikmati pekerjaan saya di Antwerp dan saya masih memiliki satu setengah tahun tersisa dalam kontrak saya. Saya ingin menuntaskan kontrak itu,” tambahnya.
Dengan penolakan dari Erik ten Hag dan Marc Overmars, Ajax kini menghadapi tantangan besar untuk menemukan figur kepemimpinan yang kuat dan kredibel. Klub berjuluk De Godenzonen itu sangat membutuhkan sosok yang mampu menstabilkan klub di tengah krisis manajemen yang mendalam. Saat ini, Ajax tertahan di peringkat keempat Eredivisie dan masih berjuang keras untuk memperbaiki performa serta reputasi mereka setelah periode sulit pasca-kepergian Ten Hag tiga tahun lalu.
Ringkasan
Erik ten Hag menolak tawaran untuk kembali melatih Ajax Amsterdam, meskipun sempat berdiskusi dengan direktur teknis klub. Keputusan ini didasarkan pada kekhawatiran terhadap kondisi internal Ajax yang dinilai tidak stabil, diperparah dengan pengunduran diri Alex Kroes dan hengkangnya Danny Blind dari manajemen.
Penolakan Ten Hag dan Marc Overmars semakin menyulitkan Ajax dalam mencari figur kepemimpinan yang kuat untuk menstabilkan klub. Ajax saat ini berada di peringkat keempat Eredivisie dan berusaha keras memperbaiki performa setelah periode sulit pasca-kepergian Ten Hag.



